- Liga Italia musim 2019-2020 dikhawatirkan melewati tenggat lantaran aturan karantina dalam protokol kesehatannya.
- Kompetisi Liga Italia berencana melanjutkan musim 2019-2020 mulai 20 Juni.
- Ada usulan penentuan akhir klasemen jika Liga Italia musim 2019-2020 harus mundur dari tenggat.
SKOR.id - Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) khawatir aturan karantina bisa membuat jadwal Liga Italia 2019-2020 mundur dari tenggat 2 Agustus 2020.
Kehawatiran itu muncul setelah ada aturan karantina bagi seluruh skuad klub Liga Italia apabila minimal ada seorang anggotanya yang positif Covid-19.
Protokol kesehatan untuk Liga Italia ini berbeda dengan aturan serupa di Liga Jerman, misalnya.
Kurang 20 Juta Euro, Tawaran Real Madrid untuk Kai Havertz Ditolak Leverkusenhttps://t.co/EucCvH8grx— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 5, 2020
Liga Jerman mewajibkan karantina hanya bagi mereka yang positif Covid-19, sementara rekan setimnya yang lain tetap boleh latihan dan bahkan bertanding.
Aturan karantina bagi seluruh skuad Liga Italia di tengah anggotanya yang positif Covid-19 ini boleh jadi dipengaruhi oleh fakta Italia yang sempat mengalami kasus terbanyak di dunia.
FIGC khawatir aturan karantina ini akan membuat Liga Italia yang dijadwalkan mulai lagi apda 20 Juni 2020 dan selesai pada 2 Agustus 2020 harus mundur.
"Ini menciptakan keraguan di kalangan sepak bola. Padahal ada aturan yang membolehkan aktivitas dan hanya mengarantina yang positif Covid-19," kata Presiden FIGC, Gabriele Gravina.
Untuk mengantisipasi kemungkinan jadwal yang tak bisa selesai pada 2 Agustus 2020, Gravina mengajukan sejumlah solusi, pekan lalu.
Salah satunya adalah menggunakan sistem playoff atau hitungan nilai indeks untuk menentukan posisi akhir di klasemen.
Penentuan poin akhir klub, menurut Gravina, bisa ditentukan dengan perhitungan algoritma. Jadi, menghitung perolehan poin kandang tandang sebuah tim.
Media La Republican melakukan kalkulasi algoritma yang diusulkan Gravina.
Hasilnya, sebagai contoh, posisi akhir AC Milan di klasemen bakal turun dari tujuh ke sembilan. Itu artinya mereka kehilangan tiket ke Eropa.
Tak pelak, usulan Gravina ini langsung disambut dengan kritikan dan tak satu pun klub yang menerima.
Gravina pun bereaksi.
"Banyak yang menentang tanpa tahu apa-apa," ujar Gravina kepada Il Mattino.
"Mungkin kita harus menghindari penggunaan kata algoritma. Kita sebut saja penentuan posisi klasemen Liga Italia berdasarkan prestasi olahraga," katanya memungkasi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, Twitter, dan YouTube dari Skor Indonesia.
Berita Liga Italia Lainnya:
Jadwal Baru Liga Italia Tuai Pro Kontra
4 Protokol Pertandingan Liga Italia saat Kompetisi Bergulir di Tengah Covid-19