- Pembalap kebanggaan Indonesia, Andi Gilang, menjadi tamu di podcast Deddy Corbuzier.
- Dalam siniar tersebut, Andi menceritakan perjuangannya menembus ajang balap internasional.
- Kendati bukan dari keluarga berada, Andi mengaku selalu didukung orang tuanya.
SKOR.id - Bagi penggemar balapan, nama Andi Gilang tentunya tidak asing. Namun tidak demikian dengan mereka yang tidak mengikuti balap motor.
Itulah mengapa pemuda bernama lengkap Andi Farid Izdihar tersebut diundang menjadi tamu di podcast Deddy Corbuzier.
Deddy mengaku heran karena orang dengan sederet prestasi seperti Andi tidak banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Membuka sesi podcast, Andi, yang didampingi YouTuber otomotif Ridwan Hanif Rahmadi, menceritakan prestasinya di ajang Moto3 sepanjang 2021.
"Tahun 2021 kemarin dapat 4 poin. Saya adalah orang Indonesia pertama sepanjang sejarah yang mampu meraih prestasi itu," ujar Andi di YouTube Deddy Corbuzier.
Deddy pun berusaha mengulik masa lalu Andi, yang ternyata berasal dari daerah terpencil di Pulau Sulawesi.
"Bulukumba cuma kabupaten. Kalau dari Makassar kira-kira tiga setengah jam (perjalanan)," kata Andi, menceritakan kampung halamannya.
"Dari kecil saya suka otomotif dan balapan, akhirnya belajar naik motor sendiri tanpa sepengetahuan orang tua," tuturnya.
Andi pun menceritakan bahwa dirinya tidak berasal dari keluarga berada, seperti yang selama ini menjadi stereotip para pembalap.
"Akhirnya orang tua tahu dan mereka mendukung saya, walaupun mereka bukan orang kaya. Mereka normal (seperti orang kebanyakan)," ujarnya.
Andi pun menceritakan lika-liku perjalanannya dari berlaga di kejuaraan daerah hingga menembus level internasional.
"Dulu awal balapan umur 11 ke 12 tahun. Waktu itu tahun 2010, Honda mendirikan sekolah balap. Saya angkatan pertama Astra Honda Racing School (AHRS)," ujarnya.
"Jadi semua yang lolos seleksi (masuk AHRS) dibiayai penuh oleh Honda. Tiap tahun mereka menyeleksi 15 orang anak dari seluruh Indonesia."
"Kalau dulu balapan hanya di sirkuit dadakan, di alun-alun kota, dikasih karung, dijadikan sirkuit."
"Sejak 2010 sudah masuk AHRS, dilatih pelatih Jepang. Saya lalu berkompetisi di kejuaraan nasional selama tiga tahun."
"2014 saya gabung ke Astra Honda Racing Team (AHRT), lalu pintu terbuka untuk balapan di kejuaraan internasional. Saya memulainya di Asia Dream Cup, lalu step up ke Asia Talent Cup 2015."
"Waktu itu, saya jadi orang pertama yang mengibarkan bendera Indonesia di Qatar, di sirkuit yang juga digunakan untuk MotoGP," tuturnya.
Untuk tahun ini, posisi Andi sebagai pembalap Indonesia di ajang Moto3 digantikan oleh Mario Suryo Aji.
Sementara itu, nasib ayah satu anak tersebut akan ditentukan oleh AHRT dalam waktu dekat ini, sekitar bulan Januari atau Februari.
Berita balap motor lainnya:
Valentino Rossi Pensiun, Ini yang akan dilakukan FCVRI
Jelang Berlaga di Moto3 2022, Mario Suryo Aji Mohon Restu ke Wakil Presiden RI
Rumor Pindah Kian Santer, Toprak Razgatlioglu Sebut MotoGP Bukan Impiannya