- Wacana lanjutan kompetisi sepak bola di Eropa dinilai berbeda oleh Kepala Medis FIFA dan UEFA.
- Kepala Medis FIFA mendesak seluruh kompetisi disetop, Kepala Medis UEFA justru mendukung dilanjutkan.
- Operator kompetisi harus mempertimbangkan gelombang kedua serangan virus corona.
SKOR.id - Sejumlah liga sepak bola di Eropa terus membicarakan kemungkinan melanjutkan kompetisi musim ini. Namun, Kepala Medis FIFA dan UEFA berbeda pandangan soal itu.
Liga Inggris bersama Liga Jerman, Liga Italia, dan Liga Spanyol bersiap untuk melanjutkan kompetisi masing-masing. Sementara Liga Prancis dan Liga Belanda memutuskan setop.
Menurut Kepala Medis FIFA, Michel D'Hooghe, Liga Inggris dan lainnya di Eropa harus meniru Liga Prancis dan Liga Belanda. D'Hooghe mendesak kompetisi dihentikan total.
Berita Lain Sepak Bola Eropa: Penghentian Liga Prancis Dorong Liga Spanyol Lanjutkan Kompetisi Secepatnya
Menurut D'Hooghe, penangghuhan kompetisi virus corona harus terus dilanjutkan karena pandemi Covid-19 belum selesai walau trennya menurun di kebanyakan negara Eropa.
Akibat Covid-19, sepak bola, kata D'Hooghe, tiba-tiba bukan hal terpenting dalam kehidupan.
"Kita semua justru harus mementingkan otoritas (kesehatan) publik," katanya kepada The Telegraph, Rabu (28/4/2020).
Meski begitu, D'Hooghe mengaku bakal senang jika kompetisi bisa dilanjutkan. Namun, itu tetap harus dilakukan dalam cara yang lazim dengan langsung memulai musim baru.
"Jika mereka mereka melanjutkan kompetisi dengan musim baru 2020-2021 pada akhir Agustus atau September, saya akan senang sekali.
"Itu pun belum tentu bisa terhindar dari kemungkinan serangan kedua virus corona," D'Hooghe menambahkan.
D'Hooghe menyadari bahwa gagasan melanjutkan musim 2019-2020 yang tertunda sejak pertengahan Maret 2020 didasari pada urusan ekonomi atau keuangan.
Selama ini, katanya, ekonomi selalu menang dalam berbagai situasi sepak bola. Namun, orang Belgia ini mengingatkan bahwa ekonomi kini harus berbagi keseimbangan dengan kesehatan.
"Sekarang bukan lagi urusan uang, tapi soal hidup dan mati. Sederhana sekali," katanya.
Berbeda dengan D'Hooghe, Kepala Medis UEFA Professor Tim Meyer justru menyatakan kelanjutan kompetisi yang tertunda adalah "sangat mungkin".
Meski begitu, dalam pernyataan resminya, Meyer menegaskan bahwa kesehatan para pemain dan seluruh pihak yang terlibat dalam kompetisi serta publik luas harus menjadi prioritas.
"Seluruh organisasi sepak bola yang akan melanjutkan kompetisinya harus menyusul protokol kesehatan yang komprehensif," ujar Meyer dilansir Liverpool Echo, Rabu (29/4/2020).
Berita Lain Kompetisi: Bila Kompetisi Dihentikan, Opsinya Piala Presiden atau Piala Indonesia
"Dengan protokol dan rasa hormat terhadap masyarakat, sangat mungkin merencanakan kelanjutan kompetisi 2019-2020 yang sempat tertunda," Meyer menambahkan.
Kompetisi Liga Inggris kemungkinan akan kembali bermain pada Juni. Sementara Liga Jerman dan Italia mungkin akan mulai beraktivitas kembali secara terbatas pada akhir Mei.
Andai sepak bola di Eropa dilanjutkan, seluruh pertandingan akan berjalan tanpa penonton. Venue juga bakal ditentukan dalam satu wilayah untuk meminimalisir perjalanan tim.