- Pemerintah Inggris mengizinkan even olahraga digelar mulai 1 Juni 2020, termasuk Liga Inggris.
- Akan tetapi, pro kontra tetap mengemuka jelang berlanjutnya Liga Inggris musim 2019-2020.
- Isu keadilan menjadi salah satu yang diungkin, di samping dengan rencana untuk menyelesaikan musim 2019-2020.
SKOR.id - Rencana Liga Inggris melanjutkan musim 2019-2020 pada 8 Juni 2020 sudah mendapat restu Pemerintah Inggris.
Beberapa klub Liga inggris bersedia mengikuti rencana penyelenggara liga, meski sebagian lainnya meragukan bahkan merasa Project Restart belum menjadi rencana yang matang.
Isu keadilan bagi klub-klub mengemuka, di samping alasan ekonomi yang menjadi poin utama.
Dalam beberapa pemberitaan, klub-klub kasta kedua dan papan bawah Liga Inggris menjadi yang paling dirugikan, dan menyatakan sikap untuk Project Restart dikaji ulang.
Skor.id merangkum beberapa pro kontra yang menarik untuk diperhatikan di balik Project Restart.
Berita Liga Inggris lainnya: Soal Hak Siar, Klub-klub Liga Inggris Bisa Merugi Rp6,25 Triliun
Pro
Di lanjutkannya Liga Inggris akan membawa angin segar kepada para warga Inggris yang mencintai sepak bola, bahkan diprediksi meningkatkan semangat warga di tengah pandemi.
Selain itu, meneruskan musim 2019-2020 berarti juga menyuguhkan kompetisi yang fairplay, termasuk memberikan gelar untuk Liverpool dari hasil di atas lapangan, dan menentukan wakil Eropa melalui hasil dari klasemen akhir.
Meneruskan liga juga berarti klub-klub bsa mengurangi biaya yang harus dikembalikan kepada stasiun penyiar Liga Inggris musim ini.
Jika dimulai musim ini, pertandingan tanpa penonton yang masih mungkin dilanjutkan musim 2020-2021 akan terlihat lebih memiliki diterima penggemar sepak bola.
Berita Liga Inggris lainnya: Klub-klub Liga Inggris Menolak Wacana Berlaga di Tempat Netral
Kontra
Akan tetapi, isu lain juga dihadapi oleh Liga Inggris, terutama berhadapan dengan keadilan.
Protokol untuk bermain di lapangan netral membuat banyak laga tidak lagi berarti. Misalnya saat Burnley melawan Crystal Palace di kandang Wolverhampton.
Selain itu, untuk klub-klub di zona degradasi, bermain di tempat netral dianggap mengurangi keuntungan laga kandang.
Begitupun bantuan finansial untuk klub-klub kasta kedua dan klub kecil di kasta tertinggi Liga Inggris yang terasa tak signifikan membantu. Klub kasta kedua memang diketahui bergantung dengan tiket penonton, dan melanjutkan laga hanya menambah beban pengeluaran untuk biaya operasional.
Selain itu, dalam protokol yang sudah disusun, satu infeksi akan berdampak besar dan membuat jadwal berantakan, sehingga membuat lanjutan liga menjadi sia-sia.