- Pihak penyelidik yang menginvestigasi kasus kecelakaan pesawat pemain sepak bola Emiliano Sala dan pilotnya, David Ibbotson, akan segera mengungkapkan penyebab kecelakaan yang menewaskan keduanya.
- Kematian Emiliano Sala diduga dipicu gas karbon monoksida yang bocor dan masuk ke kabin pesawat.
- Cardiff City menolak untuk membayar biaya transfer ke Nantes dengan alasan Sala belum resmi menjadi pemain mereka saat mengalami kecelakaan pesawat.
SKOR.id - Pihak penyelidik yang menginvestigasi kasus kecelakaan pesawat pemain sepak bola Emiliano Sala dan pilotnya, David Ibbotson, akan mengungkapkan penyebab kecelakaan yang menewaskan keduanya.
Saat kecelakaan terjadi, pesawat Piper Malibu akan mengantarkan Emiliano Sala dari Nantes menuju klub barunya, Cardiff City. Akan tetapi, pesawat tersebut mengalami kecelakaan di Selat Inggris pada akhir Januari tahun lalu (29/1/2019).
Dalam kecelakaan tersebut, jasad Sala ditemukan di antara puing-puing pesawat. Sementara itu, jasad Ibbotson belum ditemukan hingga sekarang.
Baca Juga: Martin Ortega Positif Corona, Sesi Latihan Leganes Ditangguhkan
Pihak penyelidik, Bagian Investigasi Kecelakaan Udara (AAIB), akan melaporkan secara menyeluruh tentang kecelakaan pesawa yang dialami keduanya.
Kabarnya, penyelidik akan mengungkapkan bagaimana kecelakaan bisa terjadi, bagaimana momen sebelum pesawat terjatuh, dan kemungkinan adanya kebocoran gas karbon monoksida.
Pada bulan Agustus 2019 lalu, dalam tubuh Sala ditemukan zat karbon monoksida dalam dosis yang fatal. Karbon monoksida dapat menyebabkan kejang-kejang, serangan jantung, hingga tak sadarkan diri dalam jumlah tertentu.
Sang pilot, Ibbotson, merupakan pilot swasta dari Crowle, Lincolnshire Utara, adalah seorang pilot yang tidak memiliki lisensi untuk menerbangkan pesawat dengan penumpang.
Ibbotson juga diduga terdampak zat karbon monoksida sebelum pesawat terjatuh.
Baca Juga: Giliran Everton dan Watford yang Isolasi Pemain karena Corona
Polisi daerah Dorset dari Bagian Koroner dan Otoritas Penerbangan Sipil turut menyelidiki kasus tersebut.
Seseorang berumur 60 tahun dari Yokshire Utara diduga terkait dengan kasus kecelakaan tersebut. Akan tetapi, ia kemudian dibebaskan karena tak ada bukti lebih lanjut.
Sala melakukan perjalanan ke Inggris setelah Cardiff City membelinya dari Nantes dengan mahar 15 juta pounds atau sekitar 277 miliar rupiah.
Akan tetapi, Cardiff menolak untuk membayarnya dengan alasan Sala belum resmi menjadi pemain mereka saat mengalami kecelakaan pesawat.
Pengadilan Abitrase Olahraga (CAS) di Swiss akan memutuskan perkara pembayaran Sala pada musim panas ini, seperti yang diperintahkan FIFA pada bulan September 2019 lalu.
Bulan Januari 2020 Cardiff City telah menyerahkan dokumen kepada kejaksaan di Prancis untuk meminta mereka menyelidiki peraturan penerbangan dan mengenai transfer yang terjadi.
Baca Juga: UEFA Kemungkinan Tunda Euro 2020 Satu Tahun