- Max Verstappen disebut banyak belajar dari kegagalan karier sang ayah di F1.
- Helmut Marko mengatakan, Jos mendidik Max agar tidak gagal seperti dirinya.
- Usai meninggalkan Benetton pada 1994, Jos Verstappen selalu membela tim medioker.
SKOR.id - Kesuksesan Max Verstappen menjadi juara dunia F1 2021 jelas membanggakan sang ayah, Jos Verstappen.
Sebagai catatan, Jos pernah berkarier di F1 sejak 1994 hingga 2003. Bahkan pada 1999 dan 2002, Verstappen senior tidak mendapatkan kursi.
Pada musim debutnya di F1, ia mendapatkan mobil kompetitif saat membela tim Benetton. Benetton terbukti mampu membawa Michael Schumacher menjadi juara dunia 1994.
Namun untuk Jos Verstappen, ia hanya menempati posisi 10 dengan torehan 10 angka. Ia pun terdepak dari Benetton dan digantikan Johny Herbert.
Penasihat Red Bull Racing, Helmut Marko mengatakan, Max Verstappen banyak belajar dari kegagalan sang ayah di F1.
Itu karena, Jos tentu menceritakan seluruh ketidakberuntungannya di F1 saat sedang membimbing putranya.
"Dia (Jos Verstappen) membangun putranya dengan semua pengalaman yang ia miliki," Helmut Marko menuturkan.
"Ia pasti selalu berpesan kepada putranya untuk tak melakukan kesalahan yang sama dengan dirinya."
Berbeda dengan sang ayah yang selalu berpindah-pindah tim, Max Verstappen tak pernah keluar dari Grup Red Bull.
Ia memulai debut di F1 pada 2015 bersama tim satelit Red Bull, Scuderia Torro Rosso. Lalu pada 2016 ia bertahan di Torro Rosso, namun di pertengahan musim, ia dipromosikan ke Red Bull.
Max Verstappen menjalani debut di Red Bull pada GP Spanyol dan langsung meraih kemenangan. Ia pun menyabet predikat pemenang balapan paling muda sepanjang sejarah F1.
"Max Verstappen adalah pembalap yang berhasil. Pada 2021 ia berpeluang jadi juara dunia dan benar-benar mendapatkannya," Marko mengungkapkan.
Berita F1 Lainnya:
F1 Rilis Kalender Musim 2022, 23 Seri Siap Digelar di 4 Benua
8 Rekor Michael Schumacher yang Berpotensi Dilewati Lewis Hamilton pada F1 2022