- Lewis Hamilton tiga kali terlibat perburuan titel F1 hingga seri terakhir.
- Sayangnya, catatan Hamilton dalam kondisi seperti ini tak terlalu baik.
- Ia dua kali kalah dan satu kali nyaris dipecundang Felipe Massa.
SKOR.id - Persaingan sengit Max Verstappen (Red Bull Racing) vs Lewis Hamilton (Mercedes-AMG Petronas) pada perebutan titel Formula 1 (F1) 2021 akhirnya harus ditentukan pada seri terakhir.
Hasil pada GP Arab Saudi akhir pekan lalu membuat kedua pembalap sama-sama mengoleksi 369,5 pon. Jadi, siapa pun yang finis di depan rivalnya pada GP Abu Dhabi akhir pekan ini, ia layak menyandang predikat juara dunia F1 musim ini.
Bagi Lewis Hamilton, memperebutkan titel gelar juara dunia F1 pada seri terakhir bukan hal baru baginya. Juara dunia tujuh kali tersebut tiga kali mengalaminya.
Sayang dari tiga kesempatan tersebut, Hamilton gagal dua kali dan hanya berhasil sekali saja memenangi gelar juara dunia.
Berikut catatan Lewis Hamilton pada Perburuan gelar F1 di seri terakhir:
F1 2007: vs Kimi Raikkonen (Ferrari) dan Fernando Alonso (McLaren)
Pada musim debutnya sebagai pembalap F1 dengan mengendarai McLaren, Lewis Hamilton langsung mencuri perhatian. Ia nyaris saja menjadi rookie pertama sepanjang sejarah F1 yang mampu meraih gelar juara dunia.
Bahkan, sebelum seri terakhir pada GP Brasil di Sirkuit Interlagos, Lewis Hamilton memimpin klasemen pembalap dengan 107 poin.
Unggul empat poin atas rekan setimnya Fernando Alonso dan tujuh poin atas andalan Ferrari, Kimi Raikkonen.
Sayangnya, pada balapn terakhir di Interlagos, Hamilton bermasalah pada awal balapan.
Start di posisi kedua, di depan kedua rivalnya, ia malah bermasalah pada awal balapan. Pada lap pertama mobilnya melebar.
Sedangkan di lap kedua, ia mengalami problem gearbox. Hamilton akhirnya harus rela finis ketujuh di balapan ini.
Gelar juara dunianya melayang ke tangan Kimi Raikkonen yang memenangi balapan.
Sedangkan ia hanya menjadi runner up dan Alonso menempat posisi tiga klasemen pembalap.
Selisih poin antara ketiga pembalap pun sangat ketat. Raikkonen mengoleksi poin akhir 110. Sedangkan Hamilton dan Alonso sama-sama berakhir di 109 poin.
F1 2008: vs Felipe Massa (Ferrari)
Ini merupakan salah satu akhir kejuaraan dunia F1 paling dramatis sepanjang sejarah. Pelakunya adalah Lewis Hamilton dan pembalap Ferrari, Felipe Massa.
Sebelum seri terakhir F1 2008, Hamilton memimpin tujuh poin atas Massa. Hamlton 94 angka dan Massa 87.
Bagi Hamilton, finis di posisi lima sudah cukup membuatnya mengunci gelar juara dunia 2008. Namun, seri terakhir F1 2008 digelar di Sirkuit Interlagos, Brasil, kandang Massa.
Benar saja, Hamilton tampil buruk di GP Brasil sedangkan Massa finis pertama.
Usai Massa finis, ada sebuah drama menarik. Saat itu, Hamilton masih berada di posisi enam di belakang pembalap Toyota, Timo Glock.
Kru tim Ferrari pun berpesta. Sayang, hanya beberapa saat setelah Massa finis pertama, Hamilton mampu menyalip Glock.
Hamilton akhirnya finis kelima dan berhak merengkuh gelar juara dunia dengan torehan 98 poin. Unggul satu poin atas Massa yang meraih 97 angka.
F1 2016: vs Nico Rosberg (Mercedes)
Setelah mulus meraih gelar juara dunia 2014 dan 2015 bersama Mercedes, Lewis Hamilton kewalahan menghadapi rekan setimnya, Nico Rosberg pada F1 2016.
Tertinggal nyaris di sepanjang musim, Hamilton mendapat momentum dengan menang pada tiga balapan beruntun di AS, Meksiko, dan Brasil.
Ini membuat jarak Hamilton dengan Rosberg hanya 12 poin sebelum balapan terakhir di Abu Dhabi.
Untuk juara, Hamilton tentu harus memenangi balapan di Sirkuit Yas Marina tapi Rosberg paling bagus hanya finis di posisi keempat.
Hamilton sukses jadi juara di Abu Dhabi namun Rosberg finis kedua. Gelar juara dunia F1 2016 akhirnya direbut Rosberg.
View this post on Instagram
Berita F1 Lainnya:
Juara Dunia F1 2021 Ditentukan Seri Terakhir, Max Verstappen vs Lewis Hamilton Ukir Sejarah
Max Verstappen: F1 Sekarang Bukan Perkara Balapan tetapi Hukuman