- Kawasaki menegaskan tak ingin turut campur dalam drama keluarnya Suzuki dari MotoGP.
- Pabrikan Jepang itu memilih bertahan di Superbike daripada kembali ke MotoGP.
- Kawasaki merasa lebih nyaman balapan dengan motor yang bisa dikendarai penggemar di jalan raya.
SKOR.id - Kawasaki menegaskan ogah kembali ke MotoGP dan terlibat dalam "drama" keluarnya Suzuki dari ajang tersebut.
Suzuki telah memutuskan bahwa 2022 sebagai musim terakhir mereka dalam ajang balap motor bergengsi dunia, MotoGP.
Muncul rumor pabrikan Jepang lain, yakni Kawasaki, akan kembali ke MotoGP setelah hengkang pada 2009 karena masalah finansial.
Manajer Tim KRT, Guim Roda, membantah rumor tersebut dan menegaskan tak mau ikut campur dalam drama Suzuki dan MotoGP.
"Terkait dengan gejolak Suzuki, setiap perusahaan memiliki strateginya masing-masing," kata Roda kepada Crash.net.
"Bukan kapasitas saya untuk memberikan opini tentang strategi mereka (Suzuki) karena saya tidak tahu fakta perusahaan."
"Memang benar dunia berubah dalam beberapa tahun terakhir hingga bisnis dan perusahaan perlu adaptasi. Di setiap keputusan pasti ada pro-kontra. Dan saya katakan, itu adalah urusan Suzuki, bukan kami."
Guim Roda pun mengindikasikan bahwa Kawasaki tidak tertarik menggantikan posisi Suzuki pada MotoGP 2023.
"Saya yakin Suzuki dan Dorna akan menemukan solusi terbaik atas keputusan mundur itu karena masyarakat menyukai balapan tersebut," tuturnya.
"Balapan selalu membutuhkan dana besar dan perusahaan perlu secara teratur meninjau kembali alasan untuk tetap mengikuti kejuaraan."
"Dan, juga memastikan bahwa pilihan tersebut adalah investasi terbaik dan dipahami oleh semua pihak yang terlibat." dia menambahkan.
Kawasaki merasa lebih nyaman balapan dalam World Superbike (WorldSBK) yang memakai motor produksi massal.
Mereka beralasan bisa lebih dekat dengan penggemar karena motor yang dikendarai rider mereka dapat ditunggangi di jalan raya.
"Secara teknis, WorldSBK menggunakan model produksi massal. Kami merasa lebih logis balapan demikian daripada setiap tahun memproduksi mesin, sasis, atau aerodinamis baru seperti di MotoGP," ucap Roda.
"Bagi Kawasaki dan KRT, ini membuat kami lebih mudah menangani sumber daya internal yang berhubungan dengan R&D dan motor jalanan produksi massal."
"Daripada menggelar pertunjukan balap dengan motor final yang tidak bisa dibeli untuk dikendarai di jalan raya."
"Di KRT, kami melakukan yang terbaik di setiap seri dan terus meningkatkan kapasitas serta memberi semangat kepada penggemar Kawasaki di seluruh dunia. Saya secara pribadi meyakini bahwa itulah semangat yang dimiliki oleh tim balap Kawasaki," tuturnya.
Berita MotoGP Lainnya:
GP Finlandia Dicoret, Kalender MotoGP 2022 Menjadi 20 Seri
Pengamat MotoGP Ramalkan Marc Marquez Tak Lagi Layak Naik Podium