- Gabriel Martinelli melejit sebagai salah satu pemain paling bersinar bagi Arsenal musim 2019-2020.
- Memiliki talenta besar, pemuda asal Brasil itu diprediksi bisa mengikuti jejak duo legenda The Gunners, Thierry Henry dan Robin van Persie.
- Namun, syaratnya, Gabriel Martinelli harus mengubah perannya dari winger menjadi striker sentral.
SKOR.id - Dalam diri Thierry Henry dan Robin van Persie, tersimpan cerita sukses Arsenal mengubah winger jadi striker mematikan. Hal serupa bisa juga terjadi kepada talenta muda, Gabriel Martinelli.
Pemain berusia 18 tahun itu merupakan salah satu sinar positif dalam periode suram yang dijalani Arsenal sepanjang musim 2019-2020.
Berita Gabriel Martinelli Lainnya: Bernd Leno: Gabriel Martinelli Bakal Jadi Pemain Kelas Dunia
Datang dari klub gurem Brasil, Ituano, pada Juli tahun lalu, Martinelli awalnya cuma diproyeksikan sebagai proyek masa depan, mungkin tampil sesekali di turnamen kelas dua.
Namun, di luar dugaan, remaja berbakat itu justru mampu melejit sebagai bintang baru The Gunners. Dalam 26 penampilan di semua kompetisi pada musim debutnya, Martinelli sudah melesakkan 10 gol.
Tak pelak, namanya pun mulai jadi perbincangan para penggemar Arsenal. Tak sedikit yang menjagokan Martinelli bakal jadi pemain besar di Stadion Emirates.
Tapi, untuk memaksimalkan potensi besarnya, ada sedikit perubahan yang mesti dilakukan. Jika saat ini pemuda asal Brasil itu lebih sering beroperasi di sayap, berikutnya dia perlu digeser ke posisi lebih sentral.
Proses tersebut sama seperti apa yang dilalui Thierry Henry dan Robin van Persie di era Arsene Wenger.
Pada 1999, pelatih legendaris Arsenal itu mendatangkan Henry dari Juventus untuk menggantikan Nicolas Anelka yang hengkang ke Real Madrid.
Terpuruk sebagai sayap di Turin, Wenger mengubah Henry sebagai striker utama The Gunners. Hasilnya, pemain asal Prancis itu tumbuh jadi predator mematikan, yang total mengemas 226 gol selama di London Utara.
Hal serupa juga dialami van Persie. Datang dari Feyenoord sebagai winger muda pada 2004, dia kemudian dipercaya sebagai striker andalan yang mampu menggelontorkan 132 gol semasa berkostum Arsenal.
Mengikuti jejak dua pemain besar tersebut tentu tantangan sulit bagi Martinelli. Namun, jika melihat apa yang telah ditampilkannya sejauh ini, Arsenal patut optimistis.
Walaupun kerap dipasang sebagai sayap kiri, hampir seluruh gol Martinelli buat The Gunners lahir ketika dirinya menusuk ke area tengah dengan peran "nomor 9".
Dia memperlihatkan pergerakan cerdas dalam menemukan posisi di area lawan, kualitas penting bagi seorang pemimpin lini depan.
Gol ke gawang Sheffield United dan Liverpool diciptakannya dengan memanfaatkan bola di kotak penalti. Sedangkan versus West Ham United, dia menuntaskan umpan silang dari rekan setim.
Martinelli juga memamerkan kebolehannya memaksimalkan bola udara, ketika melesakkan gol sundulan melawan Nottingham Forest dan Standard Liege.
Berita Gabriel Martinelli Lainnya: Tolak Real Madrid, Martinelli Ingin Bertahan dan Jadi Legenda Arsenal
Dengan munculnya spekulasi kepergian Pierre-Emerick Aubameyang dan Alexandre Lacazette pada musim panas nanti, Arsenal bakal butuh striker anyar.
Tak perlu mencari terlalu jauh, The Gunners cukup melirik kualitas Martinelli sebagai pengganti ideal di sentral serangan.
Sekarang, keputusannya berada di tangan pelatih Mikel Arteta: apakah bersedia memberi lampu hijau kepada Gabriel Martinelli untuk jadi striker utama Arsenal buat musim depan.