- Eks pelatih Manchester United, Louis van Gaal, tak percaya dengan apa yang dilakukan Ajax Amsterdam.
- Pasalnya Ajax menjadi salah satu tim yang mendukung tak dilanjutkannya Liga Belanda akibat virus corona.
- Van Gaal menilai, hal itu dilakukan untuk keuntungan pribadi mantan tim asuhannya tersebut.
SKOR.id - Eks pelatih Manchester United, Louis van Gaal marah besar terhadap kebijakan yang diambil mantan tim asuhannya, Ajax Amsterdam.
Louis van Gaal menilai apa yang dilakukan Ajax Amsterdam hanya semata-mata mencari keuntungan sendiri.
Pasalnya, juara bertahan Liga Belanda itu diketahui menjadi salah satu tim yang mendukung kompetisi tak dilanjutkan akibat wabah virus Corona.
Jika Liga Belanda benar-benar dihentikan, maka Ajax yang musim ini memuncaki klasemen dengan 56 poin, otomatis jadi juara.
Baca Juga: Juventus: Kulusevski Datang, Bernardeschi Ditendang
Baca Juga: Masih Pandemi Corona, Bayern Munchen Segara Berlatih Kembali
Mereka hanya unggul produktivitas gol dari tim runner-up, AZ Alkmaar, yang memiliki jumlah poin yang sama.
"Apabila virus corona sudah mereda, hal pertama yang harus dilakukan klub adalah menyelesaikan kompetisi," ujar van Gaal dikutip dari Express.
"Kompetisi ada untuk mencari pemenang, bukan setelah 25 pertandingan lalu Ajax menjadi pemenang," ucapnya.
Menurut van Gaal, Liga Belanda masih punya kemungkinan besar untuk dilanjutkan pada Juni atau Juli 2020.
Baca Juga: Kiper Persija Jakarta Lelang Tiga Barang Bersejarah
"Ada banyak waktu yang bisa digunakan federasi untuk melanjutkan kompetisi dengan ditundanya Liga Champions dan Europa," kata pelatih yang telah memberi 11 gelar untuk Ajax itu
"UEFA juga telah mendorong kompetisi domestik untuk melanjutkan jadwal pertandingan hingga selesai," tuturnya.
Sejauh ini baru Liga Belgia yang diputuskan berhenti di tengah jalan.
Keputusan tersebut disayangkan oleh UEFA yang kemudian memberikan ultimatum kepada kompetisi domestik lain agar tak melakukan hal yang sama.
UEFA mengancam tak mengijinkan klub yang kompetisinya berhenti di tengah jalan bermain di Liga Champions atau Europa musim depan.
Baca Juga: FIGC Kekeuh Liga Italia Harus Selesai