- Pemain West Bandits Solo, Merio Ferdiansyah, dikenal sebagai "Monster Poin" dalam liga basket Indonesia.
- Predikat "Monster Poin" ini membuat Merio Ferdiansyah harus tampil maksimal bersama West Bandits Solo saat debut di IBL 2021.
- Predikat ini didapatkan Merio Ferdiansyah ketika di NBL Indonesia dengan mencetak 2.337 poin hanya dalam 161 pertandingan.
SKOR.id - Pemain West Bandits Solo, Merio Ferdiansyah, dikenal sebagai seorang pebasket "Monster Poin" dalam kompetisi basket profesional Indonesia.
Predikat "Monster Poin" didapatkan Merio Ferdiansyah saat berlaga di NBL Indonesia. Ia bisa mencetak 2.337 poin hanya dalam 161 pertandingan.
Kalau di rata-rata, Merio bisa mencetak 14,5 poin setiap kali bermain. Ia juga jadi pemain pertama yang mencapai 2.000 poin pada era NBL Indonesia.
Dengan predikat dan kapasitas yang dimiliki, rasanya wajar jika lelaki asal Sukabumi itu dituntut untuk dapat mengangkat kekuatan dari tim West Bandits Solo.
Fan West Bandits dan para pencinta basket Indonesia tentu berharap Merio bisa unjuk ketajaman dalam mencetak poin. Walaupun faktor usia sangat memengaruhi.
Pada tahun ini, Merio Ferdiansyah bakal berusia 36 tahun. Usia yang jelas tak lagi muda bagi seorang atlet.
Nama Merio sempat "menghilang" seiring berakhirnya era NBL Indonesia. Bahkan, ia sudah mengalami masalah dengan kesehatannya sebelum liga garapan DBL itu berakhir.
Pebasket kelahiran 5 Juli 1985 mengalami cedera otot paha kanan saat tampil dalam pra-musim NBL 2014-2015. Cedera itu didapatkan saat menjalani latihan.
Awalnya tidak terlalu parah tetapi karena dipaksa untuk berlatih terus akibatnya justru fatal. Merio pun absen selama turnamen pra-musim.
Selain itu, pada Februari 2015, Merio mendapat serangan penyakit hepatitis A. Penyakit itulah yang membuatnya absen hingga akhir musim.
Pemain yang luwes bermain di berbagai posisi "kecil" ini sejatinya sempat kembali memperkuat Stadium Jakarta di IBL 2016. Namun, ia hanya bertahan sebentar.
"Tahun 2016, setelah berpisah dengan Stadium Jakarta, saya vakum total dari dunia basket karena mulai bekerja di Semarang."
"Kemudian, dua tahun lalu saya kembali ke Jakarta dan aktif lagi di basket. Kali ini bersama West Bandits," ujar Merio dilansir dari situs resmi IBL.
View this post on Instagram
West Bandits bisa dibilang merupakan tim amatir yang berhasil naik kasta. IBL menunjuk mereka untuk jadi kontestan baru di liga profesional mulai tahun ini.
Tim asal Jakarta yang pada IBL 2021 memilih base di Solo ini punya komposisi tim dengan kombinasi pemain senior dan junior yang bagus.
Mereka punya Andre Adrianno, Casiopeia Thomas Manuputty, Widyanta Putra Teja dan sederet pemain muda lainnya.
Sedangkan di jajaran pemain senior, West Bandits memiliki Fadlan Minallah, Pringgo Regowo, dan tentu saya Merio Ferdiansyah.
Ketiga pemain senior ini tentu bukan sekadar menjadi pelengkap tetapi diharapkan mampu memberi kekuatan untuk tim, tak terkecuali sang Monster Poin.
Sepanjang penjalanannya di liga profesional sejak 2010 hingga 2016, Merio selalu mencetak rata-rata double digit point.
Terbanyak pada musim 2013-2014, saat Merio mencetak 18 pon per gim dalam 33 pertandingan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Basket Lainnya:
Satya Wacana Salatiga Resmi Berganti Nama untuk IBL 2021
Abraham Damar Grahita Akui Protokol IBL Lebih Baik Ketimbang FIBA