- Ancaman kerugian akbiat berhentinya liga domestik sementara waktu dialami klub klub Eropa.
- Akibat wabah virus Corona, muncul kabar kesulitan klub membayar gaji pemainnya secara penuh.
- Penilaian berdasarkan Financial Fair Play (FFP) kini dikaji ulang oleh UEFA.
SKOR.id - Wabah virus Corona membuat banyak liga domestik di Eropa berhenti, serta hilangnya potensi pendapatan klub-klub benua biru.
Sejak dihentikannya Liga Italia sementara pada Senin (9/3/2020) lalu diikuti Liga SPanyol, Liga Inggris, dan sebagainya, muncul masalah baru di antara klub-klub Eropa.
Laporan Marca menyebut bahwa beberapa klub Eropa, termasuk klub-klub besar, kesulitan membayar gaji pemain.
Dalam pemberitaan tersebut, isu pemotongan gaji pemain menjadi bahasan diskusi yang serius antara asosiasi klub dengan asosiasi pemain profesional di negara-negara Eropa.
Baca Juga: Wilfried Zaha Tawarkan Akomodasi Gratis untuk Staf Medis Melawan Covid-19
Pemotongan gaji ini adalah upaya untuk bisa menstabilkan keuangan klub, jika tidak ingin memilih jalur hutang.
Pasalnya, hutang yang dilakukan oleh klub bisa menjadi penghalang tim berlaga di kompetisi Eropa seperti Liga Champions dan Liga Europa.
Aturan Financial Fair Play (FFP) mengatur soal keuangan ini, dan memastikan "kesehatan" keuangan klub untuk tidak memiliki hutang besar.
Baca Juga: Kontrak Baru, Bukti Man United Tak Rela Nemanja Matic Berstatus Bebas Transfer
Akibat kondisi tidak normal karena wabah Covid-19, Marca mengabarkan muncul tuntutan untuk merevisi FFP sementara.
Klub membutuhkan hutang jika ingin membayar penuh gaji pemain, hal yang diperjuangkan oleh asosiasi pemain profesional.
Namun, masalah FFP dan rumor pemotongan gaji akan menjadi bagian dari perubahan sepak bola Eropa karena wabah ini.