- Pep Guardiola mengaku tak tahu alasan mengapa Manchester City mendapat banyak kekalahan pada musim 2019-2020.
- Musim ini memang dicap sebagai musim terburuk bagi pelatih sekaliber Pep Guardiola.
- Guardiola menelan kekalahan terbanyak sekaligus jarak poin terjauh dengan pemuncak klasemen liga domestik.
SKOR.id - Kekalahan 0-1 Manchester City dari Southampton (Minggu 5/7/2020) membuat Pep Guardiola frustrasi.
Southampton memberikan kekalahan kesembilan bagi Manchester City musim ini, yang terbanyak dalam karier kepelatihan Pep Guardiola.
Guardiola mengaku timnya bermain baik namun mendapatkan banyak kekalahan pada musim ini.
"Kami bermain sangat baik tetapi itu belum cukup untuk memenangkan pertandingan. Kami bukan tim yang mencetak sedikit gol musim ini," ucap Pep Guardiola dikutip dari BBC Sport.
"Kami memimpin dalam catatan gol. Kami menciptakan banyak peluang. Kami adalah tim yang kebobolan paling sedikit, tetapi kami kehilangan (poin) di banyak pertandingan."
Sang pelatih bahkan merasa tidak mengerti apa alasan di balik kekalahan-kekalahan yang diterima Manchester City musim ini.
"Sulit bagi saya untuk menemukan alasan mengapa (kekalahan ini banyak terjadi), tetapi kita berbicara soal permainan, bagaimana mereka bermain dengan usaha lebih keras lagi, kebobolan sesedikit mungkin, serta terus mencetak gol," kata Guardiola.
Musim terburuk Pep Guardiola
Apa yang diucapkan oleh Pep Guardiola selaras dengan data, bahwa musim 2019-2020 adalah musim terburuk dalam kariernya.
Manchester City musim 2019-2020 adalah klub asuhan Pep Guardiola yang paling tidak kompetitif.
Pep Guardiola sudah mendapatkan 9 kekalahan meski liga belum berakhir. Ditambah, City saat ini terpaut 23 poin dari Liverpool, yang terburuk dalam kariernya.
Catatan tersebut lebih buruk dibandingkan Barcelona musim 2011-2012 atau Manchester City musim 2016-2017.
Anomali statistik garis serang Manchester City
Salah satu pembelaan Pep Guardiola tentang catatan gol juga memperlihatkan anomali, terutama di sisi penyerangan Manchester City.
Pada musim 2019-2020, rataan gol per laga Manchester City musim ini (2,45) tak jauh berbeda dengan dua musim sebelumnya saat meraih gelar juara beruntun, yakni 2,5 gol per laga (2018-2019) dan 2,78 per laga (2017-2018).
Catatan memanfaatkan peluang emas di skuad Manchester City menjadi yang disorot dalam dua musim terakhir.
Musim 2019-2020, City mendapat 93 peluang emas. Jumlah tersebut tak terpaut banyak dibanding musim 2018-2019 (101 peluang emas), atau musim 2017-2018 (95 peluang emas).
Statistik tendangan ke gawang musim ini juga tidak jauh lebih buruk dibanding dua musim juara Manchester City. Musim ini, City catatkan 225 tembakan dari 33 laga (6,81 tembakan per laga), tak terpaut jauh dengan 260 tembakan pada musim 2018-2019 (6,84) atau 265 tembakan pada musim 2017-2018 (6,97).
Konsistensi permainan Manchester City akan menjadi catatan besar untuk Pep Guardiola untuk memperbaiki catatan tim asuhan pada sisa lima laga terakhir musim ini.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Pep Guardiola Bingung Manchester City Kalah meski Lepaskan 26 Tembakanhttps://t.co/Pr4Vt7GIy6— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 5, 2020
Berita Manchester City lainnya: Hasil Liga Inggris: Manchester City Kalah karena Gol Jarak Jauh Southampton
Klopp: Bayern Munchen dan Manchester City Favorit Juara Liga Champions