- Inter Milan Primavera menghadapi tantangan besar melawan pesaing terkuatnya, Atalanta.
- Laga Inter Milan Primavera dan Atalanta berjalan ketat hingga 90 menit.
- Penalti kontroversial membuat Inter Milan Primavera gagal meraih poin penuh.
SKOR.id - Inter Milan Primavera memiliki banyak pesaing selama musim 2017-2018.
Namun, pesaing terkuat Inter Milan Primavera justru bukan Juventus ataupun AC Milan.
Inter Milan Primavera bersaing ketat dengan Atalanta untuk memperebutkan posisi puncak Liga Primavera 2017-2018.
Big match Inter Milan kontra Atalanta pada pekan ke-19 terekam melalui program original Mola TV: Dream Chasers Inter episode ketiga.
Berita Inter Milan lainnya: Dream Chasers Inter Milan: Panggung Nicolo Zaniolo
"Saya rasa laga melawan Atalanta menjadi yang tersulit. Mereka kuat dan bermain kompak," ujar pemain sayap, Matteo Rover.
"Kami dan Atalanta bersaing merebut tempat teratas sepanjang musim. Kami menonton setiap laga mereka dan juga sebaliknya," tambah pemain lain, Nicolo Zaniolo.
Pada musim tersebut, Atalanta memang memiliki pasukan muda yang cukup mumpuni.
Bahkan, Atalanta dihuni Dejan Kulusevski, pemain yang musim musim depan bermain di Juventus.
Inter Milan Primavera tidak gentar dengan potensi para pemain muda Atalanta.
"Atalanta selalu memakai formasi 3-5-2. Kami butuh lebih dari sekadar taktik untuk memenangi laga nanti," kata bek kanan, Gabriele Zappa.
Persiapan matang yang telah dilakukan membuat Inter Milan Primavera percaya diri saat laga dimulai.
Laga baru berjalan tujuh menit, Inter Milan Primavera sudah membuka skor pertandingan melalui tembakan kaki kanan Zaniolo.
Akan tetapi, keunggulan itu tidak berlangsung lama karena Atalanta menyamakan skor lewat tendangan bebas Thomas Bolis pada menit ke-19.
Atalanta bahkan berbalik unggul melalui sepakan Lorenzo Migliorelli pada menit ke-28.
Inter Milan Primavera bereaksi cepat dengan mencetak gol kedua untuk menyamakan kedudukan melalui Jens Odgaard pada menit ke-38.
Pada babak kedua atau tepatnya menit ke-66 Inter Milan Primavera berbalik unggul setelah tembakan Zappa mengoyak jala Atalanta.
Namun, tiga poin di depan mata harus sirna menjelang pertandingan berakhir.
Pada menit ke-90, Atalanta mendapatkan hadiah penalti menyusul handball Marco Sala di dalam kotak terlarang.
Para pemain muda Inter Milan beserta staf pelatih melakukan protes karena menganggap bola justru mengenai dada Sala, bukan tangannya.
Akan tetapi, wasit Alessandro Prontera tetap pada keputusan memberikan penalti untuk Atalanta yang mampu diselesakan Bolis dengan sempurna.
Berita Inter Milan lainnya: Dream Chasers Inter Milan: Wakil Rusia yang Menyulitkan
Skor 3-3 menjadi akhir pertandingan yang membuat Inter Milan Primavera gagal mengambil alih puncak klasemen dari tangan Atalanta.
Saat laga berakhir, para pemain dan staf Inter Milan Primavera melancarkan protes kepada wasit Prontera.
Namun, hal itu tidak mengubah skor pertandingan yang tetap imbang 3-3.
"Kami mungkin harus lebih baik dan kuat. Jika bisa mencetak gol keempat, kami tidak akan mengeluh di sini," ujar pelatih Stefano Vecchi.
Laga ketat penuh kontroversial itu bisa disaksikan melalui Mola TV: Dream Chasers Inter episode ketiga.