- Kehadiran Mario Mandzukic membuat lini depan AC Milan semakin menakutkan.
- Namun, di balik itu muncul pula mitos terkait nomor 9 yang selalu menjadi angka sial bagi pemain yang menyandangnya.
- Mario Mandzukic mengenakan nomor 9 tersebut dan berpeluang menepis mitos nasib sial nomor ini.
SKOR.id - Mario Mandzukic sudah resmi ke AC Milan dan mendapatkan nomor 9.
Nomor tersebut merupakan nomor tradional yang menyimpan sejarah karena pernah digunakan oleh sejumlah bintang I Rossoneri di masa lalu.
Dari Marco Van Basten, Jean Pierre Papin, hingga George Weah. Nomor 9 juga identik dengan Filippo Inzaghi. Pippo datang ke Milan pada musim panas 2001.
Total, kakak dari Simone Inzaghi ini menorehkan 126 gol dari 300 pertandingan. Menurut Sky Sport, rata-rata Pippo mampu mencetak 1 gol setiap 144 menit.
Performanya juga ditandai dengan pencapaian sejumah gelar, seperti dua gelar Liga Italia dan dua gelar Liga Champions.
AC Milan pun menjadi klub terakhir dalam karier Inzaghi ketika gantung sepatu pada 2012. Dari sinilah kemudian sejumlah penyerang datang dan pergi setelah mengenakan nomor 9.
Mereka gagal, tidak mampu memenuhi ekspektasi. Kata "kutukan" pun mulai melegitimasi kepada pemain yang datang mengenakan nomor tesebut.
Kebetulan atau tidak, setelah era Filippo Inzaghi yang kini sebagai pelatih Benevento, nomor 9 telah memberikan beban dan "petaka" bagi semua penyerang yang tiba di I Rossoneri.
Kini, Mario Mandzukic akan mencoba mengangkat kutukan tersebut. Penyerang asal Kroasia yang sarat pengalaman, tangguh, dan juga tentu saja mematikan.
Namun, siapa saja para korban "kutukan" nomor 9 dalam sejarahnya di Milan setelah era Filippo Inzaghi?
Skor.id mencatat ada 9 pemain yang telah merasakan kutukan nomor 9 di I Rossoneri, berikut deretan penyerang tersebut dengan melihat rata-rata gol mereka:
1. Alexandre Pato, 1 Gol setiap 171 Menit
Hari setelah Filippo Inzaghi mengucapkan selamat tinggal, nomor 9 sudah ada di punggung pemain muda asal Brasil, Alexandre Pato.
Sebenarnya, ini hanyalah perubahan nomor karena sebelumnya Alexandre Pato mengenakan nomor 7.
Meski demikian, pergantian nomor 7 ke nomor 9 ternyata tidak membuat Pato mendapatkan keberuntungan di I Rossoneri. Malah sebaliknya, performanya semakin menurun.
Dengan nomor 7, rata-rata dia mampu mencetak 1 gol setiap 155 menit. Sedangkan dengan nomor 9, Alexandre Pato butuh rata-rata 171 menit untuk mencetak 1 gol.
Total, dia hanya mencetak dua gol selama enam bulan mengenakan nomor 9 sebelum akhirnya pergi.
2. Alessandro Matri, 1 Gol setiap 933 Menit
Pada 30 Agustus 2013, AC Milan mengungumkan bahwa Alessandro Matri resmi masuk dalam skuad senior setelah sebelumnya sempat bermain dalam 71 menit di Liga Italia dengan status pemain muda I Rossoneri.
Alessandro Matri datang dengan pengalaman yang lebih matang dan mendapatkan nomor 9. Meski demikian, harapan atau ekspektasi terhadap pemain ini justru jauh meleset.
Dia hanya mencetak satu gol, tepatnya saat lawan Parma. Menurut Sky Sport, Alessandro Matri merupakan pemain terburuk di Milan yang mengenakan nomor "kutukan" tersebut, rata-rata 1 gol setiap 933 menit.
3. Fernando Torres, 1 Gol setiap 592 Menit
Setelah Alessandro Matri hanya enam bulan di I Rossoneri, pada musim panas berikutnya, AC Milan pun mendatangkan Fernando Torres pada Agustus 2014.
Dengan nomor 9 di punggungnya, bintang asal Spanyol tersebut awalnya langsung membuat pendukung I Rossoneri terkesan lewat gol menghadapi Parma, melalui tandukan.
Fernando Torres yang bergabung ke Milan dengan status pinjaman ternyata tidak mampu melanjutkan performa positif tersebut.
Faktanya, gol ke gawang Parma menjadi satu-satunya gol yang dia ciptakan untuk Milan dari total 592 menit, sebelum akhirnya pergi pada Januari 2015, kembali ke Atletico Madrid.
4. Mattia Destro, 1 Gol setiap 281 Menit
Berikutnya, pada bursa transfer Januari pula, Milan memberikan nomor 9 kepada pemain baru mereka, Mattia Destro.
Mattia Destro datang dengan kondisi yang lebih bugar setelah pengalamannya naik dan turun bersama AS Roma.
Mattia Destro berhasil membuat pendukung Milan terkesan dengan gol ke gawang Empoli pada laga pertamanya bersama Milan.
Namun, selama enam bulan setelah gol ke gawang Fiorentina dan ke gawang mantan klubnya, Roma, Mattia Destro tercatat hanya mampu mencetak satu gol setiap 281 menit.
5. Luiz Adriano, 1 Gol setiap 271 Menit
Selanjutnya, Juni 2015, AC Milan kemudian memutuskan untuk memberikan nomor 9 kepada penyerang baru mereka, Luiz Adriano yang didatangkan dari Shakhtar Donetsk.
Tapi, lagi-lagi, nomor 9 di I Rossoneri terlalu berat bagi bintang asal Brasil tersebut yang hanya bertahan satu setengah tahun dan hanya mencetak 6 gol.
Menurut Sky Sport, rata-rata Luiz Adriano hanya mampu mencetak 1 gol setiap 271 menit.
Dengan rata-rata tersebut, AC Milan kembali belum menemukan pemilik yang pas setelah kepergian Filippo Inzaghi.
6. Gianluca Lapadula, 1 Gol setiap 170 Menit
Gianluca Lapadula ke Milan pada 2016-2017. Ada harapan besar karena dia datang dengan status pencetak gol terbanyak di Seri B bersama Pescara dengan 27 gol dari 40 laga.
Meski demikian, pemain yang kemudian memilih tampil dengan timnas Peru ini hanya tampil semusim bersama I Rossoneri.
Dia mencetak delapan gol dari 29 pertandingan atau rata-rata 1 gol setiap 170 menit. Bukan statistik yang bagus memang tapi rata-rata lebih baik setelah era pensiunnya Inzaghi.
7. Andre Silva, 1 Gol setiap 202 Menit
Andrea Silva datang dengan status bintang baru dalam sepak bola Eropa. I Rossoneri menaruh harapan besar kepada pemai asal Portugal ini.
Kualitasnya dapat dilihat dari harga transfernya saat ke Milan yang mencapai 40 juta euro saat itu. Tapi, situasinya tidak berjalan sesuai harapan.
Di ajang Liga Europa, dia mencetak delapan gol dari 14 pertandingan, sedangkan di Liga Italia total hanya dua gol.
8. Gonzalo Higuain, 1 Gol setiap 230 Menit
Kehadirannya di AC Milan pada 2018-2019 seperti akan memecahkan persoalan lini serang I Rossoneri karena bobot produktivitas dari penyerang asal Argentina ini.
Total, tidak kurang Gonzalo Higuain menorehkan 111 gol antara kariernya di Napoli dan Juventus.
Tapi, lagi-lagi, yang terjadi justru hanya persoalan pemain ini. Il Pipita hanya mencetak 6 gol di Liga Italia, sedangkan di Piala Italia 2 gol.
9. Krzysztof Piatek, 1 Gol setiap 269 Menit
Awalnya, Krzystof Piatek mengenakan nomor 19 di AC Milan namun kemudian mendapatkan nomor 9 setelah kepergian Gonzalo Higuain.
Piatek merupakan pencetak gol produktif di klub sebelumnya, Genoa. Dengan total 13 gol dari 19 pertandingan Liga Italia, dia pun bergabung ke Milan pada Januari 2019.
Piatek hanya mencetak 9 gol dari 18 laga pada paruh kedua 2018-2019 tersebut. Sedangkan pada 2019-2010 lalu, tampil dalam 18 laga dan hanya mencetak empat gol.
Piatek kini justru menemukan keberuntungan bersama Hertha Berlin dengan total sudah mencetak empat gol sepanjang 2020-2021 ini.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
AS Roma Tersingkir dari Coppa Italia, Paulo Fonseca Tak Merasa Posisinya Terancam https://t.co/5ZREtwl35A— SKOR Indonesia (@skorindonesia) January 20, 2021
Berita AC Milan Lainnya:
Gabung AC Milan, Mario Mandzukic Siap Memberikan yang Terbaik
Setelah Dapat Gelandang dan Striker Baru, AC Milan Kini Fokus Berburu Bek