- Pergantian pemain adalah salah satu strategi di sepak bola untuk mencapai kemenangan.
- Para pemain yang datang dari bangku cadangan tidak jarang menjadi pahlawan bagi timnya.
- Skor.id merangkum para supersub yang mengantarkan kesuksesan bagi tim yang dibelanya.
SKOR.id - Para pelatih klub sepak bola pasti sudah menyiapkan berbagai strategi kala menjalani sebuah pertandingan, pemain pengganti jadi salah satu strategi tersebut.
Termasuk strategi pergantian pemain, hal ini dilakukan biasanya dikarenakan ada pemain yang kelelahan, cedera, ataupun penampilan dari pemain dirasa kurang bagus.
Akan tetapi, tidak jarang juga pemain yang datang dari bangku cadangan tersebut malah menjadi pahlawan bagi timnya.
Berita Sepak Bola Internasional Lainnya: 5 Skema Barter Pemain Terbaik pada Transfer Musim Panas 2020, Saling Untung!
Nama-nama seperti Ole Gunnar Solskjaer yang kini mengarsiteki Manchester United hingga Gareth Bale yang kini tengah meredup bersama Real Madrid memiliki julukan supersub alias pemain pengganti super.
Skor.id mengutip dari Sportskeeda, merangkum lima nama supersub yang membawa timya meraih kesuksesan.
1. Ole Gunnar Solskjaer (Manchester United, final Liga Champions 1999)
Ole Gunnar Solskjaer yang sekarang menjadi pelatih Man United itu dulu adalah salah satu andalan dari klub berjuluk Setan Merah tersebut. Ia didatangkan ke Old Trafford pada tahun 1996 dari klub FK Molde.
Pemain asli Norwegia itu mencetak gol pertamanya bagi Man United saat diturunkan sebagai pemain pengganti.
Total, ia mencetak 29 gol sebagai pemain pengganti, namun yang paling bersejarah dilakukannya saat final Liga Champions tahun 1999 melawan Bayern Munchen.
Yang menarik dari laga ini adalah gol penyama kedudukan bagi Man United itu dicetak juga oleh pemain pengganti, Teddy Sherringham, sebelum Solskjaer menjadi penentu kemenangan pada detik-detik akhir laga.
2. Juliano Belletti (Barcelona, final Liga Champions 2006)
Final Liga Champions tahun 2006, Barcelona tertinggal dari Arsenal padahal mereka membutuhkan gol untuk memastikan gelar keempat di ajang tersebut.
Namun klub yang berjuluk Blaugrana itu berhasil menyamakan skor menjadi 1-1 lewat gol dari penyerang mereka, Samuel Eto'o.
Keajaiban datang saat Juliano Belleti yang dimasukkan untuk menggantikan posisi Oleguer Presas berhasil membobol gawang The Gunners di menit ke-81, menghancurkan hati sepuluh pemain Arsenal dan berhasil mengokohkan dominasi mereka di ajang Eropa.
3. Mario Gotze (Timnas Jerman, final Piala Dunia 2014)
Pertandingan di final gelaran Piala Dunia pada tahun 2014 menghadirkan wakil Eropa, Jerman, dan wakil Amerika Selatan, Argentina.
Mario Gotze menggantikan Miroslav Klose pada menit ke-88. Pertandingan tersebut tidak dihiasi satu gol pun hingga babak perpanjangan.
Tujuh menit sebelum adu tendangan penalti, Mario Gotze menerima umpan dari Andre Schurrle. Ia mengontrol bola tersebut dengan dadanya sebelum melesakkan tendangan volley ke gawang Argentina.
Berkat gol tersebut, ia menjadi pemain pengganti pertama yang mencetak gol di final Piala Dunia dan juga menjadi pencetak gol termuda di ajang empat tahunan tersebut setelah sebelumnya Wolfgang Weber yang berhasil mendapat predikat tersebut di usia 22 tahun.
4. Eder (Portugal, final Euro 2016)
Portugal menghadapi laga berat di final Euro 2016, pasalnya mereka harus menghadapi sang tuan rumah, Prancis.
Terlebih lagi, kapten sekaligus bintang mereka Cristiano Ronaldo harus meninggalkan lapangan lebih awal. Ia hanya bermain 25 menit akibat cedera.
Eder, yang datang dari bangku cadangan hadir sebagai pahlawan Portugal. Golnya di menit ke-109 ke gawang Prancis membuat mereka menjadi juara baru di ajang Piala Eropa.
Berita Sepak Bola Internasional Lainnya: 10 Pemain dengan Dribble Terbaik, Lionel Messi Bukan Teratas
5. Gareth Bale (Real Madrid, final Liga Champions 2018)
Gareth Bale duduk di bangku cadangan pada laga final Liga Champions 2018 yang mempertemukan Real Madrid dengan wakil Inggris, Liverpool.
Pemain berkebangsaan Wales itu diturunkan pada menit ke-61 saat pertandingan masih imbang 1-1. Ia mencetak gol lewat tendangan saltonya membuat Los Blancos unggul 2-1.
Kesalahan dari kiper Liverpool kala itu, Loris Karius, membuat Gareth Bale berhasil mencetak gol keduanya sekaligus memastikan gelar ke-13 Real Madrid di Liga Champions.