- Audi akan memanaskan persaingan di Formula 1 mulai musim kompetisi 2026 mendatang.
- Salah satu pembalap yang dikabarkan akan direkrut olehj Audi adalah Mick Schumacher.
- Manajer proyek Audi, Adam Baker, membantah rumor tersebut dan menegaskan bahwa pihaknya akan melihat performa pembalap sebelum menjatuhkan pilihan.
SKOR.id - Pabrikan asal Jerman, Audi, akan memanaskan pertarungan Formula 1 mulai musim 2026 mendatang.
Merupakan hal yang wajar jika pembalap asal Jerman jadi salah satu opsi untuk direkrut membela Audi pada musim perdananya di F1.
Salah satu kandidat yang sering disebut adalah Mick Schumacher. Putra dari legenda F1, Michael Schumacher, tersebut kini berstatus pembalap cadangan Mercedes.
Rumor makin menguat setelah Andreas Seidl diplot menjadi CEO Sauber Motorsport untuk menyiapkan jalan bagi Audi.
Andreas Seidl yang merupakan mantan team principal McLaren tersebut juga merupakan berkebangsaan Jerman.
Akan tetapi, isu perekrutan Mick Schumacher telah dibantah oleh Adam Baker selaku manajer proyek Audi di F1.
Dilansir dari Speedweek, status Mick Schumacher sebagai pembalap asal Jerman tidak serta merta menggaransi tempat di Audi.
"Tentu, itu akan sangat menarik. Namun, buat kami, performa pembalap adalah prioritas," ujar Baker.
"Pertanyaan ini juga masih terlalu jauh. Kami bahkan belum berbicara soal pembalap untuk 2024. Jadi, akan sangat sulit untuk melihat bagaimana pasar pembalap akan berkembang pada 2026."
Jelang tampil di F1 2026, persiapan pun terus digenjot oleh Audi. Salah satunya adalah pengembangan di Motorsport Competence Center Audi, Neuburg.
Pembenahan juga terjadi di struktur tim. Hingga kini, dilaporkan 220 pegawai telah bekerja untuk proyek F1 dengan target 300 pegawai pada pertengahan 2023.
"Secara internasional, kami sudah berposisi di sini (Neuburg), dan proses rekrutmen menyesuaikan dengan ini," ujar Baker.
"Kami secara spesifik mendekati para ahli yang memiliki pengalaman bekerja di F1. Ini adalah kali pertama sejak 2009 sebuah power unit dikembangkan di Jerman."
"Akan tetapi, kalau berbicara soal kompetensi staf, kami lebih suka mencarinya di Inggris, Prancis, atau Italia," tuturnya memungkasi.
Berita Formula 1 lainnya:
Carlos Sainz Jr Yakin Bukan Anak Tiri Ferrari di F1 2023
George Russell dan Saingan Berat F1 Lewis Hamilton, Fernando Alonso, Berpesta di Monaco
Ini Alasan Toto Wolff Pede dengan Potensi Mercedes di F1 2023