- Formula 1 resmi membatalkan GP Rusia akibat invasi negara tersebut ke Ukraina.
- Batalnya GP Rusia membuat F1 bergegas cari pengganti.
- Salah satu alternatif yang dipertimbangkan adalah menggelar dua balapan beruntun di Singapura.
SKOR.id - Serangan militer Rusia ke Ukraina berdampak besar terhadap dunia hingga olahraga, termasuk ajang balap Formula 1 (F1).
Imbas dari invasi yang dilakukan Rusia, penyelenggara F1 memutuskan untuk membatalkan GP Rusia pada musim ini.
Tak hanya tahun ini, F1 juga membatalkan kontrak dengan penyelenggara GP Rusia sehingga tercapai kesepakatan anyar.
F1 pun mulai memutar otak untuk mencari pengganti GP Rusia yang seharusnya digelar pada 25 September mendatang di Sirkuit Sochi.
Sirkuit Lusail, Qatar, sempat dipertimbangkan untuk menggelar balapan pengganti. Pasalnya, Qatar telah meneken kontrak selama satu dekade, mulai dari musim 2023 mendatang.
Namun, makin hari peluang Qatar menggelar race pengganti GP Rusia makin kecil. Motorsport menyebut promotor lokal bimbang untuk menggelar balapan musim ini.
Temperatur udara di sekitar trek yang bisa mencapai 38 derajat Celcius jadi alasan utama. Kondisi demikian tentu menyiksa para pembalap yang akan berada di dalam kokpit selama satu jam lebih.
Pilihan pun bergeser ke Singapura. Negara tetangga Indonesia tersebut berpeluang menggelar dua balapan berturut-turut sebelum kompetisi menyambangi Jepang.
Gagasan ini masih dalam pembicaraan dengan promotor lokal Singapura terkait menggunakan Sirkuit Jalan Raya Marina Bay dua pekan berturut-turut.
Salah satu alternatif yang mungkin digunakan adalah menggelar balapan pertama pada waktu senja dan balapan kedua pada pukul 20.00 waktu setempat seperti biasanya.
Hal tersebut pernah terjadi di Bahrain pada akhir 2020. Mereka menggunakan Sirkuit Sakhir dua kali dengan jalur dan waktu mulai balapan yang berbeda.
Singapura absen dua tahun dari kalender F1 akibat pandemi Covid-19. Tahun lalu, mereka memutuskan pendekatan berbeda dengan virus tersebut.
Pemerintah Negeri Singa akhirnya membuka pintu masuk untuk turis mancanegara dan siap melangsungkan ajang besar sekelas F1.
Kalau ternyata negosiasi dengan Qatar dan Singapura tak membuahkan hasil positif, F1 mungkin akan kembali ke Bahrain.
Kemungkinan besar, F1 akan kembali menggunakan lintasan luar seperti yang terjadi pada GP Sakhir 2020.
Untuk mengatasi problem berhubungan dengan temperatur udara yang tinggi, bisa saja balapan digelar senja.
Pada 2021, balapan dimulai pukul 17.00 waktu setempat atau 15 menit selepas matahari terbenam.
Artikel ini telah tayang di Motorsport Indonesia dengan judul "Singapura Bisa Gelar Dua Balapan F1 untuk Gantikan GP Rusia".
Berita Formula 1 lainnya:
F1 GP Australia 2022: Start Terdepan, Charles Leclerc Tetap Waspadai Ancaman Red Bull Racing
Pacar Jagoan F1 Lance Stroll, Sara Pagliaroli, Memukau di Depan Grand Prix Australia