- Tiga bulan menuju waktu pensiunnya, Valentino Rossi kembali mengungkit rivalitas yang ia lalui di MotoGP.
- Rossi sudah 19 tahun berkarier di kelas MotoGP, menghadapi puluhan pembalap dari musim ke musim.
- Namun, di wawancara terbarunya, Rossi banyak mengungkit rivalitasnya dengan Casey Stoner, Jorge Lorenzo, dan Marc Marquez.
SKOR.id - Valentino Rossi kini berjalan menuju hari pensiunnya di MotoGP. Jika Ia membalap hingga MotoGP Valencia, maka waktunya musim ini hanya tersisa 71 hari.
Mengenang kiprahnya di MotoGP, Rossi berbagi kenangan mengenai rivaliatsnya pada wawancara terbaru bersama speedcafe.
Ia membahas mengenai tiga rival besarnya di masa lalu; Casey Stoner, Jorge Lorenzo, dan Marc Marquez.
Di mata Valentino Rossi, Casey Stoner adalah pembalap dengan bakat alami. Bahkan, Rossi menyebut sang juara dunia dua kali MotoGP sebagai “tak terkalahkan”.
“(Casey Stoner) salah satu pembalap paling berbakat dan sulit dikalahkan. Bagi saya, ia punya bakat murni, dia tidak terkalahkan,” kata Rossi.
The Doctor juga memiliki pendapat yang mirip tentang sosok "rival sekaligus rekan" di Yamaha, Jorge Lorenzo.
Rossi mengakui kecepatan Lorenzo sebagai pembalap, dan menyebut dirinya tak pantas berada satu garasi dengan pembalap Spanyol tersebut.
"Juga Lorenzo. Saya tidak pantas mendapatkan rekan setim seperti Lorenzo di Yamaha, setelah apa yang saya lakukan untuk Yamaha,” dia tersenyum.
"Saya butuh satu (rekan) yang sedikit lebih lambat."
Terakhir adalah rival terbarunya yang juga jauh lebih muda, Marc Marquez. Bagi Rossi, Marquez adalah pembalap yang "sangat cepat, sangat kuat."
"Marquez adalah rival yang hebat dan dia sangat, sangat cepat, sangat kuat; salah satu yang terbaik," kata sang legenda.
"Tetapi dengan Marquez, saya merasa bukan yang terbaik; sulit untuk melawannya."
Ketiga pembalap ini memang punya cerita tersendiri dengan Valentino Rossi.
Stoner, seperti Rossi, menjuarai dua gelar bersama pabrikan berbeda. Stoner juga merebut kemenangan di 38 balapan MotoGP di dari Rossi.
Sementara Rossi dan Lorenzo pernah dipisahkan oleh dinding di garasi Yamaha. Selama menjadi rekan, kedua pembalap justru melalui perang urat syaraf di akhir musim 2015 yang kontroversial.
Begitupun menghadapi Marquez. Rossi dihukum karena sengaja menyebabkan Marc Marquez jatuh di Grand Prix Malaysia.
Kasus ini menjadi panas karena Rossi menyebut Marquez berkonspirasi melawannya dalam upaya Rossi meraih gelar juara dunia grand prix ke-10 secara total.
Mekanisme Ini Jadi yang Dibenci Sekaligus Dibutuhkan Pemain Valorant https://t.co/mXdnzAORbd
— SKOR.id (@skorindonesia) September 4, 2021
Berita MotoGP lainnya:
Legenda MotoGP: Aprilia Akan Bersinar pada MotoGP 2022
Deretan Rekor yang Bisa Dipecahkan Fabio Quartararo jika Jadi Juara MotoGP 2021