- Penyerang Borussia Dortmund, Erling Haaland, beberkan alasan dirinya memilih klub Liga Jerman itu pada bursa transfer musim dingin lalu.
- Menurut sang pemain, pelatih timnas Norwegia U-21 Tor Ole Skullerud yang menjadi alasannya.
- Pasalnya, sang pelatih memberikan nasihat kepada Haaland bahwa timing adalah segalanya.
SKOR.id - Penyerang Borussia Dortmund, Erling Haaland, menjelaskan alasan di balik keputusannya menolak pinangan Manchester United.
Erling Haaland memang menjadi salah satu pemain muda paling berbakat saat ini. Hal itu ia tunjukkan dengan kualitas permainan yang sangat baik ketika berada di atas lapangan hijau.
Dirinya pun sempat menjadi rebutan bagi dua tim besar Eropa yakni, Borussia Dortmund dan Manchester United, pada bursa transfer musim dingin lalu.
Baca Juga: Erling Haaland Kenang Wejangan Ole Gunnar Solskjaer di Molde
Akan tetapi, keberuntungan berpihak kepada Dortmund yang berhasil mendaratkan Haaland dari RB Salzburg.
Haaland pun mengungkapkan alasannya lebih memilih Dortmund ketimbang Manchester United.
Pemain 19 tahun tersebut mengatakan bahwa pelatihnya di timnas Norwegia U-21, Tor Ole Skullerud, yang menjadi alasannya.
"Semua itu karena nasehat Tor Ole, dia mengatakan timing adalah segalanya," ujar Haaland.
Baca Juga: 3 Pemain Real Madrid yang Menonjol Musim ini
"Anda harus memikirkan kualitas diri anda, klub, dan orang-orang di sana, bagaimana mereka akan membantumu untuk berkembang di sana."
Haaland juga mengatakan sang pelatih pula yang membuat dirinya pertama kali memilih RB Salzburg sebagai tim luar negeri pertamanya.
"Banyak faktor yang sempat kami diskusikan untuk memilih Salzburg sebagai tim baru saya," kata Haaland.
"Saya tak pernah sekalipun berpikir bahwa saya adalah pemain yang bagus, masih ada pemain yang lebih baik di luar sana dan itu sangat penting."
Baca Juga: Alasan Marco Reus Tak Mungkin Berseragam Bayern Munchen
Dortmund berhasil mendapatkan Haaland dari RB Salzburg pada Desember 2019.
Tim berjulukan BVB tersebut mendatangkan Haaland dari Salzburg dengan mahar 18 juta euro (Rp316 miliar) dengan gaji 130 ribu euro (Rp2,2 miliar) per pekan.