- Sir Alex Ferguson menukangi Manchester United selama lebih dari dua dekade.
- Patrice Evra termasuk yang merasakan kejayaan Setan Merah di bawah kepemimpinan Ferguson.
- Delapan tahun di Old Trafford, mantan bek Prancis itu menyabet lima gelar Liga Inggris, titel yang dianggap biasa bagi Fergie.
SKOR.id - Mantan defender Manchester United, Patrice Evra, menyebut Sir Alex Ferguson tidak menganggap kemenangan atau juara Liga Inggris sebagai sesuatu yang membanggakan. Ia menilai mantan pelatihnya itu membangun pemain layaknya robot.
Ferguson menjadi pelatih sukses ketika hampir tiga dekade memimpin Man United dari pinggir lapangan. Beragam gelar seperti Liga Inggris, Liga Champions dan trofi domestik lainnya berhasil diraih Setan Merah di era pelatih berkebangsaan Skotlandia ini.
Namun, selepas Fergie mundur pada 2013, dominasi Man United menurun. Mereka bahkan kesulitan hanya untuk sekadar menembus Liga Champions.
Berita Manchester United lain: Membuktikan Catatan Musim Terbaik Mason Greenwood di Manchester United
Evra pernah merasakan bagaimana the Red Devils menguasai kompetisi domestik dan Eropa. Selama delapan tahun di Old Trafford, pemain asal Prancis ini memenangkan lima gelar Liga Inggris.
Ia bersama rekan setim lainnya merayakan secara meriah medali Liga Inggris pertamanya musim 2006-2007 di rumah Mikael Silvestre. Namun setelah itu, kemenangan menjadi hal normal dan Evra tidak lagi merayakan gelar seperti sebelumnya.
Baca Juga: Manchester United Kembali Berpaling kepada Adrien Rabiot
"Saya akan jujur, ketika Anda mulai memenangi yang ketiga, keempat dan kelima, Anda memang merayakannya, tapi tidak sama [seperti yang pertama]," kata Evra kepada The Official Manchester United Podcast.
"Anda merayakannya hanya karena kamera dan hal semacamnya, tapi tidak pernah sama. Ferguson mengajari kami semua untuk menjadi seperti robot. Saya tidak berpikir seperti manusia yang bermain untuk Manchester United."
Meski demikian, Evra belajar banyak dari Ferguson, yang diakuinya membantu membangun sebuah pola pikir baru.
Bagi pelatih yang menukangi Setan Merah selama 26 tahun ini, kemenangan bukan hal istimewa.
"Ketika saya memenangi pertandingan, ketika saya main bagus, saya tidak senang. Bagi saya, itu hal biasa," lanjutnya.
"Saya selalu ingat Deschamps mengajari saya menang adalah penting, tapi Ferguson mengajari saya menang adalah biasa. Saya ingat setelah menang besar lawan Liverpool ia hanya bilang, 'bagus'. Ia tidak pernah berteriak kecuali ketika kami memenangkan final Liga Champions. Juara liga adalah hal biasa."