- Valtteri Bottas mengaku sempat menderita gangguan makan karena latihan ketat sebagai pembalap F1.
- Pilot jet darat itu Alfa Romeo itu belakangan menyadari bahwa pola tersebut tidak cukup sehat.
- Bottas juga sempat dapat bantuan psikolog untuk pulih dari trauma setelah insiden Jules Bianchi.
SKOR.id – Valtteri Bottas mengungkapkan dirinya menderita gangguan makan yang tidak terdiagnosis karena pola latihan yang ketat sebagai pembalap Formula 1 (F1).
Pilot jet darat veteran Alfa Romeo Racing tersebut merujuk pada tahun-tahun awal kariernya di F1, saat ia berjuang untuk memenuhi batas berat badan.
Bottas hanya akan memakan brokoli di antara musim yang panjang pada 2014, tahun penuh keduanya bersaing dalam Formula 1, ketika memperkuat Williams Racing.
“Saya melatih diri saya untuk sakit secara fisik dan mental. Segalanya berubah tidak terkendali dan menjadi kecanduan. Tidak ada kelainan makanan yang didiagnosis secara resmi, tetapi jelas ada,” ujar Bottas dikutip dari Crash.
“Itu tidak cukup sehat. Saya ingin menjadi yang terbaik, dan saya pikir harus melakukannya (diet). Jika tim mengatakan saya harus berat 68 pon dan bobot saya 73 pon, maka Anda melakukan segalanya agar bisa untuk mencapainya.”
Kematian pembalap F1 Jules Bianchi setelah mengalami kecelakaan parah dalam Grand Prix Jepang di Sirkuit Suzuka pada pengujung musim 2014 ternyata turut memengaruhi Bottas secara psikologis.
“Saya butuh seorang psikolog untuk membantu saya pulih, yang penilaian pertamanya terhadap saya adalah bahwa saya hampir seperti robot yang hanya ingin mencapai tujuannya dan tidak memiliki emosi sama sekali,” tuturnya.
“Itu mengejutkan. Memang benar saat itu saya tidak memiliki kehidupan lain, hanya F1.”
Bottas telah menyelesaikan musim pertamanya bersama Alfa Romeo tahun lalu, setelah meninggalkan Mercedes pada 2023, masa di mana nasibnya di F1 di pertaruhkan.
“Musim lalu lagi-lagi merupakan masa yang lebih sulit ketika masa depan tertahan dan saya tidak tahu untuk tim mana saya akan membalap. Itu adalah rintangan besar untuk meminta bantuan dari luar,” ucap Bottas.
“Anda berpikir Anda adalah pria yang tangguh sehingga merasa tidak perlu bantuan untuk dapat melakukan sesuatu dengan melihat ke cermin. Tapi seorang profesional tahu bagaimana mengajukan pertanyaan yang tepat dan membuka banyak kunci.
Berita Formula 1 lainnya:
Sebastian Vettel 'Digoda' Kembali ke Formula 1, Tapi Bukan sebagai Pembalap
Belum Pikirkan Gelar F1 Ketiga, Max Verstappen Hanya Ingin Mobil Kencang