- Manchester City terpaksa merelakan gelar juara Liga Inggris 2019-2020 ke tangan Liverpool.
- Performa tim asuhan Pep Guardiola sepanjang musim ini jauh di bawah standar.
- Ada banyak hal yang perlu dibenahi sang pelatih jika ingin kembali bersaing pada musim depan.
SKOR.id - Kekalahan dari Southampton, akhir pekan lalu, merupakan derita kesembilan Manchester City di Liga Inggris musim ini. Catatan tersebut merupakan yang terburuk dalam karier kepelatihan Pep Guardiola.
Sebelumnya, tak pernah juru taktik asal Spanyol itu mengalami kekalahan begitu banyak dalam satu musim kompetisi liga domestik.
Pengaruhnya terlihat jelas, Manchester City kewalahan mengimbangi performa Liverpool dalam persaingan juara Liga Inggris musim ini.
The Citizens bahkan harus rela melihat mahkota mereka direbut sang rival ketika kompetisi masih menyisakan tujuh laga, dengan selisih 23 poin.
Hal tersebut jelas mencoreng reputasi Pep Guardiola sebagai pelatih papan atas. Dia mungkin pernah gagal juara liga sebelumnya, tapi tak sampai setelak kali ini.
Demi memulihkan gengsi dan harga diri, Guardiola harus bisa membawa Manchester City bangkit pada musim depan.
Namun, itu juga pekerjaan mudah. Banyak hal yang perlu dibenahi sang pelatih untuk mengembalikan level timnya seperti sediakala.
Kali ini, Skor.id akan membahas beberapa aspek yang harus jadi fokus Pep Guardiola agar mampu menantang Liverpool musim depan:
Perkuat lini belakang
Kepergian Vincent Kompany pada musim panas lalu membawa serta separuh nyawa pertahanan Manchester City.
Pemain asal Belgia itu bukan hanya bek yang tangguh, tapi juga pemimpin lini belakang The Citizens.
Tanpa dirinya, kotak penalti Manchester City seperti kehilangan komando. Aymeric Laporte tak lagi punya partner sepadan untuk mengalau serangan lawan.
Pep Guardiola sudah mencoba semua opsi, mulai dari Nicolas Otamendi, John Stones, bek muda Eric Garcia, bahkan menarik mundur Fernandinho.
Namun, hasil yang didapat tetap tak memuaskan. Apalagi Laporte juga mengalami cedera panjang musim ini.
Gawang Manchester City sudah kebobolan 34 gol, terburuk kedua selama era kepelatihan Guardiola (39, 2016-17).
Belajar dari pengalaman buruk, sang pelatih perlu mendatangkan satu atau dua bek kelas dunia.
Bukan hanya sebagai pendamping Laporte, tapi juga andalan ketika palang pintu asal Prancis itu kembali diterpa masalah fisik.
Beberapa pilihan yang bisa diamati di bursa transfer adalah bek RB Leipzig, Dayot Upamecano, dan bintang muda Benfica, Ruben Dias.
Temukan pengganti Leroy Sane
Setelah saga panjang yang berlangsung hampir setahun, Manchester City terpaksa merelakan kepergian Leroy Sane ke Bayern Munchen.
Ini kerugian besar, sebab winger asal Jerman itu memiliki talenta besar dan baru berusia 24 tahun.
Kecepatan dan tusukan Sane di sisi sayap merupakan salah satu elemen berbahaya yang membuat The Citizen mampu juara Liga Inggris selama dua musim beruntun.
Pada periode tersebut, 2017-2019, Sane mampu mengemas masing-masing sepuluh gol permusim, instrumental dalam serangan tim.
Sementara musim ini, tanpa eksplosivitas Sane di lapangan, lini depan Manchester City kerap melempem.
Pep Guardiola jadi lebih sering mengandalkan Raheem Sterling untuk melancarkan serangan balik kilat, membuat penyerang asal Inggris itu kelelahan.
City memang masih punya Riyad Mahrez atau Bernando Silva dan Phil Foden yang bisa mengisi posisi sayap. Tapi mereka lebih cenderung mengandalkan teknik daripada speed.
Mungkin membawa pulang Jadon Sacho dari Borussia Dortmund bisa jadi pilihan. Namun, sang pemain belum tentu mau, terutama dengan adanya opsi lain dari Manchester United.
Penerus David Silva sebagai kapten
Setelah Vincent Kompany, satu lagi senior berpengaruh bakal meninggalkan Manchester City. Dia adalah gelandang kreatif David Silva.
Kontraknya habis musim panas ini, menutup satu dekade petualangan pemain berjuluk El Mago itu di Stadion Etihad.
Kepergian Silva bukan hanya pukulan telak bagi skuad City dari sisi permainan, tapi juga kepemimpinan.
Sebagai kapten berpengalaman, dia dihormati rekan setim dan kerap jadi inspirator di ruang ganti. Pep Guardiola harus menemukan pengganti sepadan ketika Silva hengkang.
Alternatifnya adalah Fernandinho atau Sergio Aguero. Namun, mengingat usia kedua pemain itu tak lagi muda, kepemimpinan mereka juga bakal berlangsung singkat.
Guardiola perlu menemukan kapten jangka panjang. Sosok yang bisa memberi suntikan moril maupun kualitas dalam permainan.
Pilihan bisa jatuh kepada Kevin De Bruyne, salah satu pemain terbaik yang dimiliki Manchester City.
Gelandang asal Belgia itu bakal memasuki tahun kelimanya di Etihad, sudah memahami identitas klub. Ditambah performanya yang brilian, De Bruyne bakal jadi kapten ideal.
Mesin gol alternatif Sergio Aguero
Di usia 32 tahun, Sergio Aguero tetap jadi mesin gol andalan Manchester City. Enam belas golnya di Liga Inggris musim ini bukti.
Masalahnya, terkadang The Citizens jadi terlalu tergantung kepada ketajaman Aguero. Ketika striker asal Argentina itu absen, lini depan tim ikut terpengaruh.
Gabriel Jesus, yang sejak lama diplot sebagai suksesor Aguero, masih belum mampu memperlihatkan performa konsisten.
Dia bisa tampil brilian, tapi tak jarang pula melempem. Contohnya saat takluk dari Southampton, di mana Jesus bermain 90 menit tanpa kontribusi gol.
Jadi, tak ada salahnya Manchester City kembali mencari penyerang tengah di bursa transfer. Mereka bisa jadi alternatif Aguero atau pesaing Gabriel Jesus sebagai mesin gol masa depan.
Striker Inter Milan, Lautaro Martinez, merupakan target potensial. Tapi, mereka perlu bersaing dengan Barcelona untuk melabuhkan kompatirot Aguero tersebut.
Opsi lebih realistis bagi Manchester City adalah Moussa Dembele (Olympique Lyon) atau Marcus Thuram (Borussia Moenchengladbach).
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
David de Gea Mampu Bermain untuk Manchester United hingga 10 Tahun Lagi https://t.co/0FjVyXSWjE— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 8, 2020
Berita Manchester City Lainnya:
Manchester City Tumbang, Pep Guardiola Ogah Cari Pemain Baru
Manchester City 2019-2020: Musim Terburuk dalam Karier Kepelatihan Pep Guardiola