- Andrea Dovizioso akan menjadi salah satu pembalap tim satelit Yamaha pada MotoGP 2022.
- Bos Yamaha RNF MotoGP, Razlan Razali, menyebut mustahil membandingkan Dovizioso dengan Valentino Rossi.
- Tidak seperti Rossi yang membela tim satelit Yamaha di pengujung kariernya, Razali menyebut Dovizioso masih di puncak penampilan.
SKOR.id - MotoGP 2021 jadi musim yang ingin dilupakan oleh Petronas Yamaha SRT, menyusul performa jeblok tim asal Malaysia itu.
Setelah meraih hasil memuaskan pada MotoGP 2019 dan MotoGP 2020, tim satelit Yamaha tersebut mengalami keterpurukan.
Padahal, skuad pimpinan Razlan Razali tersebut diperkuat salah satu pembalap terhebat sepanjang sejarah, Valentino Rossi.
Faktor usia yang tak lagi muda membuat Rossi gagal menunjukkan performa maksimal. Ia pun hanya ada di urutan ke-18 klasemen.
Rekan setimnya, Franco Morbidelli, bergulat dengan cedera kaki. Jebolan VR46 Academy itu pun diboyong ke tim utama jelang MotoGP San Marino 2021.
Seakan tak kapok, tim yang kini mengusung nama Yamaha RNF MotoGP tersebut kembali mengandalkan pembalap senior untuk mengarungi MotoGP 2022.
Sosok tersebut tak lain adalah Andrea Dovizioso, yang sejak MotoGP San Marino 2021 telah mengakhiri hiatusnya demi membela tim satelit Yamaha.
Kepada Crash, Razali mengungkap keputusannya menggandeng Dovizioso bukan pilihan yang salah. Menurutnya, meski sama-sama veteran, Rossi dan Dovizioso mustahil dibandingkan.
"Tentu, beberapa fan akan membandingkan mereka berdua. Mereka mungkin akan menyebut musim ini akan sama seperti saat masih ada Valentino," ujar Razali.
"Tapi orang-orang lupa kalau Valentino sudah berusia 42 tahun, sedangkan Dovi (sapaan Dovizioso) baru 35. Kalau Anda ingat Valentino saat dia masih 35 tahun, dia masih ada di puncak performa," tuturnya.
Dengan usia 35 tahun, Dovizioso resmi jadi pembalap paling tua di grid. Tapi, melihat performa sang rider di lima race terakhir, Razali meyakini Dovizioso belum habis.
Terlebih, pada musim lalu Dovi membalap dengan motor YZR-M1 versi 2019, berbeda dengan Rossi yang menunggangi motor pabrikan.
"Memang, motornya sudah berusia dua tahun, tapi saya kira feeling membalapnya telah kembali. Ia juga komeptitif," ujarnya.
"Yang telah Dovi lakukan di Ducati luar biasa. Ia adalah runner up kejuaraan tiga kali berturut-turut. Dia juga berpengalaman mengendarai Yamaha saat membela Tech3."
"Kini, dengan motor yang sama persis dengan tim pabrikan, saya kira dia bisa menjadi salah satu penantang kuat gelar juara dunia," tutur Razali.
Harapan Razali tidak berlebihan. Meski gagal meraih hasil maksimal musim lalu, namun setidaknya Dovi selalu mampu menuntaskan balapan.
Dalam ajang tes pascamusim di Sirkuit Jerez, November lalu, Dovizioso juga menjadi pembalap terbaik kedua Yamaha setelah Fabio Quartararo.
Turun dengan motor spesifikasi terbaru, pembalap kelahiran Forli tersebut merebut peringkat ke-13, terpaut setengah detik dari Quartararo.
Musim ini, Dovizioso masih akan ditangani oleh Ramon Forcada, teknisi yang berpengalaman membantu Jorge Lorenzo merebut gelar juara dunia.
Berita MotoGP lainnya:
Momen Terindah dan Terburuk Versi Fabio Quartararo di MotoGP 2021
Menpora Terus ''Nego'' Sistem Karantina demi Gelar MotoGP dan Event Dunia Lainnya
MotoGP: Remy Gardner Operasi Pergelangan Tangan setelah Kecelakaan Motocross