- Banyak pemain asing kelas dunia yang memutuskan menjajal J1 League.
- Ada yang masih memperlihatkan kualitas bintangnya tapi tidak sedikit yang gagal.
- Tercatat ada lima pemain asing berkelas yang paling mengecewakan di J1 League.
SKOR.id - Hampir tiga dekade setelah dibentuk pada 1992, Liga Jepang yang kini bernama Meiji Yasuda J1 League sudah kedatangan banyak pemain asing ternama.
Mulai legenda Brasil, Zico, Maradona dari Balkan Dragan "Piksi" Stojkovic, hingga si Ilusiunis Spanyol, Andres Iniesta, ikut menjajal kompetisi Negeri Sakura.
Meski kebanyakan sudah melewati masa keemasan, sebagian masih mampu memperlihatkan permainan yang membuat mereka punya reputasi sebagai pemain kelas dunia.
Namun tidak sedikit pula yang gagal menunjukkan potensi bintang mereka dan tampil mengecewakan, jauh dari harapan.
Dilansir Football Channel, ada lima pemain asing kelas dunia yang gagal memberikan efek besar di skuatnya selama merumput di J1 League. Berikut daftarnya:
Gary Lineker - Nagoya Grampus Eight (1992-1994)
Striker legendaris Inggris ini dua kali mengikuti Piala Dunia dan menjadi pencetak gol terbanyak di turnamen Meksiko 1986.
Paling menonjol dari Lineker adalah gaya permainannya yang bersih. Setelah memperkuat Barcelona dan Tottenham Hotspur, ia memutuskan bermain di J1 League pada usia 32 tahun.
Di J1 League, ia bermain untuk Nagoya Grampus Eight (saat ini Nagoya Grampus) pada 1992. Meski sudah banyak bintang datang ke Jepang, kehadiran Lineker mendapat antusias luar biasa.
Namun, Lineker meninggalkan Nagoya tanpa menunjukkan performa luar biasa. Dia hanya mencetak 9 gol dari 23 laga diselingi dua kali cedera hingga akhirnya memutuskan pensiun dari lapangan hijau pada September 1994.
Ada banyak orang asing yang gagal membuahkan hasil di Jepang, tetapi tingkat kekecewaan suporter terhadap Lineker sangar besar.
Henny Meijer - Verdy Kawasaki (1993)
Bukan Kazuyoshi Miura, Ruy Ramos, atau Kazushi Kimura yang mencetak gol pertama dalam pertandingan pembukaan J-League yang mengesankan pada 15 Mei 1993.
Dia adalah Henny Meijer, mantan pemain internasional Belanda kelahiran Suriname yang berhasil mencatatkan namanya dalam buku sejarah Liga Jepang sebagai pencetak gol perdana kompetisi ini.
Meijier pernah bermain untuk Groningen, yang juga pernah diperkuat pemain nasional Jepang, Ko Itakura, dan sempat masuk panggilan timnas Belanda.
Meski ia mencetak gol brilian sebagai pemain Verdy Kawasaki yang bertabur bintang (saat itu), ia tidak bisa berperan aktif setelah gol tersebut, hingga klub memutuskan melepasnya di tahun itu.
Selama memperkuat Verdy, Meijier hanya tampil 11 kali dan menyumbang dua gol.
Bebeto - Kashima Antlers (2000)
Di Brasil, Bebeto punya nama besar setelah mempersembahkan banyak gelar untuk klub maupun timnas.
Aksi paling terkenalnya adalah selebrasi "mengayun bayi" di Piala Dunia 1994 setelah menjebol gawang Belanda di perempat final.
Bebeto bergabung dengan Kashima pada tahun 2000, dimulai dengan Zico dan memiliki banyak perwakilan dari Leonardo, Jorginho, dan Brasil.
Namun, setelah empat bulan dia meninggalkan klub dengan hanya satu gol dalam delapan pertandingan. Uniknya, Kashima menggondol treble winner tahun itu.
Abdeljalil Hadda - Yokohama F. Marinos (2000)
Dulu ada pemain timnas Maroko di Yokohama F. Marinos. Namun, tidak ada yang bisa melihat permainannya di laga resmi. Itu karena dia meninggalkan klub hanya empat hari setelah bergabung.
Saat itu, dia berusia 28 tahun, usia emas bagi pesepak bola apalagi Hadda sempat jadi sorotan di Piala Dunia 1998 setelah mencetak dua gol bersama timnas Maroko.
Banyak yang berharap bisa menyaksikan permainan Hadda dengan Shunsuke Nakamura, yang saat itu menjadi pemain termuda dalam sejarah yang memenangkan MVP Liga.
Ilhan Mansiz - Vissel Kobe (2004)
David Beckham adalah idola terbesar di Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korea, tapi demam Ilhan Mansiz di Jepang juga luar biasa.
Pada tahun 2004 ketika Ilhan datang ke J1 League untuk menjadi pemain Vissel Kobe, pemain asal Turki ini menjadi topik besar di Jepang.
Namun, performanya di lapangan jauh dari ekspektasi publik, hingga akhirnya meninggalkan Vissel tanpa izin, dengan hanya koleksi tiga pertandingan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Manchester United Kalah di Semifinal, Solskjaer Bahas Kualitas Tim https://t.co/iVJ4Esek4u— SKOR Indonesia (@skorindonesia) January 7, 2021
Baca Juga:
Kawasaki Frontale Juara Piala Kaisar Jepang 2020, Pelatih Gamba Osaka Sebut Timnya Terlalu Bertahan
Final Piala Kaisar Jepang 2020: Kalahkan Gamba Osaka, Kawasaki Frontale Juara