- Dua musim terakhir, performa Repsol Honda angin-anginan.
- Eks pembalap MotoGP, Casey Stoner, mengungkap penyebab dari melorotnya performa Honda.
- Casey Stoner menyebut merosotnya performa Honda karena hanya mengembangkan motor atas masukan Marc Marquez.
SKOR.id - Marc Marquez dan Repsol Honda seakan menjadi dua elemen yang tidak terpisahkan dalam MotoGP.
Repsol Honda jadi tim pertama dan satu-satunya yang dibela olehnya sejak naik ke kelas utama pada 2013.
Bersama pabrikan logo sayap tunggal pula, Marquez dominan selama tujuh musim beruntun dan menyabet enam gelar juara dunia.
Namun, semua berubah dua musim terakhir. Cedera yang didapat Marquez pada seri perdana MotoGP 2020 membuatnya absen semusim penuh.
Seiring dengan menepinya Marquez, performa Repsol Honda pun merosot tajam. Alex Marquez maupun Pol Espargaro, tak bisa menjinakkan RC213V.
Menurunnya performa Repsol Honda turut mengundang perhatian mantan pembalap MotoGP dan Repsol Honda, Casey Stoner.
Ia menyebut Honda melakukan kesalahan fatal dengan mengembangkan motor yang hanya sesuai untuk The Baby Alien.
"Semua orang tahu bahwa Marc adalah pembalap yang sangat berbakat," ujar dua kali juara dunia tersebut kepada Tuttomotoriweb.
"Tidak ada pembalap yang mengalahkan (kecepatan) reaksinya. Dia selalu bisa mengerem ban depannya dengan cepat."
"Marc dan tim membuat kesalahan di tahun-tahun awal dengan mengembangkan motor yang hanya bagus saat pengereman seperti kelebihan Marc," tuturnya.
Terbukti, hanya ada satu pembalap Repsol Honda yang mampu meraih kemenangan pada era Marquez, yakni Dani Pedrosa.
Selebihnya, pembalap yang menjadi tandem Marquez selalu kesulitan bahkan untuk sekadar bersaing memperebutkan podium.
Nasib paling apes dialami Jorge Lorenzo. Berstatus sebagai lima kali juara dunia, Por Fuera justru melempem di Repsol Honda.
Sempat digadang membentuk duet maut bersama Marquez, Lorenzo mengakhiri MotoGP 2019 di posisi 19 dari 22 pembalap reguler.
"Hal ini akan selalu jadi perdebatan. Saat punya kelebihan di satu aspek, aspek lain akan lemah. Anda tidak bisa punya motor yang andal di semua aspek sekaligus," tuturnya.
"Saat saya jadi pembalap penguji untuk Honda, fokus saya adalah mengembangkan motor yang stabil dan unggul dalam pengereman. Kebetulan, Marc sangat lihai dalam hal ini."
"Tapi, Honda mengalami masalah pada 2015, saat Marc gagal merebut juara. Mereka pun kembali ke sasis lama untuk mengembalikan feeling," ujarnya, memungkasi.
Lihat postingan ini di Instagram
Berita Marc Marquez lainnya:
Akhirnya, Marc Marquez Akui Valentino Rossi Tak Tergantikan
Giacomo Agostini: Marc Marquez Masih Bisa Patahkan Rekor Saya
Marc Marquez Alami Kemajuan Signifikan, Diproyeksi Siap Mengaspal di Seri Perdana MotoGP 2022