- Pada Kamis (23/4/2020), James Dolan yang merupakan bos New York Knicks dinyatakan sembuh dari Covid-19.
- James Dolan pun berniat menyumbang plasma darahnya untuk kebutuhan penelitian.
- Sebelum James Dolan, beberapa pebasket NBA juga sudah melakukan hal serupa.
SKOR.id - Setelah hampir satu bulan berjuang untuk sembuh dari Covid-19, James Dolan akhirnya dinyatakan sembuh pada Kamis (23/4/2020)
Sebelumnya, pemilik New York Knicks ini dinyatakan positif Covid-19, meski nyaris tanpa gejala, pada Sabtu (28/3/2020) malam waktu Amerika Serikat (AS).
James Dolan pun harus menjalani pengobatan dan isolasi di kediaman pribadinya di New York selama 26 hari sebelum dinyatakan sembuh.
Baca Juga: Sembuh dari Virus Corona, Marcus Smart Siap Donorkan Darahnya
Kesembuhan itu disambut James Dolan dengan bahagia. Pria 64 tahun ini pun ingin mendonasikan plasma darahnya ke beberapa rumah sakit untuk penelitian vaksin Covid-19.
Dilansir dari ESPN, James Dolan menyumbangkan plasma darah ke beberapa rumah sakit di New York, seperti NYU Langone Health dan Duke University Medical Center.
Langkah mendonasikan plasma darah diambil karena pasien sembuh bisa menjadi objek penelitian untuk menemukan metode perawatan dan pembuatan vaksin Covid-19.
James Dolan bukan tokoh NBA pertama yang mendonasikan plasma darah. Pemain Boston Celtics, Marcus Smart, juga sudah melakukan hal serupa.
Selain Marcus Smart, masih ada tiga pebasket lain yang dikabarkan bakal mendonorkan darahnya untuk proyek National Covid-19 Convalescent Plasma yang sedang dijalankan.
Akan tetapi, identitas ketiga pebasket pasien Covid-19 tersebut dirahasiakan oleh otoritas terkait.
Sementara itu, Michael Joyner (anesthesiologis dari Mayo Clinic) menganjurkan agar para pebasket NBA yang sembuh dari Covid-19 menyumbangkan darah mereka untuk penelitian.
“Nantinya, antibodi dalam darah pasien sembuh diharapkan bisa memperlambat perkembangan virus di dalam diri pasien yang masih sakit,” tutur Michael Joyner.
Menurut Michael Joyner, seseorang yang memiliki tubuh besar seperti para pemain basket NBA memiliki plasma darah yang lebih besar.
Sehingga, darah mereka bisa menjadi objek penelitian yang pas untuk menemukan formula dalam menangani pasien Covid-19.
Baca Juga: Begini Cara Bintang NBA LeBron James Tetap Bugar Setiap Hari
Hingga Rabu (23/4/2020), Amerika Serikat masih menjadi negara terdampak Covid-19 paling parah di seluruh dunia.
Tercatat ada 851.195 korban positif Covid-19 dengan 57.798 kematian dan 84.117 pasien sembuh di seluruh penjuru Negeri Paman Sam.
New York menjadi kota di Amerika Serikat dengan jumlah pasien positif Covid-19 terbanyak, yakni 262.268 kasus, dan angka kematian mencapai 20.354 jiwa.