- Pemain Inter Milan Primavera juga harus mengenyam pendidikan akademis.
- Pihak klub membuka kelas belajar yang dilakukan setelah latihan.
- Pendidikan dianggap penting sebagai bekal saat pensiun sebagai pesepak bola.
SKOR.id - Menjadi pesepak bola tidak hanya mementingkan soal karier sebagai pemain.
Klub-klub Eropa seperti Inter Milan juga mengharuskan para pemainnya mendapatkan pendidikan akademis.
Kesibukan saat menjalani rutinitas latihan tidak membuat para pemain lupa dengan pendidikan akademis.
Apalagi bagi pemain junior yang seharusnya memiliki modal pendidikan seperti kebanyakan orang.
Pada program Mola TV: Dream Chasers Inter episode keempat, diceritakan bagaimana pemain muda tetap belajar di tengah kesibukannya meniti karier menjadi pemain profesional.
Baca Juga: Dream Chasers Inter Milan: Godaan Makanan Italia
Bek sayap Inter Milan Primavera, Gabriele Zappa, merasakan karier sepak bola dan pendidikan umum harus sejalan.
Orang tua Zappa juga mengharuskan anaknya bisa belajar seperti anak-anak seusianya.
"Dia harus berlatih sekaligus bersekolah," kata ibunda Zappa.
Namun, tantangan terberat bagi kebanyakan pemain muda adalah membagi waktu antara latihan dan belajar.
"Ini tidak mudah. Saya sering berpindah sekolah, karena saya kelelahan setelah latihan selesai pada malam hari," ujar Zappa.
"Hal itu sulit dilakukan. Saya sudah tidur setelah latihan berakhir, karena besok pagi harus sekolah dan latihan lagi," lanjutnya.
Meski sulit, Zappa sadar bahwa pendidikan formal sama pentingnya dengan karier sepak bola.
Sebab, karier pesepak bola tidak begitu lama, sehingga pendidikan formal bisa menjadi bekal ketika pensiun nanti.
Dalam suatu momen, diperlihatkan bagaimana beberapa pemain Inter Milan Primavera, yakni Matteo Rover, Armand Rada, Thomas Schiro, Marco Pompetti, dan Nicholas Rizzo masuk ruang kelas setelah latihan.
Pihak klub menyediakan kelas belajar untuk para pemain muda.
"Kami belajar selama lima jam di sini. Karena setelah latihan, kami boleh pulang lebih awal (untuk belajar)," kata Rover.
Bagi Rover, pelajaran Bahasa Inggris menjadi yang paling sulit dipelajari.
"Saya paling suka Bahasa Italia dan matematika. Itu mata pelajaran yang sangat penting," ujar Rover.
Baca Juga: Dream Chasers Inter Milan: Penalti Kontroversial
"Kami harus bisa belajar, meskipun lelah (setelah latihan). Saya berusaha semampunya," tambahnya.
Para pemain muda ini memang harus melihat beberapa seniornya yang memiliki gelar sarjana meski sibuk berkarier dalam sepak bola.
Saat ini, striker Inter Milan, Romelu Lukaku, diketahui menguasai enam bahasa, dan memegang gelar sarjana di bidang pariwisata.
Kisah sepak bola dan pendidikan pemain junior itu bisa disaksikan melalui Mola TV: Dream Chasers Inter episode keempat.