- Pembalap Suzuki, Joan Mir mengungkapkan regulasi track limit kurang manusiawi.
- FIM sudah memperkenalkan aturan track limit, menyatakan siapa pun yang menyentuh area hijau pada lap terakhir, maka secara otomatis akan turun satu posisi.
- Joan Mir dan pembalap Red Bull KTM Factory Racing, Miguel Oliveira, terbukti melanggar regulasi track limit saat keluar dari Tikungan 6 pada lap terakhir MotoGP Italia, Minggu (30/5/2021).
SKOR.id - Juara bertahan MotoGP, Joan Mir, mengungkapkan regulasi track limit harus lebih manusiawi.
Hal itu diungkapkan usai Joan Mir mendapat keputusan melanggar regulasi track limit di Sirkuit Mugello, Italia.
Mir dan pembalap Red Bull KTM Factory Racing, Miguel Oliveira, terbukti melanggar regulasi track limit saat keluar dari Tikungan 6 pada lap terakhir MotoGP Italia, Minggu (30/5/2021).
FIM telah memperkenalkan aturan track limit, menyatakan siapa pun yang menyentuh area hijau pada lap terakhir, maka secara otomatis akan turun satu posisi.
Awalnya, Oliveira berada di posisi kedua diputuskan turun satu posisi akibat melanggar track limit.
Namun, keputusan tersebut dibatalkan karena pembalap Suzuki itu juga melakukan hal yang sama.
“Pada lap terakhir, Anda harus selalu berhati-hati dengan itu karena ada beberapa poin yang tidak bisa Anda hindari untuk melaju di area hijau,” ujar Mir dikutip dari motorsport.
Regulasi track limit MotoGP pada tahun ini, yang menggunakan sistem sensor tekanan untuk melihat setiap pelanggaran secara akurat, dalam beberapa kesempatan menyebabkan keputusan kontroversial.
Mir menilai, aturan track limit harus tegas sebagai alasan keselamatan. Tetapi, dalam situasi balapan pada lap terakhir, Race Direction harus mengambil pendekatan yang lebih manusiawi.
“Sekarang mereka menggunakan sensor, mereka benar-benar sensitif saat ini. Saya tidak menyadari bahwa saya naik ke urutan kedua karena Miguel mengentuh area hijau, tapi saya juga terbukti melakukan yang sama," kata Mir.
"Tetapi saya pikir dalam kasus ini atau di lap terakhir, Race Direction diisi banyak orang yang pernah menjadi pembalap dan pada momen itu mereka harus menggunakan sisi manusiawinya ketika mengambil keputusan.”
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Hancur-hancuran di Italia, Bos Repsol Honda Akui Timnya Rapuh https://t.co/qHbnJ5Yhdi— SKOR.id (@skorindonesia) June 1, 2021
Berita MotoGP lainnya:
MotoGP Italia 2021: Gagal Finis, Marc Marquez Justru Bersyukur
Catatan MotoGP Italia 2021: Deretan Serbapertama di Sirkuit Mugello
MotoGP Italia 2021: Para Kampiun Dedikasikan Podium untuk Mendiang Jason Dupasquier