- ITDC dan MGPA mengklaim Sirkuit Mandalika menjadi yang paling aman dari trek-trek lainnya.
- Aspal 'Stone Mastic' yang dipakai di Sirkuit Mandalika merupakan aspal yang memiliki banyak keunggulan, salah satunya adalah cepat kering ketika kondisi basah.
- Sirkuit Mandalika terkenal dengan lintasan jalan raya, tetapi dirancang untuk dapat digunakan ajang Formula 1 hingga MotoGP.
SKOR.id - Sirkuit Mandalika diusulkan pertama kali oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) demi meningkatkan potensi wisata di kawasan Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Direktur Utama ITDC , Abdulbar M. Mansoer, memutuskan untuk membangun sirkuit level internasional. Tapi, ia juga ingin trek tersebut jadi destinasi wisata ketika tidak ada event balap.
Setelah melakukan diskusi panjang dan mendekatkan VINCI untuk menjadi investor. Setelah itu, ITDC melakukan pendekatan dengan Dorna Sports, hingga akhirnya mendapatkan kontrak MotoGP dan World Superbike (WSBK).
Abdulbar juga langsung membentuk Mandalika Grand Prix Association (MGPA) untuk mengelola seluruh keperluan yang diperlukan untuk menggelar event balap.
Namun, ITDC lebih dulu fokus untuk membangun sirkuit. Pasalnya, mereka menginginkan sirkuit berkonsep jalan raya yang belum pernah digunakan oleh MotoGP sebelumnya.
MotoGP sebenarnnya sempat memasukan beberapa sirkuit jalanan dalam serinya, seperti Sirkuit Montjuic (GP Spanyol) dan Sirkuit San Carlos (GP Venezuela) pada musim 1970-an.
Seperti diketahui, sirkuit jalan raya hanya digunakan pada ajang balap Formula 1 dengan area yang terbatas dan run off yang tak lebar.
Tentu, ini sangat berbahaya untuk MotoGP, di mana mereka membutuhkan zona penyelamatan yang luas.
Run off menjadi satu dari beberapa keunggulan sirkuit Mandalika sebagai trek balap. Berikut fakta-fakta menarik lainnya terkait Sirkuit Mandalika ini.
1. Bukan Rancangan Hermann Tilke
Menariknya, ITDC tidak menggaet Hermann Tilke, salah satu merupakan desainer trek kawakan, untuk mendesain Sirkuit Mandalika.
ITDC mempercayakan tugas tersebut kepada Popuolus, perusahaan arsitektur asal Amerika Serikat yang juga berbasis di Inggris dan Australia dan telah membangun beberapa venue olahraga besar seperti Stadion Wembley.
Keindahan hasil karya Populous menjadi faktor utama ITDC dalam menunjuk mereka, mengingat tujuan utama adalah mempromosikan wisata di Mandalika untuk para wisatawan.
2. Sirkuit Jalan Raya Paling Aman
Setelah bekerja sama dengan Populous dalam merancang trek, ITDC lalu membawa hasil awal untuk ditunjukkan kepada Dorna Sports di Qatar pada 2018.
Abdulbar menunjukkan desain trek kepada Direktur Balap Dorna, Franco Uncini, yang akhirnya disetujui setelah dilakukan sedikit perubahan.
Tetapi itu belum selesai, ITDC harus menemui Loris Capirossi yang merupakan Rider Safety Comission, untuk memastikan desain yang disetujui Franco Uncini aman.
Akhirnya, seluruh pihak terkait menyepakati bahwa trek yang akan dibangun di Mandalika sebagai sirkuit jalan raya.
Meski berkonsep sirkuit jalan raya, tetapi Pertamina Mandalika International Street Circuit terlihat sangat serupa dengan trek permanen.
ITDC dan MGPA juga mengklaim Sirkuit Mandalika menjadi yang paling aman dari trek-trek lainnya. Ini bukan hanya sekadar ucapan, banyak faktor yang mendukungnya.
Sirkuit Mandalika dibangun ketika banyak pembalap yang mengeluhkan tentang faktor keselamatan, jadi mereka mendapatkan informasi baru tentang seberapa luas trek dan seberapa besar area run off.
Tetapi, ini juga harus dipastikan kembali ketika World Superbike akan menjadi ajang balap pertama yang mengaspal di Sirkuit Mandalika.
3. Menggunakan Aspal 'Stone Mastic'
ITDC dan MGPA menunjukkan keseriusannya dan ingin memberikan yang terbaik kepada para pembalap dunia. Ini dilakukan dengan memilih Stone Mastic Asphalt (SMA) sebagai permukaan aspal trek.
Stone Mastic Asphalt merupakan aspal pengembangan terbaru dari Inggris yang memiliki banyak keunggulan, salah satunya adalah cepat kering ketika kondisi basah.
Aspal jenis SMA memiliki tekstur yang lebih kasar dan juga diklaim bisa menahan kecepatan hingga lebih dari 360 km/jam, berbeda dengan aspal biasa yang hanya mampu menahan kecepatan sekitar 120 km/jam.
4. Pembangunan Tak Sampai Satu Tahun
Direktur Keuangan, Strategi dan Manajemen Risiko ITDC, Nughda Achadie, menegaskan Sirkuit Mandalika jadi trek yang pembangunannya paling cepat karena tak sampai satu tahun.
Ini juga diikuti oleh pembangunan fasilitas pendukung lainnya seperti bypass yang membuat perjalanan dari bandara ke Sirkuit Mandalika dapat ditempuh hanya dalam waktu 15 menit dari awalnya lebih dari satu jam.
5. Mengangkat Perekonomian di Kawasan Mandalika
Event internasional yang akan berlangsung di Sirkuit Mandalika diperkirakan bakal membuka lapangan pekerjaan bagi 7.500 orang.
Ajang MotoGP juga diharapkan bakal meningkatkan jumlah wisatawan ke Indonesia hingga 300 ribu orang pertahun.
Ekonomi kreatif di Mandalika juga akan terbantu karena wisatawan akan melirik kerajinan tangan khas asal Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Keterangan: Artikel ini sudah tayang di Motorsport.com dengan judul Fakta Menarik Sirkuit Jalan Raya Mandalika
Jadwal French Open 2021: 8 Wakil Indonesia Siap Berjuang untuk Tiket Perempat Final https://t.co/GnHv7uWkUq— SKOR.id (@skorindonesia) October 28, 2021
Berita Balapan Lainnya:
Selalu Dukung Yamaha, Jorge Lorenzo Bangga Fabio Quartararo Juara Dunia MotoGP 2021
Selain Iker Lecuona, Deretan Pembalap MotoGP Ini Pindah ke WSBK