- Valentino Rossi masih menyalahkan perubahan regulasi ECU sebagai penyebab paceklik Yamaha pada rentang 2016-2020.
- Saat seluruh pabrikan diwajibkan memakai ECU buatan Magneti Marelli, Yamaha tak lagi punya motor superior.
- The Doctor menyebut adaptasi Yamaha terhadap ECU baru memang jauh lebih lamban dibanding para pesaing.
SKOR.id - Seolah belum move on, Valentino Rossi kembali membahas keterpurukan Yamaha di MotoGP pada rentang 2016-2020.
Pembalap berjulukan The Doctor itu menyebut paceklik gelar yang dialami Yamaha, kala itu, imbas dari aturan baru MotoGP soal Electronic Control Unit (ECU).
Sebagai informasi, sebelum 2016, setiap tim diperbolehkan memakai ECU in-house sendiri. Namun, sejak 2016, MotoGP menyeragamkan penggunaan ECU.
Seluruh tim wajib menggunakan ECU buatan Magnetti Marelli yang sudah lama dipakai oleh Ducati. Kebijakan ini membuat Yamaha mengalami penurunan performa.
Valentino Rossi mengatakan saat masih memakai ECU buatan sendiri, Yamaha YZR-M1 merupakan motor yang luar biasa.
Bahkan, pada MotoGP 2015, persaingan gelar juara dunia terjadi di antara pembalap Yamaha, Jorge Lorenzo vs Valentino Rossi.
Namun, setelah menggunakan ECU Magnetti Marelli, semua berubah. Yamaha tertinggal dari Honda maupun Ducati.
Sejatinya, Honda juga sempat kesulitan. Namun, mereka cepat merespons dengan membajak insinyur Ducati, Filippo Tosi.
"Motor kami fantastis selama memiliki elektronik Yamaha. M1 adalah proyek yang sangat Jepang, semua insinyur berasal dari Jepang."
"Bagi saya, kami selalu memiliki banyak masalah untuk menggunakan Magnetti Marell secara maksimal," kata Valentino Rossi.
Meski terlambat, Yamaha akhirnya mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini. Sekarang, hasil itu sudah dipetik.
Yamaha berhasil mengakhiri paceklik pada MotoGP 2021 dengan meraih gelar juara dunia pembalap melalui Fabio Quartararo.
Bahkan, musim ini, Yamaha berpeluang meraih triple crown dengan mengamankan gelar juara dunia konstruktor maupun tim.
Meski demikian, Valentino Rossi merasa kelemahan M1 saat balapan dengan cuaca yang tak menentu, masih sangat terasa.
"Pabrikan lain punya pendekatan berbeda, lebih seperti di Formula One (F1). Mereka membuka diri dan mengambil banyak insinyur dari Italia."
Prediksi Barcelona vs Deportivo Alaves: Ujian Perdana Pengganti Ronald Koeman https://t.co/roanTMyRmM— SKOR.id (@skorindonesia) October 30, 2021
Berita MotoGP Lainnya:
Gagal di Kategori Pembalap, Ducati Fokus Incar Juara Dunia Konstruktor dan Tim
Namanya Diajukan Jadi Nama Tikungan di Mugello, Ini Tanggapan Valentino Rossi