- Max Verstappen dan Lewis Hamilton berpotensi mengakhiri duel perebutan gelar juara dunia F1 2021 dengan raihan poin yang sama.
- Sepanjang sejarah, duel juara dunia F1 terketat terjadi pada 1984 kala Niki Lauda menutup musim dengan unggul setengah poin atas Alain Prost.
- Lewis Hamilton punya pengalaman terlibat duel perebutan gelar juara dunia F1 yang ketat pada musim 2008 dengan Felipe Massa.
SKOR.id - Kompetisi Formula 1 (F1) 2021 memasuki masa genting dengan menyisakan dua balapan yang akan bergulir di Arab Saudi (5/12/2021) dan Uni Emirat Arab (12/12/2021).
Bursa juara dunia pembalap F1 2021 pun tinggal menyisakan dua kandidat, yakni Max Verstappen (Red Bull Racing) dan Lewis Hamilton (Mercedes-AMG Petronas).
Saat ini, Max Verstappen berada di puncak klasemen dengan koleksi 351,5 poin sedangkan Lewis Hamilton duduk di peringkat kedua dengan 343,5 poin.
Dengan jarak delapan poin yang memisahkan mereka, persaingan untuk gelar juara dunia pembalap F1 2021 masih terbuka lebar.
Bahkan, ada skenario yang memungkinkan Max Verstappen dan Lewis Hamilton menuntaskan kompetisi musim ini dengan koleksi poin yang sama persis.
Jika hal itu terjadi, maka pasal "Dead Heat" yang tercantum dalam regulasi FIA untuk F1 2021 bakal diterapkan dan Max Verstappen bakal keluar sebagai juara dunia.
Pada sisi lain, skenario kompetisi F1 2021 berakhir dengan dua pembalap meraih poin yang sama bakal menjadi catatan sejarah tersendiri.
Sejak kompetisi F1 pertama kali digelar pada 1950, belum ada satu pun musim yang tuntas dengan situasi imbang di puncak klasemen pembalap.
Dilansir dari laman F1experiences.com, musim yang berakhir dengan hasil terketat dalam sejarah ajang balap mobil jet darat ini terjadi pada 1984.
Kala itu, Niki Lauda tampil sebagai juara dunia dengan koleksi 72 poin atau hanya unggul setengah angka dari Alain Prost yang merupakan rekan setimnya di McLaren.
Niki Lauda mengunci gelar juara dunia F1 ketiganya itu berkat tambahan enam poin usai finis kedua di seri pamungkas yang berlangsung di Sirkuit Estoril, Portugal.
Pada balapan yang sama, Alain Prost tampil sebagai pemenang dan meraih sembilan angka. Namun, torehan itu hanya mengantarkanya finis kedua di tabel klasemen.
????- Zoom on the career of the legendary Niki Lauda, born on 22 February 1949. His career was punctuated by 3 F1 world championship titles (1975, 1977, 1984). Motor sport will forever be marked by what he has achieved.#F1 pic.twitter.com/aYYP6DBEn0— FIA (@fia) February 22, 2021
Dengan jarak setengah poin antara Niki Lauda dan Alain Prost, F1 1984 tercatat sebagai musim paling ketat sepajang sejarah.
Bicara soal pengalaman terlibat dalam perebutan gelar juara dunia F1 terketat, Lewis Hamilton pernah mengalaminya pada musim 2008.
Kala itu, bursa juara dunia tinggal menyisakan Lewis Hamilton (McLaren) dan Felipe Massa (Ferrari). Keduanya bersaing ketat hingga seri terakhir di Sirkuit Interlagos, Brasil.
Felipe Massa yang tampil di negaranya sendiri tampil apik sejak kualifikasi. Bermodalkan start dari pole position, ia sukses memenangi balapan dan berhak mendapat 10 poin.
Tim Ferrari dan publik Brasil pun sudah berpesta karena Felipe Massa kemungkinan besar jadi juara dunia F1 2008 dengan koleksi 97 poin.
Namun, situasi berubah drastis kala Lewis Hamilton sukses menyalip Timo Glock (Toyota) untuk merebut posisi kelima di lap terakhir.
#OnThisDay in 2008 ????@LewisHamilton wins his first #F1 title after a dramatic final lap in Brazil ????#OTD pic.twitter.com/nRvaE8VWTY— Formula 1 (@F1) November 2, 2017
Hamilton sukses mempertahankan posisinya hingga finis dan berhak atas empat angka. Ia pun menutup musim 2008 dengan 98 poin atau unggul satu angka dari Massa.
Hingga saat ini, persaingan perebutan gelar juara dunia F1 2008 antara Lewis Hamilton dan Felipe Massa masih dikenang sebagai yang terketat sepanjang sejarah.
View this post on Instagram
Berita F1 Lainnya:
Jika Duel Max Verstappen vs Lewis Hamilton Berakhir Imbang, Pasal Dead Heat Siap Diterapkan
Max Verstappen Bisa Segel Juara Dunia F1 2021 di GP Arab Saudi, Ini Syaratnya