- Paulo Fonseca telah memimpin skuad AS Roma selama setahun tepat pada Kamis (11/6/2020).
- Pelatih asal Portugal itu menjanjikan munculnya sebuah tim yang sangat tangguh ketika kompetisi dimulai kembali usai jeda akibat pandemi Covid-19.
- Fonseca percaya diri menatap duel perdelapan final Liga Europa lawan Sevilla.
SKOR.id – Kamis (11/6/2020), genap satu tahun Paulo Fonseca memimpin AS Roma. Pelatih asal Portugal tersebut perlahan berhasil mengubah wajah tim ibu kota Italia itu.
Sempat terseok-seok di tengah musim, I Giallorossi kini stabil di zona Eropa dengan koleksi 45 poin. Nilai mereka hanya selisih tiga poin dari Atalanta, kandidat keempat peserta Liga Champions edisi mendatang dari Italia.
Langkah Edin Dzeko dan kawan-kawan di Liga Europa pun masih berlanjut. Prestasi ini tentu saja membuat Paulo Fonseca bangga.
Namun, pandemi Covid-19 yang menerpa membuat tim seolah kembali ke titik nol. Mereka harus mulai lagi menempa kinerja setelah libur lama akibat lockdown.
Beberapa hari lalu, Direktur Olahraga AS Roma, Gianluca Petrachi, yang mengaku kecewa melihat tim kehilangan motivasi dan kurang garang.
Kritik itu dibalas Paulo Fonseca dengan janji menampilkan tim yang lebih kuat dibanding sebelum jeda.
Dalam situs resmi Roma, allenatore 47 tahun itu mengutarakan tentang kesannya membesut tim milik James Pallotta itu serta harapannya. Berikut petikan wawancara yang dilansir Sky Sport.
Bagaimana perjalanan Anda sejauh ini di Roma?
Awalnya saya sangat senang dan termotivasi tiba di sebuah klub hebat. Gairah suporter membuat saya kagum, bisa dibilang selama satu tahun, saya menyaksikan banyak momen indah. Saya terintegrasi dengan Roma dan saya senang menjadi bagian dari keluarga ini.
Musim ini dimulai dengan hasil seri yang kurang tepat dengan Genoa, lalu ada derbi di mana saat itu kami merupakan tim baru. Tentu tidak mudah dan kami tidak tampil bagus, berbeda dengan pertemuan kedua.
Dalam laga lawan Sassuolo, untuk pertama kalinya Roma saya terlihat. Kami mengumpulkan keyakinan untuk pertandingan-pertandingan berikutnya.
Lalu Sampdoria-Roma, laga pertama tahun ini yang tidak membuat saya gembira, tapi kadang dibutuhkan pertandingan seperti itu untuk belajar.
Awal 2020, ada sesuatu yang salah dan kami kehilangan keyakinan. Kami menemukan diri kembali, terima kasih pada langkah yang bagus di Liga Europa, yang memberikan kemenangan kembali termasuk di Liga Italia.
Mengalahkan Gent di kandang membuat kami bisa menegakkan kepala dan mengamankan posisi bagus di perdelapan final.
Situasi yang Anda hadapi seperti apa setelah kompetisi dibekukan?
Tidak mudah menjaga tim terus termotivasi ketika tinggal di rumah, tapi para pemain telah melakukan pekerjaan luar biasa.
Mereka tetap tinggal di Roma dan sejak kami turun lagi ke lapangan, mereka menunjukkan sangat termotivasi. Tim dalam kondisi baik-baik saja, kondisinya setelah kembali dari lockdown bahkan lebih baik daripada kembali dari liburan.
Sekarang kami ingin masuk ke Liga Champions, meski bukan misi yang mudah karena lawan-lawan kami sangat kuat.
Tak ada banyak waktu untuk mengembalikan kondisi tapi kami akan mencoba, tapi ada satu hal yang pasti: Roma akan jadi tim yang lebih tangguh daripada sebelum kompetisi disetop. Kami akan menunjukkan Roma sejati juga di masa depan.
Apa Anda akan mengubah skema?
Dalam periode ini, kami telah mengerjakan beberapa konsep, mengubah sesuatu tidak sederhana dan butuh waktu serta pertandingan. Sistem tidak mengubah ide yang ada di dalam permainan kami.
Target klub peringkat keempat dan Agustus nanti ada Liga Europa….
Bermain pada Kamis tidak mudah dan kami sering turun di lapangan dengan pemain yang sama, tapi bagi kami kami sisa musim ini sangat penting dan kami ingin maju sejauh mungkin.
Kami akan berhadapan dengan Sevilla, semua tahu sejarah mereka di Liga Europa tapi mereka akan menemui AS Roma yang berambisi untuk menang.
Dengan pembekuan turnamen cukup lama, AS Roma bisa mendapatkan lagi pemain penting seperti Nicolo Zaniolo.
Dia belum berlatih bersama grup, tapi ia akan bergabung pada sesi berikutnya. Kondisinya lebih baik daripada yang diprediksi tapi tidak perlu terburu-buru. Di laga awal, saya tidak akan memainkannya tapi mulai Juli, dia akan kembali menolong.
Dzeko menjadi tokoh protagonis setelah nyaris hengkang….
Saya selalu yakin dia akan tinggal. Saat saya tiba, dia bicara soal kepergiannya tapi setelah bicara dengannya, ada sensasi kalau dia bisa tinggal. Setiap hari, dia berlatih dengan profesional dan serius.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita AS Roma Lainnya:
Henrikh Mkhitaryan Ingin Bertahan di AS Roma hingga Beberapa Tahun
Direktur Olahraga AS Roma Beri Peringatan kepada Tim