- Pandemi Covid-19 makin nyata menimbulkan ancaman krisis ekonomi dan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mulai waspada.
- FAM selaku Federasi Sepak Bola Malaysia pun berencana memotong gaji karyawan mereka akibat pandemi Covid-19 ini.
- Isu potong gaji tak cuma ke pelaku langsung sepak bola, tetapi mulai merambah pekerja di balik meja organisasi pelaksana sepak bola tersebut.
SKOR.id - Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) telah membuktikan kepemimpinannya dengan memberikan contoh pemotongan gaji ke staf mereka jika periode darurat nasional virus corona diperpanjang.
Sebelumnya, FAM telah mengizinkan klub Liga Malaysia (Liga M) untuk mengadakan pembicaraan dengan para pemain mereka.
Semua itu terkait penyelesaian masalah keuangan setelah pandemi Covid-19 membuat kegiatan kompetisi terhenti.
Sekretaris Jendral FAM Stuart Ramalingam juga menjelaskan, bahwa dewan telah meminta semua staf administrasi dan staf teknis.
Baca Juga: Soal Potong Gaji, Klub Malaysia Diminta Bayar Utang Dulu ke Pemain
Mereka dengan berat hati memotong gaji antara 10 dan 20 persen tergantung pada nomimal gaji mereka dan ini berlaku selama krisis.
Baca Juga: Seluruh Pemain Dua Klub Liga Malaysia 2020 Ini Sepakat Gajinya Dipotong
“Sekretariat Jenderal FAM secara hati-hati mengevaluasi dan memahami dampak wabah Covid-19 yang mempengaruhi seluruh negara dan industri sepak bola lokal," bunyi rilis FAM.
"Ketika saat ini memasuki paruh kedua darurat nasional wabah virus Corona sampai 31 Maret 2020, situasi makin tak menentu."
"Untuk itu, kesekretariatan FAM akan menerapkan sejumlah langkah penghematan termasuk memberlakukan pemotongan gaji selama krisis ini jika darurat nasional wabah ini berlanjut," imbuh FAM dalam rilisnya.
Baca Juga: Soal Potong Gaji, Federasi Sepak Bola Malaysia Intip Keputusan PSSI
FAM juga menjelaskan, kebijakan ini disepakati oleh staf administrasi dan teknis organisasi mereka. Semua setuju dalam upaya untuk memastikan stabilitas keuangan FAM pada masa-masa sulit ini.
"Keputusan ini dicapai melalui konsultasi dan semangat musyawarah dengan niat murni," tulis rilis lanjutan dari FAM.
"Kami berterima kasih kepada semua tenaga kerja FAM atas komitmen mereka kepada organisasi, terutama pada saat yang sulit bagi semua ini."
Stuart juga menggambarkan pemotongan sebagai langkah terakhir yang diambil setelah mempelajari berbagai aspek dari rapat Exco FAM dan pemangku kepentingan sepak bola Negeri Jiran.
Baca Juga: Pemain PSIS, Septian David Maulana, Urung Jadi Sarjana Gara-gara Virus Corona
Rapat soal efek buruk dari wabah Covid-19 memaksa semua kegiatan sepak bola lokal harus ditunda.
"Ada kemungkinan bahwa kami ingin menghindari mengadopsi pendekatan ini, tetapi dengan mempertimbangkan ketidakpastian, keputusan ini diambil untuk kepentingan semua," ujar Stuart.
"Karena, ini keputusan yang termasuk kepentingan FAM sebagai organisasi dan harus tetap eksis," katanya.