- Honda tidak mampu memenangi race pada Kejuaraan Dunia MotoGP musim 2022 lalu.
- Mantan Manajer Tim Repsol Honda Livio Suppo pun mengaku sulit menelaah problem Honda.
- Suppo yakin koleganya di Suzuki, Ken Kawauchi, mampu membantu memecahkan masalah di Honda.
SKOR.id – Pabrikan tersukses di MotoGP, Honda, saat ini tengah mengalami momen sulit. Honda, pabrikan dengan total 312 kemenangan di kelas premier (500cc dan MotoGP) tidak mampu memenangi satu balapan pun pada MotoGP musim 2022 lalu.
Sejumlah gebrakan pun dilakukan Honda Racing Corporation (HRC). Paling mencolok tntu saja ditariknya Ken Kawauchi, salah satu insinyur terbaik Suzuki, untuk menjadi Manajer Teknis HRC.
Apa yang terjadi di Honda serta masuknya Ken Kawauchi pun ditanggapi oleh Livio Suppo. Pria asal Turin, Italia, itu pernah menjadi Project Leader Ducati di MotoGP dan berkarier di pabrikan Borgo Panigale, Bologna, Italia, itu selama 11 musim.
Pada 2010, Suppo pindah ke Repsol Honda untuk menjadi direktur marketing untuk kemudian menjadi prinsipal tim mulai 2013 sampai mundur pada 2017. Posisi Suppo digantikan Alberto Puig yang menjabat hingga saat ini.
“Semua pembalap menyebut Honda tidak bagus. Tetapi setahun lalu, dalam tes pramusim dan balapan pertama di Qatar, semua menyebut bila Honda telah kembali (kompetitif). Namun, apa yang terjadi setelah itu?” ucap Suppo seperti dikutip motogp.com.
“Bagaimana mungkin motor yang mampu finis podium di Qatar lantas sangat kesulitan hanya untuk menembus finis 10 besar, sejak pertengahan musim?
“Ini sangat aneh. Jujur, hampir mustahil memahami apa yang terjadi pada Honda tahun lalu,” kata Suppo yang menjadi Manajer Tim Suzuki Ecstar MotoGP menjelang akhir Februari 2022 lalu.
Suppo juga tidak mengetahui mengapa situasi bisa berubah sangat cepat di Honda. Menurutnya, untuk jangka pendek, akan sangat penting untuk mengetahui bagaimana Honda harus mengawali musim.
“Saya kira jika hasilnya segera membaik, atmosfer dan motivasi para pembalap akan tumbuh dan segalanya akan lebih mudah,” ucap pria di balik sukses Casey Stoner memenangi gelar juara dunia MotoGP bersama Ducati pada 2007 itu.
“Bila semuanya sudah membingungkan dan rumit sejak awal musim, saya takkan bilang bila segalanya bakal menjadi mustahil dan jauh lebih menyulitkan.”
Di sisi lain, Suppo juga menyebut kontribusi yang bisa diberikan Kawauchi untuk membantu Honda keluar dari masalah.
“Ken Kawauchi sebelumnya menjabaat Direktur Teknis Suzuki. Itu artinya semua teknisi harus memberikan laporan kepadanya. Kawauchi sangat hebat dalam hal mengumpulkan informasi dan membawanya ke pabrik (untuk diriset dan produksi, misalnya),” ucap Suppo.
“Pabrikan Jeepang selama ini kesulitan mendapatkan informasi dari trek untuk pabrik dan sebaliknya. Padahal ini sangat krusial karena kedua pihak harus memiliki visi sama.
“Saya kira, Kawauchi akan diberi tugas membangun motor baru. Namun, seperti saat di Suzuki, ia juga akan membantu setiap orang di HRC. Ia memiliki dua kelebihan: terbukti bagus dalam bekerja dan memiliki karakter yang sangat baik.”
Berita MotoGP Lainnya:
Jelang MotoGP 2023, Valentino Rossi Ajak Pembalap VR46 Rider Academy Latihan di Portugal
5 Pemenang Race Terbanyak MotoGP: Marc Marquez Berpeluang Libas Giacomo Agostini