- Athletic Bilbao bukan cuma dikenal sebagai klub identitas etnis Basque, tapi juga menjadi pabrik kiper di Spanyol.
- Kiper Chelsea, Kepa Arrizabalaga, dan tiga kiper lain di Liga Spanyol musim ini adalah jebolan Athletic.
- Kehebatan Athletic Bilbao dalam menghasilkan kiper andal dipercaya karena pengaruh permainan tradisional di Basque.
SKOR.id - Klub Athletic Bilbao bukan cuma simbol kebanggaan etnis Basque di Spanyol. Bilbao juga diakui sebagai pabrik kiper andal.
Kiper hebat jebolan Athletic sudah menghiasi Spanyol, setidaknya sejak 1960. Sebutlah Jose Angel Iribar, Julen Lopetegui, Andoni Zubizarreta, dan Gorka Iraizoz.
Baca Juga: Lelang Jersey Kiper Persik Dinodai Oknum Tidak Bertanggung Jawab
Sementara pada musim 2019-2020 ini, sedikitnya ada dua kiper asal Athletic yang beredar di Liga Spanyol.
Pertama, Alex Rimero yang meninggalkan Bilbao dan memperkuat rival sedaerah, Real Sociedad.
Kedua, Aitor Fernandez yang membela Levante. Fernandez bahkan menguasai statistik pada musim ini dengan 131 penyelamatan, 32 kali lebih banyak dibanding rival terdekat.
Sedangkan di luar Spanyol ada Kepa Arrizabalaga yang dibeli Chelsea dari Athletic pada 2018 dengan harga kiper termahal di dunia, 80 juta euro --kini sekitar Rp1,4 triliun.
Gaizka Atxa, pemimpin Mr Pentland --kelompok suporter Bilbao di Inggris Raya, menyebut kiper pun menjadi salah satu kunci Athletic untuk menjadi satu dari tiga klub Liga Spanyol yang belum pernah degradasi.
"Kesuksesan tidak terjadi secara kebetulan. Kiper hebat menjadi pembeda sejarah Athletic," kata Atxa.
Olahraga Tradisional
Para analis percaya bahwa anak-anak Basque memang punya garis nasib untuk menjadi kiper hebat jika mereka memilih profesi itu.
Keterampilan untuk menjadi kiper sudah ada dalam darah anak-anak Basque yang diasah melalui permainan atau olahraga tradisional etnis tersebut.
Misalnya olahraga pelota, semacam permainan squash yang menggunakan bola kecil dan ditepuk dengan tangan kosong ke tembok. Ada pula pengembangan pelota menggunakan raket khusus.
Kemudian adu ketangkasan memotong kayu ala Basque, aizkolaritza. Kekuatan otot tangan tentu saja menjadi kunci untuk memenangi adu ketangkasan ini.
Dan terakhir adalah adu ketangkasan memindahkan dan menyusun batu bernama harrijasotze.
Tiga permainan ketangkasan itu memiliki variabel dasar untuk menjadi kiper sepak bola; tenaga, kecepatan, keberanian, dan kedisiplinan.
Bukti paling nyata ada pada diri Julen Lopetegui, eks-pelatih timnas Spanyol dan Real Madrid yang kini menukangi Sevilla.
Lopetegui, yang memulai karier kipernya dari Real Sociedad, adalah putra bintang harrijasotze Jose Antonio Lopetegui.
Jose disebut sebagai "Lionel Messi" keterampilan harrijasotze. Ia mampu mengangkat batu seberat 100 kilogram 22 kali dalam satu menit.
Penelitian Max Planck Institute dalam sejarah manusia menjelaskan bahwa etnis Basque adalah satu-satunya di Spanyol yang punya gen dari zaman prasejarah periode 500-322 sebelum Masehi.
Gen itu membentuk kekuatan fisik orang-orang Basque dibanding etnis lain di Spanyol. Tidak heran, anak-anak Basque punya potensi untuk menjadi kiper andal.
Gemblengan Para Legenda
Namun, hanya mengandalkan bakat alam pun tidak akan berdaya guna. Athletic juga punya metode khusus dalam menggembleng pemainnya, termasuk kiper.
Di komplek latihan Athletic, Lezema, lapangan tim junior mengapit lapangan tim senior. Sesi latihan pun digelar bareng.
Bilbao punya 17 tim junior lintas gender dan usia, termuda 11 tahun. Para pelatih pun kerap bertukar lapangan.
Artinya, pelatih tim junior sesekali menangani latihan tim senior. Begitu pun sebaliknya.
Sementara dari balik lapangan, manajemen Athletic memberi asupan ilmu pengetahuan dan nutrisi kepada para pemain junior.
Maklum, mereka adalah masa depan Athletic yang tidak menerima pemain non-Basque. Athletic belum pernah merekrut pemain manapun, termasuk Spanyol, yang tak punya darah Basque.
Karena "nasionalisme", pensiunan pemain Athletic pun kembali ke Lezema untuk menggembleng para juniornya.
Baca Juga: Lockdown Story : Main Game, Cara Kiper AA Tiga Naga Ini Membunuh Waktu
Jose Angel Iribar, misalnya, mengembangkan metode latihan khusus untuk kiper-kiper Athletic. Para kiper junior Athletic melihat Iribar sebagai sosok legenda yang patut dijadikan anutan.
"Mantan pemain selalu senang mendukung program latihan di Lezema. Berbagi pengetahuan adalah kunci bagi para pemain baru," kata Atxa.
Untuk urusan ini, Aitor Iruarrizaga Amarika atau lebih akrab dikenal dengan nama Aitor Iru, adalah jagoannya.
Meski cuma satu musim membela tim senior Athletic, musim 1991-1992, Iru kembali ke Lezema untuk menangani para juniornya selepas pensiun pada 2004.
Lelaki 51 tahun ini adalah orang Basque yang lahir dari keluarga pesepak bola. Saudaranya pernah menjadi kiper Athletic.
Putranya saat ini juga menjadi kiper untuk Athletic Bilbao B. Sementara keponakannya juga menjadi pemain sepak bola.
Ada pula yang menyebut mertuanya adalah mantan pemain Atletico Madrid.
Iru kembali ke Lezema pada 2008 sebagai pemandu bakat kiper. Tiga tahun kemudian, Marcelo Bielsa, saat ini pelatih Leeds United, mengajaknya masuk staf pelatih tim utama.
Selesai bersama tim senior, Iru kembali ke Lezema untuk menangani para junior. Namun sejak 2018, Iru menemani Gaizka Garitano --orang Basque yang menjadi rekan setimnya di Eibar sebagai pelatih Athletic senior saat ini.
"Iru terus berada di Lezama selama lebih dari 10 tahun dan melahirkan kiper yang saat ini ada di klub-klub besar," ujar Ander Sahonero dari kelompok suporter Pena Athletic Club California.
Alex Rimero, Aitor Fernandez, Unai Simon (kiper Athletic saat ini), dan Kepa Arrizabalaga adalah para kiper hasil gemblengan Iru.
Kehebatan kiper-kiper jebolan Athletic pun memberi harapan bagi orang Basque untuk kembali menjadi penjaga gawang nomor satu timnas Spanyol sejak legenda Zubirarreta pada kurun 1985 hingga 1998.
Baca Juga: Pelatih Kiper Persebaya: Mental Jadi Faktor Penting untuk Penjaga Gawang
David de Gea, kiper Manchester United, yang saat ini menjadi penjaga gawang Spanyol sedang tampil naik turun. Kepa dan Simon pun mengancam posisi De Gea.
Namun, soal itu masih harus menunggu pandemi Covid-19 yang menangguhkan semua agenda sepak bola selesai.