- Tujuan awal Valentino Rossi membangun Akademi VR46 adalah melatih para talenta muda Italia.
- The Doctor menginginkan "sparing partner" dengan kemampuan setara dengan juara dunia.
- Valentino Rossi tidak menduga bahwa anak-anak didiknya justru tumbuh makin kuat di luar kendalinya.
SKOR.id - Impian mendidik talenta muda Italia sebagai pembalap papan atas melalui Akademi VR46 berubah menjadi senjata "makan tuan".
Itulah pemikiran yang terbersit dalam benak Valentino Rossi ketika melihat satu per satu anak didiknya tumbuh sebagai rider MotoGP yang tangguh.
Salah satunya adalah Francesco Bagnaia yang baru saja mengamankan titel juara dunia MotoGP 2022 bersama dengan Ducati.
The Doctor pun mengaku niat awalnya mendirikan Akademi VR46 karena khawatir dengan regenerasi pembalap muda di Italia yang kesulitan menembus dominasi rider Spanyol.
Kala itu, pemilik sembilan gelar juara dunia itu hanya berniat mendidik talenta muda tanpa mempromosikan mereka ke kejuaraan balap dunia.
Rossi hanya menginginkan seseorang sebagai sparing partner dengan kekuatan yang setara dengan juara dunia.
"Kami memulai (akademi VR46) sejak 2006/2007. Saya telah menekuni hal tersebut (mengajar talenta muda) dalam waktu lama," kata Rossi dalam siniar "Geopop" dilansir dari Speedweek.
"Saya ingin memiliki seseorang yang bisa menemani saya dan pada saat yang sama menjadi juara dunia yang berlatih bersama saya dan lebih kuat."
Akan tetapi, rencana tersebut berubah haluan ketika satu per satu lulusan Akademi VR46 memulai debut profesional sebagai pembalap roda dua.
Dimulai dari murid pertama Akademi VR46, Franco Morbidelli, yang pada akhirnya menembus MotoGP dan kini menjadi rider utama Yamaha.
Disusul dengan Francesco Bagnaia dan sang adik Luca Marini yang juga tampil di ajang MotoGP bersama Ducati.
Rossi pun mengaku terkejut dengan perkembangan lulusan Akademi VR46 yang justru mengancam posisi dirinya sebagai pembalap MotoGP, sebelum pensiun pada akhir musim 2021.
"Pada satu titik, masalah pun muncul karena para pembalap menjadi sangat kuat dan tiba-tiba menjadi rival saya," kata Rossi menjelaskan.
"Saya tidak pernah menduga hal tersebut akan terjadi. Saya terlalu meremehkannya dan pada akhirnya berada di luar kendali saya."
"Perut saya terasa sangat sakit karena merasa bahwa mereka bisa saja mengalahkan saya jika mereka bersedia," ujarnya.
Baca Juga Berita MotoGP Lainnya:
Juara MotoGP 2022, Francesco Bagnaia Berutang pada Valentino Rossi dan VR46
Francesco Bagnaia, Pembalap Binaan VR46 Academy Pertama yang Memenangi MotoGP Italia