- Luciano Spalletti mengaku kesulitan memimpin ruang ganti Inter Milan.
- Mauro Icardi membuat rekan-rekannya kurang nyaman.
- Pelatih tersebut bangga telah memberikan tiket ke Liga Champions meski harus berjuang hingga pekan terakhir.
SKOR.id – Mantan pelatih Inter Milan, Luciano Spalletti, mengaku ada perpecahan di ruang ganti I Nerazzurri dengan adanya Mauro Icardi.
Striker asal Argentina itu ingin selalu diutamakan sehingga menimbulkan ketidaknyamanan di antara rekan-rekannya. Padahal, ia sempat menjadi kapten yang mestinya mengayomi tim.
“Ruang ganti Inter dengan Icardi? Sejujurnya kami mengalami kesulitan. Saya tidak pernah membiarkan tim saya dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi seseorang,” ujarnya kepada Sky Sport.
Berita Inter Milan Lainnya: Inter Milan Sudah Putuskan Masa Depan Christian Eriksen
“Saya tidak akan pernah menukar hasil tim untuk menjaga citra saya. Antara Anda melakukan segala sesuatu secara profesional dengan tepat, atau Anda mencoba terlibat.”
Minimnya harmonisasi tim membuat Luciano Spalletti kesulitan membawa mereka mencapai target.
Sempat terseok-seok di pertengahan musim, I Nerazzurri akhirnya berhasil merebut tiket ke Liga Champions 2019-2020 di pekan terakhir.
Kendati demikian, petinggi klub tidak suka dengan perasaan was-was yang membayangi sepanjang musim.
Karena itu, Spalletti pun dipecat meski kontraknya masih ada hingga Juni 2021. Ia pun digantikan oleh arsitek tim penjamin juara, Antonio Conte. Pria 61 tahun tersebut tidak terlalu sakit hati.
Selain kesempatan tampil di Liga Champions, kemenangan dalam Derby della Madonnina ketika banyak orang meremehkan skuadnya adalah momen yang membanggakan.
Berita Inter Milan Lainnya: Juventus dan Inter Milan Kompak Ingin Gaet Gelandang Fiorentina
“Saya punya banyak kenangan indah di Inter. Selama dua musim kami mendapat kesempatan ke Liga Champions dengan napas tercekat di leher, itu momen yang emosional,” ucap Spalletti.
“Saya tidak tahu bagaimana kalian menilai pekerjaan kami, tapi mencapai Liga Champions adalah target sangat penting. Memang Anda tidak dapat trofi tapi setidaknya Anda termasuk dalam klub yang bermain di turnamen terindah di dunia.”