- Pelatih timnas Singapura dan sejumlah pejabat FAS menyumbangkan bonus tahunan mereka untuk para siswa tak mampu di Negeri Singa.
- Sejumlah siswa tak mampu di negara itu mendapatkan bantuan uang dari bonus tahunan pelatih timnas Singapura dan para petinggi FAS.
- Federasi Sepak Bola Singapura (FAS) membagikan bonus tahunan termasuk kepada pelatih timnas Singapura pada bulan ini.
SKOR.id - Pada masa sulit ini, FAS membagikan bonus tahunan kepada semua staf dan karyawan plus semua petinggi organisasi plus pelatih timnas Singapura.
Namun, 10 pejabat level senior FAS plus pelatih timnas Singapura asal Jepang, Tasuma Yoshida memilih tak memakai uang bonus tahunan untuk pribadi.
Mereka merelakan uang bonus itu untuk membantu sejumlah siswa yang berisiko dan kurang mampu. Aksi ini dimulai dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) FAS Yazeen Buhari.
Yazeen Buhari menemui banyak siswa dengan kesulitan keuangan, tidak mampu membeli peralatan yang diperlukan untuk tugas mereka, atau bahkan seragam sekolah.
Berita Sepak Bola Singapura: Liga Singapura Aman dari Potong Gaji dan Federasi Bantu Dana Klub
Keadaan ini membuatnya tergerak untuk membantu dan dia memutuskan untuk menyumbangkan bonus tahunannya ke badan amal itu.
Kemurahan hati Yazeen ini diikuti delapan rekannya para pegawai senior dari manajemen FAS. Lalu, pelatih timnas Singapura Tatsuma Yoshida juga turut serta.
Baca Juga: Membandingkan ''Nasib'' Liga Indonesia Musim 2020 dengan 4 Kompetisi di ASEAN
Lelaki asal Jepang berusia 45 tahun ini menjanjikan sebagian besar gaji bulanannya akan dikeluarkan untuk tujuan yang sama.
Secara total, 10 orang, yang juga termasuk Manajer timnas Singapura Eric Ong, akan menyumbang sekitar 25 ribu dolar Singapura melalui program OneStrong.
Program sosial ini akan dikelola sebagai bagian dari proyek Circuit Breaker School Buddies (CBSB), yang merupakan inisiatif bersama oleh New Life Stories.
New Life Stories, sebuah organisasi nirlaba yang mendukung anak-anak dari ibu yang dipenjara, dan Beautiful People, sebuah gerakan sukarela yang memfasilitasi hubungan pendampingan untuk individu dari latar belakang yang kurang beruntung.
Baca Juga: Ratu Tisha Menjawab Kabar Jadi Komisaris Klub Liga 2
"Selama masa-masa sulit seperti ini, lebih penting untuk membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan," kata Yazeen, lelaki berusia 42 tahun ini.
"Nilai sepak bola melampaui bidang apapun. Ini tentang bagaimana kami meningkatkan dan mendukung komunitas kami," tuturnya.
"Ini adalah sikap solidaritas pribadi di antara staf manajemen senior FAS yang mewujudkan kekuatan olahraga dan cinta untuk komunitas kami."
Pelatih Yoshida, yang ditunjuk menangani skuad Lions Mei tahun lalu, mengatakan hal sama soal aksi mulia ini.
"Saya secara pribadi telah melihat bagaimana berbagai komunitas, terutama pekerja penting dan semua yang bekerja di garis depan, telah berkumpul untuk membantu mereka yang membutuhkan sejak pandemi ini," ujar Yoshida.
Baca Juga: 6 Striker Asing Asal Afrika yang Pernah Membela Persib Bandung
"Itu mengilhami saya untuk memainkan peran dan menunjukkan penghargaan ini. Karena, saya juga bagian dari masyarakat," ucap eks-pelatih Ventforet Kofu itu.
CBSB bertujuan untuk mendukung anak-anak yang kurang beruntung dan keluarga mereka di tengah-tengah situasi Covid-19.
Sekitar 24 atlet dan mantan olahragawan dari tim Singapura, termasuk juara dunia Nurul Suhaila dan peraih medali emas SEA Games Nur Marina Chan, dan anggota persaudaraan olahraga lainnya, telah mulai membimbing 31 anak-anak selama periode 10 minggu.
Yazeen, sementara itu, juga sibuk meyakinkan stafnya yang beranggotakan 60 orang bahwa pekerjaan serta gaji mereka aman.
"Komitmen ini diumumkan kepada semua staf pada awal April 2020 untuk memberikan rasa aman dan stabilitas selama periode yang penuh gejolak ini," kata Yazeen.
Baca Juga: Pelatih yang Dipecat Gara-gara Timnas Indonesia, Dibebani Target Tinggi di Vietnam
10 Staf FAS yang menyumbang ke dana OneStrong:
Eric Ong, Nazeer Hussain, Fabian Chew, Gerard Christopher, Jonathan Wong, Haiyum Jaafar, Zainudeen Hassan, Aloysius Emmanuel Vetha, Yazeen Buhari, Tatsuma Yoshida.