- Liga Jerman akan berlanjut mulai 16 Mei 2020.
- Klub-klub Liga Jerman berlatih dengan menerapkan social distancing.
- Para klub terpaksa menginap di hotel atau markas latihan masing-masing.
SKOR.id - Menjelang bergulirnya lanjutan Liga Jerman, klub-klub mempersiapkan diri dengan berlatih sembari menerapkan social distancing.
Liga Jerman musim 2019-2020 akan dilanjutkan mulai Sabtu depan atau 16 Mei 2020. Ini adalah tanggal baru setelah penundaan dari rencana awal, 9 Mei 2020.
Klub-klub Liga Jerman pun harus bersiap dengan cara tak biasa di tengah pandemi virus corona. Antara lain berlatih dengan beberapa kelompok kecil.
Berita Liga Jerman Lainnya: Liga Jerman Dilanjutkan, Ini Komentar CEO Bayern Munchen
Jadi, semua klub Liga Jerman berlatih dengan "cara baru" atau "new normal" menjelang kelanjutan kompetisi.
Kebanyakan klub Liga Jerman kembali berlatih pada April 2020.
Untuk mengadakan latihan lagi, mereka harus mengantongi izin dari pemerintah setempat dan mematuhi panduan berisi 11 poin dari operator Liga Jerman (DFL).
Mereka pun harus berlatih dengan menjaga jarak (social distancing). Orang yang boleh masuk lapangan latihan pun dibatasi, hanya yang sangat berkepentingan.
Bayern Munchen, pemimpin klasemen sementara, adalah salah satu tim pertama yang kembali latihan. Mereka berlatih dalam beberapa kelompok kecil berisi tiga-empat pemain.
Latihan itu fokus pada skill, bukan kebugaran. Sesi latihan juga tidak boleh melibatkan kontak fisik.
Para kiper seperti Manuel Neuer juga berlatih terpisah. Mereka bergabung dengan para pemain lain hanya dalam sesi latihan shooting.
Pelatih Bayern, Hans-Dieter Flick, dan para asistennya menggunakan tiang dan cone untuk melatih arah pergerakan para pemain. Digunakan pula maneken (player dummies) sebagai representasi musuh.
Sesi latihan ditutup dengan lari cepat (sprint) yang cukup intensif. Setelah latihan, para pemain dilarang dilarang langsung mandi karena kamar ganti hanya boleh dimasuki dua orang dalam satu kesempatan.
Para pemain berkumpul dalam beberapa kelompok di lapangan sambil mengambil paket makanan untuk dibawa pulang.
Sementara RB Leipzig, tim peringkat tiga, memberi kamar kepada setiap pemainnya di Cottaweg --kamp latihan mereka yang mewah. Setiap siang, para pemain makan di luar ruangan.
Sedangkan Bayer Leverkusen, klub peringkat lima, melatih para pemainnya dalam kelompok posisi bermain. Misalnya, para pemain sayap kanan berlatih dalam grup yang sama.
Leverkusen juga menggunakan maneken dari bahan kardus sebagai representasi musuh.
Adapun Hoffenheim, tim peringkat sembilan, fokus melatih mental para pemainnya melalui serangkaian video pendek dan pelajaran taktik melalui perangkat tablet.
Hoffenheim juga memasang layar 360 derajat di kamp latihannya hanya untuk melatih otak para pemainnya dengan gim yang pelik.
Direktur Olahraga Mainz 05, Rouven Schroder, mengatakan situasi tidak lazim saat ini memberi para pemain dan pelatih untuk kembali ke akar alasan bermain sepak bola.
Mainz 05 mengadopsi mental street soccer untuk berlatih cara mengalahkan lawan dalam situasi satu lawan satu. Mereka juga menciptakan atmosfir stadion tanpa penonton dengan berlatih di kamp Bruchwegstadion yang kosong.
Itu adalah stadion lama mereka yang digunakan sebagai tempat berlatih. Sejak 2011, Mainz 05 menggunakan Opel Arena sebagai stadion kandang.
Werder Bremen, yang sedang berjuang di zona degradasi, adalah salah satu tim yang harus menunggu lebih lama untuk kembali berlatih.
Mereka dipaksa menanti izin dari Pemda Bremen untuk berlatih dalam kelompok kecil. Pelatih Florian Kohfeldt mengatakan timnya seakan "digantung" dan berharap hal ini tidak merugikan mereka.
Meski sebagian klub sudah berlatih sejak April, para pemain tetap hanya punya waktu yang sempit untuk mencapai level kebugaran guna bertanding (match fitness).
Pelatih Frankfurt, Adi Hutter, memperkirakan timnya butuh 10-14 hari latihan reguler untuk mempersiapkan match fitness para pemainnya.
Sedangkan para pemain khawatir rentan cedera ketika dipaksa kembali bertanding sesegera mungkin.
Soal latihan tim yang tak biasa ini, pemain belakang Union Berlin Neven Subotic menyebutnya aneh.
"Akan banyak manajemen risiko dan berupaya menyelesaikan kompetisi dengan sedikit korban," ujar pemain 31 tahun asal Serbia itu kepada BBC World Service.
Direktur Olahraga Eintrach Frankfurt, Fredi Bobic, pun setuju bahwa cedera pemain adalah salah satu kekhawatiran yang kini beredar.
Berita Liga Jerman Lainnya: Liga Jerman Segera Dilanjutkan, Klub Bisa Untung di Bursa Transfer
Alasannya, para pemain bersiap dalam waktu yang sempit dan tak ada kegiatan pramusim. Padahal Liga Jerman sudah berhenti selama dua bulan atau 61 hari.
"Kami harus melakukannya dari awal lagi. Jadi, bakal menarik untuk melihat bagaimana pertandingan akan berlangsung.
"Para pemain tidak takut dari sisi sepak bola, tapi memang ada risiko," ujar Bobic, 48 tahun, yang pernah menjuarai Liga Jerman pada musim 2001-2002.