- Michael Jordan digadang sebagai calon bintang besar NBA saat masih membela University of Carolina (UNC) di NCAA.
- Pada 1981-82, ia membawa UNC juara NCAA.
- Saat di NCAA, ia dikelilingi pemain yang tak kalah hebat, termasuk legenda LA Lakers, James Worthy.
SKOR.id – Sebelum jadi bintang NBA, Michael Jordan sudah menunjukkan kehebatan saat kuliah. Ia jadi tokoh utama keberhasilan University of Carolina (UNC) juara Liga Basket Mahasiswa AS (NCAA) 1981-182.
Anggapan orang-orang ketika itu, terbukti. Michael Jordan bukan hanya jadi bintang NBA, melainkan pemain terbesar sepanjang masa liga basket terbesar itu.
Berita Michael Jordan Lainnya: Terungkap, Michael Jordan Diduga Kuat Diracuni Sebelum Gim 5 Final NBA 1997
Dean Smith, pelatih University of Carolina, turut berjasa. Pun demikian rekan-rekan setim Michael Jordan salah satunya James Worthy, juga jadi hall of famer NBA.
Jangan lupakan pula Sam Perkins yang lama berkarier di NBA. Pada 2018, Harian TopSkor berkesempatan melakukan wawancara eksklusif dengannya saat ke Indonesia.
Tapi, banyak juga rekan MJ di UNC yang tidak meniti karier di NBA. Berikut, nasib 5 teman kuliah Michael Jordan setelah tak lagi bermain dengan UNC.
- James Worthy
James Worthy adalah teman sekampus Michael Jordan yang paling sukses. Usai membawa UNC juara NCAA 1981-1982, ia ikut NBA Draft 1982 di Felt Forum, New York.
Kala itu, dirinya menjadi rookie pilihan pertama. Klub yang mengambilnya adalah LA Lakers yang sudah memiliki dua bintang besar, Kareem Abdul-Jabbar dan Magic Johnson.
James Worthy menjelma sebagai salah satu pilar penting Lakers selain Kareem Abdul-Jabbar dan Magic Johnson. Ia juga menyabet gelar MVP Final 1987-1988.
Total, James Worthy mengoleksi tiga cincin juara NBA, 1984-1985, 1986-1987, dan 1987-1988. Upayanya meraih cincin juara keempat dikandaskan Chicago Bulls, 1-4
Pada 2003, ia dinobatkan sebagai salah satu hall of famer NBA. Selain itu, jersey nomor 42 miliknya dipensiunkan LA Lakers dan digantung di Staples Center, Los Angeles.
- Sam Perkins
Pemain kelahiran Brooklyn, New York ini juga memiliki karier panjang di NBA. Walau bukan seorang bintang layaknya James Worthy, ia salah satu role player terbaik NBA.
Sam Perkins tiga kali mencicipi final. Pertama bersama LA Lakers, 1990-1991. Sedangkan pada 1995-1996, ia berada di seri puncak dengan Seattle Supersonics.
Final terakhirnya terjadi pada NBA 1999-2000, membawa panji Indiana Pacers. Sayang, dia gagal dalam tiga kesempatan final tersebut.
Uniknya, pada dua kesempatan awal, ia digagalkan Michael Jordan. Sedangkan pada 1999-2000, impiannya jadi juara NBA terkubur karena Indiana Pacers kalah dari LA Lakers.
- Jimmy Black
Jimmy Black adalah kapten tim UNC saat menjuarai NCAA 1981-1982. Sebagai point guard, ia menjadi otak serangan UNC dan membukukan 6,3 poin per game.
Sayang, ia tidak pernah bermain di NBA walau masuk NBA Draft 1982 dan dipilih New Jersey Nets sebagai rookie nomor 59.
Namun, klub yang kini bernama Brooklyn Nets itu tak pernah mendaftarkannya dalam roster. Usai tak lagi membela UNC, Jimmy Black menekuni karier kepelatihan hingga 1995.
- Matt Doherty
Pemain yang berposisi sebagai small forward ini punya peran penting saat UNC juara NCAA, 38 tahun lalu. Matt Doherty membukukan 9,3 poin per game dalam semusim.
Setelah lulus dari UNC, ia direkrut Cleveland Cavaliers pada NBA Draft 1984 sebagai rookie nomor 119. Namun, kontraknya dibatalkan dan tak pernah bermain di NBA.
Matt Doherty berikrar tak ingin berurusan dengan basket dan memilih profesi sebagai penjual obligasi walaupun tak disukai olehnya.
Pada 1989, dia akhirnya kembali ke basket dengan menekuni dunia kepelatihan sebagai asisten di Davidson College.
Matt Doherty baru menjadi pelatih kepala sebuah tim kampus pada 1999 dengan menangani University of Notre Dame.
Berita Michael Jordan Lainnya: Michael Jordan Sebut Kobe Bryant Telah Mencuri Semua Gerakannya
- Buzz Peterson
Buzz Peterson salah satu teman terdekat Michael Jordan karena sekamar saat di UNC. Dia jadi anggota tim UNC saat juara NCAA 1981-1982 dan lulus dari kampus pada 1985.
Pada NBA Draft 1985, ia direkrut Cleveland Cavaliers. Namun, Buzz Peterson akhirnya memilih tak bermain di NBA dan memulai karier kepelatihan, dua tahun kemudian.
Karier barunya itu dimulai di Appalachian State sebagai aisten. Usai melanglang buana di beberapa kampus sejak 1989, ia kembali ke Appalachian State sebagai pelatih kepala.
Karier kepelatihan Buzz Peterson terjadi ppada 2014 setelah menangani UNC Wilmington. Baru pada 2016, ia berkarier menjadi eksekutif klub NBA.
Tepatnya di Charlotte Hornets, franchise yang dimiliki kawan lamanya, Michael Jordan. Pada 2016-17, ia menempati posisi special adviser.
Juni 2017, Buzz Peterson dipromosikan jadi asisten general manager. Lalu, awal 2018, ia diangkat jadi GM sementara.
Namun, men jelang akhir musim 2017-2018, ia kembali menjadi asisten GM setelah Charlotte Hornets merekrut eks GM LA Lakers, Mitch Kupchak.