- Jumlah peserta Liga Malaysia untuk dua kasta teratas kompetisi Negeri Jiran bisa berkurang pesertanya.
- Krisis keuangan sejumlah klub membuat operator Liga Malaysia kena dampak.
- Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) pun siap mengurangi kuota klub Liga Malaysia.
SKOR.id - Malaysia Football League (MFL) selaku operator Liga Malaysia tidak mengesampingkan kemungkinan mengurangi jumlah tim yang bersaing pada kompetisi Negeri Jiran.
Liga Malaysia untuk kasta teratas ada dua level kompetisi yaitu Liga Super Malaysia dan Liga Premier Malaysia.
Dari total klub peserta kedua level kompetisi Liga Malaysia itu, beberapa kontestan punya masalah buruk yang telah menjangkiti finansial.
Sakralitas Bambang Pamungkas, FIFA Ikut Ucapkan Selamathttps://t.co/NcpDBaiujv— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 10, 2020
Presiden MFL sekaligus Presiden FAM, Datuk Hamidin Mohd Amin, mengatakan masalah keuangan yang dihadapi oleh beberapa tim Liga Malaysia harus dipikirkan secara serius.
MFL pun tidak ingin menambah lebih banyak tim dalam waktu dekat meskipun ada saran untuk melakukan penambahan peserta Liga Malaysia pada dua level itu.
Dia mengatakan, kualitas adalah faktor yang harus ditekankan, terutama dalam menyelesaikan masalah keuangan yang sering melanda tim Liga Malaysia.
"Kendala keuangan memengaruhi MFL dan FAM. Saya tidak akan meningkatkan jumlah peserta kompetisi," ujar Datuk Hamidin.
"Tetapi mungkin, kami mengurangi (tim) peserta kompetisi. Sejauh ini, kami masih mempertahankan 12 tim peserta untuk Liga Super Malaysia dan Liga Premier Malaysia."
"Kami akan menahan diri. Saat ini, kami tidak mungkin menembah peserta kompetisi demi ingin mempertahankan kualitas tinggi dari krisis keuangan," katanya.
Hal ini dikatakan Datuk Hamidin menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh penggemar sepak bola di halaman Facebook FAM dalam acara: You Ask, President Answer it.
Sekarang, Asosiasi Sepak Bola Kelantan (KAFA), pengelola Kelantan FA, menghadapi tuntutan dari mantan pemain impor mereka yang sangat krusial. Itu jadi perhatian MFL.
Gaji dua pemain asal Brasil, Francisco Cassio de Jesus dan Bruno Lopes, masih ditunggak oleh KAFA.
Jumlah utang KAFA ke Cassio me untuk 629.620,28 ringgit Malaysia atau lebih dari Rp2 miliar.
Gaji Bruno yang menunggak juga masih 141.103,60 ringgit malaysia atau setara Rp464 juta.
Pada kasus ini, FAM berusaha membantu KAFA dari krisis. "Saya dan sekretariat telah lama berhubungan dengan manajemen Kelantan FA," kata Datuk Hamidin.
"Kami berharap Kelantan dapat menyelesaikan ini. Persoalan ini adalah salah satu hal penting yang FAM lakukan dengan para anggotanya menghadapi gejolak keuangan, terutama dengan FIFA."
"Karena, keputusan badan sepak bola internasional adalah wajib dan perlu dipatuhi," tuturnya.
Sebagai catatan, KAFA menangani setidaknya delapan kasus yang diajukan ke FIFA yang melibatkan uang lebih dari RM2 juta atau Rp6,5 miliar.
Berita Liga Malaysia Lainnya:
Resmi, Liga Malaysia 2020 Membatalkan Satu Level Kompetisi Musim Ini
Liga Malaysia Dalam Bahaya, Pemerintah Negeri Jiran Keluarkan Warning