- Sebelum menggeluti basket, Tjetjep Firmansyah merupakan atlet bola keranjang.
- Sebagai atlet bola keranjang, Tjetjep Firmansyah terhitung lebih sukses daripada sebagai pebasket.
- Tjetjep Firmansyah pernah membela Timnas bola keranjang di Kejuaraan Dunia 1982 di Belanda.
SKOR.id - Tjetjep Firmansyah adalah sosok yang tidak asing bagi penggemar basket Indonesia, terutama pada era 1990-an dan 2000-an.
Kakak kandung legenda basket Ali Budimansyah tersebut adalah salah satu pelatih tersukses di Indonesia.
Tjetjep Firmansyah adalah orang yang berperan dalam kejayaan Aspac Jakarta (sekarang Stapac) di era Kobatama. Ya, ia membawa Aspac meraih tiga gelar dalam ajang itu.
Namun siapa sangka, sebelum menggeluti basket, Tjetjep Firmansyah adalah seorang atlet bola keranjang.
Bahkan, di olahraga bola keranjang itu lah Tjetjep mengalami masa kesuksesan sebagai pemain.
Pada cabang olahraga yang tak terlalu populer ini, ia pernah menjadi pemain nasional. Sesuatu hal yang tak pernah ia dapatkan selama bermain basket.
"Ya, saya pernah menjadi pemain nasional, tetapi untuk olahraga bola keranjang. Kalau di basket malah saya belum pernah jadi pemain nasional," kata Tjetjep Firmansyah.
Kiprah Tjetjep sebagai pemain nasional bola keranjang dimulai pada 1982. Saat itu, ia diajak salah seorang rekannya main di Timnas bola keranjang untuk Kejuaraan Dunia di Belanda.
"Federasi bola keranjang Indonesia berusaha memasyarakatkan olahraga ini dan saya diajak untuk ikut serta. Dari Asia hanya Indonesia dan Taiwan yang menjadi peserta," kata Tjetjep.
Sebagai pemain basket, Tjetjep memang kalah bersinar dibandingkan dua saudara kandungnya, Bambang Hermansyah dan Ali Budimansyah.
Baik Bambang Hermansyah maupun Ali Budimansyah adalah pemain basket yang dengan predikat legenda di Indonesia.
Namun sebagai pelatih, Tjetjep sejauh ini bisa dibilang lebih bersinar ketimbang dua saudara kandungnya itu.
View this post on InstagramIku HBd ya Semogah Sehat slalu Semogah cita2 mu tercapai Basketmu tambah bagus
Selain sukses di Aspac, Tjetjep juga pernah membawa Tim Nasional Indonesia meraih perunggu SEA Games 1999 Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.
Dua tahun berselang, ia membawa Timnas meraih perak di SEA Games 2001 di Kuala Lumpur, Malaysia. Itu adalah bukti kapabilitas Tjetjep Firmansyah sebagai arsitek tim.
Saat ditanya mengenai kiprah Timnas saat ini, Tjetjep Firmansyah mengatakan mengalami kemajuan. Hanya saja belum terlalu konsisten.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
3 Pertandingan Yang Bakal Mencuri Perhatian di ONE: No Surrender IIhttps://t.co/4RQr0G8KBY— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 11, 2020
Berita Basket Lainnya:
Jalan Berliku Timnas Indonesia untuk Lolos Langsung ke FIBA World Cup 2023