- Masa depan Pierre Emerick Aubameyang di Arsenal menjadi tanda tanya.
- Penyerang asal Gabon itu tengah diminati rival The Gunners di Liga Inggris, Manchester United.
- Aubameyang sering tidak dipasang pada posisi terbaiknya dalam starting XI Arsenal.
SKOR.id - Penyerang Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang, menjadi sorotan besar media-media Inggris pada awal April ini.
Pemain asal Gabon itu diisukan akan gabung ke Manchester United pada bursa transfer musim panas mendatang.
Dilansir dari Metro, Barcelona, Manchester United, dan Real Madrid tertarik untuk menggaet Pierre-Emerick Aubameyang.
Baca Juga: Aubameyang Belum Jelas, Arsenal Mulai Pantau Striker Real Madrid
Ketertarikan tiga klub raksasa Eropa itu tak lepas kontrak sang pemain plus produktivitasnya yang ditunjukkan pada Liga Inggris musim ini.
Musim lalu, Pierre-Emerick Aubameyang merupakan peraih Sepatu Emas setelah menjadi top skor Premier League - kasta teratas Liga Inggris dengan torehan 22 gol, sejajar duo Liverpool, Sadio Mane dan Mohamed Salah.
Saat ini, dia berada di posisi kedua daftar top skor dengan torehan 17 gol, hanya berselisih dua gol dari Jamie Vardy (Leicester City).
Selain itu, kontrak Aubameyang pun akan berakhir pada tahun depan, tepatnya 30 Juni 2021.
Meski mengaku betah dengan kehidupan di Arsenal dan utara London, Aubameyang bisa saja pindah andai manajemen tim tergiur fulus klub rival.
Pengalaman seperti itu pernah dialami The Gunners - julukan Arsenal - sebelumnya, yakni ketika Robin van Persie pindah ke Manchester United.
Apalagi, ada kesamaan kuat di antara keduanya: sama-sama berstatus kapten Arsenal.
"Klub tak boleh kehilangan Aubameyang," kata mantan bek Arsenal, Bacary Sagna.
Baca Juga: Man United Lambat Soal Transfer Aubameyang
Menurut Sagna, untuk mencari pengganti Aubameyang, klub dipastikan harus merogoh kocek hingga 150 juta paun (sekitar Rp3 miliar).
"Lebih baik beri 50 juta paun (sekitar Rp1 miliar) untuk Auba. Dia pantas mendapatkannya karena dia adalah penyerang terbaik di liga," tutur bek Arsenal pada 2007 - 2014 itu.
Benarkah demikian? Jika yang dilihat melulu dari jumlah gol, pendapat Sagna memang bisa dibenarkan.
Akan tetapi, Pierre-Emerick Aubameyang sebenarnya bisa menciptakan lebih banyak gol lagi bagi Arsenal andai sering dimainkan di posisi terbaiknya.
Transfermarkt mencatat, eks penyerang AC Milan itu bermain 65 kali sebagai penyerang, 21 kali sebagai pemain sayap kiri, 10 kali di posisi sayap kanan, dan sekali sebagai gelandang kiri.
Khusus di Premier League, dari 6.095 menit bermain (75 kali tampil), 41,7 persen di antaranya dilalui Aubameyang sebagai penyerang tunggal.
Setelah itu berturut-turut sebagai salah satu dari duet striker (23,9 persen), sayap kiri (28,4 persen), dan sayap kanan (5,9 persen).
Ketika dimainkan sebagai penyerang - baik tunggal maupun berduet dengan rekannya, Aubameyang berhasil mencetak 30 gol.
Namun, seperti dikutip dari The Athletic, dia justru tampil lebih efektif ketika dimainkan sebagai pemain sayap kiri meski "cuma" mencetak 16 gol.
Dimainkan sebagai sayap kiri dalam formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3, Aubameyang memiliki rasio 0,83 gol per 90 menit.
Jumlah itu jauh lebih tinggi dibandingkan ketika dimainkan sebagai penyerang tunggak (0,57 gol per 90 menit) atau salah satu dari duet striker (0,56 gol per 90 menit).
Efektivitas itu juga bisa dilihat dari jumlah tembakan Aubameyang berbanding gol dari setiap posisi yang dimainkannya.
Saat bermain sebagai penyerang tunggal, pemain kelahiran Laval (Prancis) itu mencetak 16 gol dari 84 percobaan.
Bandingkan dengan ketika bermain sebagai sayap kiri. Dia mengemas 16 gol cuma dari 50 tembakan.
Tingkat kesuksesan Aubameyang dalam melakukan dribel melewati lawan juga lebih tinggi ketika dipasang sebagai sayap kiri dibandingkan di posisi lain.
Eloknya lagi, permainan ofensi itu tak mengurangi kemampuan dia dalam membantu pertahahanan (2,8 aksi bertahan per pertandingan).
Pelatih Mikel Arteta sudah paham betul dengan potensi sang pemain.
Baca Juga: Cari Pengganti Aubameyang, Arsenal Bidik Striker 19 Tahun
Sejak ditunjuk sebagai pengganti Unai Emery pada 20 Desember 2019, Arteta sudah 9 kali memainkan Aubameyang dan 8 di antaranya sebagai sayap kiri.
Tantangan buat Arteta tinggal bagaimana menahan godaan fulus klub rival plus menjaga kebugaran Aubameyang yang akan berusia 31 tahun pada 18 Juni mendatang.
Bermain sebagai sayap kiri tentu meningkatkan efektivitas Aubameyang, tetapi staminanya pun akan lebih cepat terkuras.