- MotoGP 2022 tinggal menyisakan dua seri terakhir.
- Pada pekan ini, pemuncak klasemen, Francesco Bagnaia, berpeluang mengunci gelar juara dunia di Sirkuit Sepang, Malaysia.
- Syaratnya, Bagnaia harus meraup minimal 11 poin dari Fabio Quartararo, sang rival terdekat.
SKOR.id - MotoGP Malaysia 2022 akan menjadi match point perdana bagi Francesco Bagnaia untuk mengunci gelar juara dunia musim ini.
Pembalap Ducati Lenovo tersebut kini nyaman di puncak klasemen sementara dengan torehan 233 poin, unggul 14 poin dari pesaing terdekatnya, Fabio Quartararo.
Kondisi tersebut tak lepas dari hasil MotoGP Australia 2022 yang digelar akhir pekan lalu di Sirkuit Phillip Island.
Quartararo, yang sebelum balapan hanya unggul 2 poin atas Bagnaia, melakukan dua blunder fatal yang akhirnya membuatnya kehilangan puncak klasemen.
Pertama, pembalap Monster Energy Yamaha tersebut melebar di Tukungan 5 lap keempat, yang membuatnya tercecer ke barisan belakang.
Situasi tersebut membuat Quartararo terlampau bernafsu untuk kembali ke barisan depan.
Alhasil, pembalap berjuluk El Diablo tersebut justru mengalami crash di lap ke-10, yang memupuskan harapannya mendulang poin di Australia.
A disaster Down Under ????
It just wasn't @FabioQ20's day today ????#AustralianGP ???????? pic.twitter.com/1GqkF02iuJ— MotoGP™???? (@MotoGP) October 16, 2022
Di sisi lain, Bagnaia tampil solid sepanjang balapan. Pecco, sapaannya, bahkan sempat beberapa lap memimpin balapan.
Murid akademi balap VR46 tersebut pun akhirnya finis di posisi ketiga, yang cukup untuk membuatnya menggeser Quartararo dari puncak klasemen.
Bagnaia pun berpeluang mengunci gelar pada MotoGP Malaysia, yang menjadi match point pertamanya musim ini.
Secara matematis, Bagnaia hanya perlu meraup minimal 11 poin lebih banyak ketimbang Quartararo untuk memastikan gelar juara dunia pertamanya.
Namun, perebutan titel tak hanya melibatkan Bagnaia dan Quartararo. Di peringkat ketiga, Aleix Espargaro siap menebar ancaman.
Pembalap Aprilia tersebut kini menghuni posisi ketiga klasemen sementara, terpaut 27 poin dari Bagnaia.
Dengan kondisi demikian, Bagnaia baru dapat dipastikan merebut gelar juara jika memenuhi kondisi berikut:
- Menang di Malaysia (merebut 25 poin) dan Quartararo finis di P4 (13 poin) atau lebih buruk, apa pun posisi finis Espargaro.
- Finis kedua di Malaysia (20 poin), dengan Quartararo finis P7 (9 poin) atau lebih buruk dan Espargaro tidak memenangi balapan.
- Finis ketiga di Malaysia (16 poin), dengan catatan Quartararo finis P11 (5 poin) atau lebih buruk sementara Espargaro tidak di dua besar.
- Finis keempat di Malaysia (13 poin) sementara Quartararo P14 (2 poin) atau lebih buruk dan Espargaro tidak naik podium.
- Finis kelima di Malaysia (11 poin) sementara Quartararo tidak mencetak poin dan Espargaro tidak finis di podium.
Melihat catatan Bagnaia yang merebut tujuh podium dalam delapan seri terakhir, dan Quartararo yang gagal naik podium dalam lima seri terakhir, skenario mengunci gelar di Malaysia sangat mungkin terjadi.
Terlebih, Bagnaia punya modal berharga. Ia pernah memenangi balapan di Sirkuit Sepang pada 2016, saat dirinya masih berkompetisi di ajang Moto3.
Lantas, akankah kita melihat penobatan juara dunia MotoGP 2022 akhir pekan ini? Jawabannya dapat ditemukan pada rangkaian MotoGP Malaysia yang akan bergulir pada 21-23 Oktober mendatang di Sirkuti Sepang.
Artikel ini telah tayang di Motorsport Indonesia dengan judul "Ini Syarat-syarat Pecco Bagnaia Pastikan Gelar MotoGP di Malaysia".
Berita MotoGP lainnya:
Marco Bezzecchi Tak Menyangka Bisa Jadi Rookie of The Year MotoGP 2022
MotoGP 2022: Jadwal, Hasil, dan Klasemen
Skor 5: Fakta MotoGP Australia 2022, Marc Marquez dan Suzuki Jadi Sorotan Utama