- Seri I IBL 2022 di Hall Basket Gelora Bung Karno, Jakarta, berakhir Sabtu (22/1/2022).
- Ada banyak pemain yang mampu bersinar selama gelaran seri yang digelar di Senayan itu.
- Mulai dari Dior Lowhorn yang sulit dibendung hingga Kaleb Ramot Gemilang yang mampu tampil apik setelah pulih dari cedera.
SKOR.id - Gelaran Seri I Indonesian Basketball League (IBL) 2022 di Hall Basket Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta sudah berakhir.
Banyak pemain yang sudah mampu menunjukkan sinarnya pada awal musim IBL 2022 ini.
Bahkan, salah satunya adalah pemain yang sempat vakum dari kompetisi akibat harus menjalani pemulihan cedera lutut.
Pemain juga pemain underrated yang berhasil mencuri perhatian di musim ini.
Setelah berakhir pada Sabtu (22/1/2022), Skor.id menghimpun Best 5 IBL 2022 Seri 1.
Tak hanya itu, Skor.id juga memilih sosok pelatih terbaik serta pemain-pemain yang layak menjadi pemain cadangan.
Berikut Best 5 Seri I IBL 2022 versi Skor.id:
Center
Dior Lowhorn (Pelita Jaya Bakrie Jakarta)
Dior Lowhorn jelas merupakan center terkuat di IBL saat ini. Nyaris tidak ada bigman tim lain, termasuk asing mampu menandingi kekuatannya.
Mungkin, hanya eks center Stapac Jakarta, Savon Goodman yang bisa memberikan perlawanan kepadanya. Namun, di IBL 2022, tak ada klub yang mempekerjakan Goodman.
Power Forward
Juan Lauren Kokodiputra (Satria Muda Pertamina Jakarta)
Kemampuan shooting Juan Lauren Kokodiputra meningkat pesat setelah Satria Muda dilatih Milos Pejic.
Hal ini ternyata terbawa saat posisi pelatih Satria Muda kembali ke tangan Youbel Sondakh. Jadilah Juan Lauren Kokodiputra sebagai power forward yang piawai melakukan shooting.
Small Forward
Kaleb Ramot Gemilang (Dewa United Surabaya)
Kegemilangan Kaleb Ramot Gemilang di awal IBL 2022 bersama Dewa United merupakan sesuatu yang luar biasa.
Tercatat, ia mampu menorehkan 18 poin, 4,25 rebound, dan 2,26 assist per game.
Tentunya ini menjadi catatan yang positif. Mengingat, hampir dua tahun ia tak bermain di kompetisi profesional. Pada awal 2020, ia menderita cedera lutut dan harus melakukan operasi.
Akibat menjalani masa pemulihan, ia pun vakum pada IBL 2021 dan akhirnya bermain kembali pada musim 2022.
Shooting Guard
Kevin Moses Poetiray (Dewa United Surabaya)
Nama Kevin Moses Poetiray sudah mencuat sejak IBL 2021. Namun, musim ini, penampilannya semakin oke. Itu dibuktikan dengan kesuksesannya mencetak 14,5 poin per game (PPG) di Seri I Jakarta.
Point Guard
Yudha Saputera (Prawira Bandung)
Yudha Saputera sudah menjadi masalah untuk tim-tim IBL saat membela Indonesia Patriots musim lalu. Bahkan, klub yang memilikinya, Prawira Bandung, sempat dibuat kalah.
Musim ini, Prawira Bandung begitu menikmati jasanya. Statistik sudah cukup membuktikan kalau dia adalah point guard terbaik selama seri I.
Ya, setidaknya pada seri I, Yudha berhasil mencatatkan 13,75 poin, 3 rebound, dan 2,75 assist per game.
Pelatih
AF Rinaldo (Amartha Hangtuah)
AF Rinaldo telah memberikan dampak positif kepada Amartha Hangtuah
Ia sukses membawa Hangtuah tak terkalahkan di Seri I.
Padahal, musim ini Hangtuah tak memiliki pemain berlabel timnas. Hanya Kelly Purwanto pemain Hangtuah yang pernah di timnas, itu pun usianya sudah tak muda lagi.
Pressing ketat dan transisi permainan cepat yang diusung pelatih yang akrab disapa Inal itu sukses mengangkat Amartha Hangtuah sejauh ini.
CADANGAN
Fisyaiful Amir (Amartha Hangtuah)
Fisyaiful Amir merupakan pemain underrated. Namanya jarang dibahas oleh pencinta basket Tanah Air.
Namun, ia membuktikan punya kualitas mumpuni dengan membawa Amartha Hangtuah Jakarta tak terkalahkan selama seri I.
Elijah Foster (Satria Muda Pertamina Jakarta)
Elijah Foster mampu menjadi pilar Satria Muda Pertamina Jakarta pada seri I. Rasanya tak salah jika Satria Muda kembali memakainya setelah pada IBL 2020 kerja sama mereka terhenti di tengah jalan akibat pandemi Covid-19.
Mario Davidson (Indonesia Patriots)
Bukan Ali Bagir Alhadar, melainkan Mario Davidson yang menjadi pemain paling menonjol Indonesia Patriots selama Seri I.
Mario berhasil membuat 14 poin, 3,5 rebound, dan 2,75 assist per game.
Arki Dikania Wisnu (Satria Muda Pertamina Jakarta)
Gaya main Arki Dikania Wisnu tak pernah berubah sejak ia datang ke Indonesia pada 2011.
Ia terkenal sebagai sosok yang selalu menerobos masuk ke area dalam tanpa memedulikan sebesar apa pemain yang menjaganya.
Kekuatan fisiknya juga masih sangat terjaga meskipun tahun ini ia akan genap berusia 34 tahun.
Andakara Prastawa (Pelita Jaya)
Rasanya kualitas Andakara Prastawa tidak perlu diragukan. Ia juga menjadi pilar Pelita Jaya saat tak terkalahkan selama seri I.
Ia berhasil menorehkan 11 poin, 2 rebound, dan 3,25 assist per game.
Abraham Wenas (Bali United)
Nama Abraham Wenas sudah mencuat sejak dirinya masih membela Amartha Hangtuah. Bergabung dengan Bali United musim ini, ia langsung memberikan kontribusi nyata.
Catatan statistik rata-rata per game-nya pun membuktikan itu, dengan 11,5 poin, 1,75 rebound, dan 4,25 assist.
Muhammad Hardian Wicaksono (Pelita Jaya Bakrie Jakarta)
Muhammad Hardian Wicaksono merupakan salah satu rekrutan terbaik Pelita Jaya sebelum bergulirnya IBL 2021. Musim lalu, ia jadi pilar penting Pelita Jaya menembus final.
Dan pada IBL 2022, tampaknya penampilan mantan pemain Pacific Caesar Surabaya ini semakin oke.
Ia berhasil membuat 11,5 poin, 7,75 rebound, dan 4,25 assist per game sepanjang seri I.
Baca Juga Berita IBL 2022 Lainnya:
Hasil IBL 2022: Bekuk Tangerang Hawks, Amartha Hangtuah Masih Sempurna
IBL 2022: Jadwal, Hasil, dan Klasemen