- Manchester United kehilangan pendapatan hingga Rp502 miliar akibat pandemi Covid-19.
- Penurunan pendapatan Manchester United selama Januari-Maret 2020 itu dipengaruhi antara lain oleh hak siar televisi dan utang bunga kredit.
- Secara keseluruhan selama sembilan bulan musim 2019-2020, Manchester United masih mengantongi profit sebelum pajak.
SKOR.id - Akibat pandemi Covid-19, Manchester United kehilangan pendapatan hingga 28 juta pounds atau sekitar Rp502 miliar pada kurun Januari - Maret 2020.
Kondisi finansial Manchester United tersebut tertera dalam laporan keuangan per kuartal ketiga (Q3) musim 2019-2020 pada kurun Januari-Maret 2020.
Penurunan pendapatan selama tiga bulan pertama 2020 itu membuat laba kotor Manchester United anjlok hingga 29 juta pounds atau Rp520 miliar.
Berita Manchester United Lainnya: Potensi Kerugian Manchester United jika Gagal ke Liga Champions
Sebenarnya, Man United sudah mengimbangi penurunan pendapatan dengan mengurangi bujet gaji hingga Rp269 miliar atau sekitar 18 persen. Namun, Man United masih harus membayar bunga utang kredit sebesar Rp394 miliar.
Belum lagi, penyebab utama penurunan pendapatan Man United selama Rp502 miliar itu adalah berkurangnya pendapatan dari hak siar televisi hingga 26 juta pounds atau Rp466 miliar.
Pemicunya adalah potongan awal 15 juta pounds akibat wabah Covid-19 dan petualangan Man United cuma di Liga Europa musim ini yang hadiah uangnya tidak sebanyak dari Liga Champions.
Pada masa Covid-19 ini, pos-pos keuangan Man United dalam kuartal awal 2020 sebenarnya turun dan naik.
Misalnya pendapatan dari match day yang turun 8 persen, tapi pos komersial justru naik tiga persen.
Kenaikan pendapatan dari sisi komersial dipengaruhi oleh dukungan sponsor baru yang berhasil menutup lesunya penjualan ritel dari Megastored yang ditutup sejak pertengahan Maret 2020.
"CFO Man United Cliff Baty mengatakan bahwa biang keladi penurunan pendapatan hingga Rp502 miliar adalah Covid-19," ujar analis keuangan klub sepak bola bernama digital Swiss Ramble dalam cuitan Twitternya, Senin (25/5/2020).
Namun selama sembilan bulan musim 2019-2020, Man United masih tetap mengantongi laba kotor Rp266 miliar. Ini lebih baik dari finansial hampir semua tim Liga Inggris pada musim lalu.
Bahkan, menurut Swiss Ramble, setengah klub divisi teratas Liga Inggris kehilangan pendapatan sebelum virus corona "menyerang".
Finansial Man United yang tetap hijau itu dipengaruhi oleh pendapatan sebesar Rp11 triliun atau 627 juta pounds pada musim 2018-2019. Angka itu unggul 100 juta pounds dari pendapatan Manchester City dan Liverpool.
Berita Manchester United Lainnya: Manchester United Akan Kompetitif di Bursa Transfer Musim Panas
Situasi yang menarik ditunggu adalah kuartal keempat musim 2019-2020. Kemungkinan besar musim akan dilanjutkan tanpa penonton sehingga Man United tak akan mengantongi pendapatan dari pos match day.
"Jadi angka keseluruhan pendapatan pos match day Manchester United pada musim ini akan tetap Rp1 triliun atau turun sekitar 24 persen dari musim sebelumnya," Swiss Ramble menyimpulkan.