- Tim McLaren F1 diprediksi bisa terus menjadi pesaing Red Bull Racing dan Mercedes-AMG di pentas Formula 1.
- Pada F1 2020, performa McLaren mengalami peningkatan signifikan dibanding 2019.
- Perubahan di balik kemudi jet darat diprediksi tak menurunkan performa tim.
SKOR.id - Dominasi Red Bull Racing dan Mercedes-AMG Petronas masih langgeng di ajang Formula 1, namun McLaren kini makin menunjukkan tajinya.
Pada seri F1 2020, Mclaren bersaing sengit dengan Racing Point untuk merebut tempat ketiga di klasemen konstruktor, lalu menang dengan catatan 202 poin.
Bahkan, McLaren mampu membuat beberapa perolehan mengesankan sepanjang musim dengan dua kali naik podium dan sembila kali masuk di posisi lima besar.
Catatan 202 poin ini juga berada di atas target tim, 200 poin, serta naik 57 poin dibanding 2019. Selisih angka tersebut seperti mendapat dua kali podium pertama.
Sang juara dunia, Lewis Hamilton, juga turut memuji penampilan McLaren. Ia terkesan dengan performa mantan timnya tersebut pada musim 2020.
"Saya sangat senang melihat McLaren begitu dekat (dengan Mercedes)," kata juara dunia Hamilton, yang membalap untuk tim Woking antara 2007 dan 2012.
"Mereka melakukan perubahan, dan mereka menggunakan mesin kami tahun depan. Senang rasanya melihat mereka mengakhiri tahun ini dengan mobil bagus. Mungkin mereka bisa bertarung dengan kami tahun depan."
Namun, bisakah McLaren benar-benar bersaing dengan Mercedes dan Red Bull pada tahun ini?
Dari sisi orang-orang di dalam tim, McLaren sebenarnya diisi nama-nama hebat nan terbaik di bidangnya.
Di bawah sang CEO, Zack Brown, ada nama Andreas Siedl (eks-Porsche) sebagai kepala tim dan James Key (eks-Toro Rosso) di posisi Direktur Teknik. Andreas Stella, mantan "tangan kanan" Fernando Alonso, juga membantu di pos Direktur Balap.
Dari sisi mobil, beberapa pengamat, seperti dihimpun dari Formula 1, melihat masih ada kekurangan. Pengembangan downforce serta tailwind menjadi dua catatan besar, namun hal itu sudah dikantongi oleh para mekanik dan tim riset.
"Masih ada celah besar untuk mobil-mobil di depan, terutama mobil Mercedes," kata Siedl.
Kepindahan Carlos Sainz Jr disebut akan merusak keseimbangan di McLaren. Duo Sainz-Lando Norris memang tampil apik sepanjang musin 2020.
Namun, Andreas Stella yang sempat bekerja sama dengan sang pembalap pengganti, Daniel Ricciardo, menjamin bahwa "tak ada kehilangan yang didapatkan McLaren."
“Daniel sangat mudah untuk melanjutkan (performa apik McLaren), Dia juga bertekad besar dan itu memiliki efek positif pada tim mana pun,” kata Stella.
“Dia akan menjadi titik referensi yang bagus bagi kami, dan bersama dengan Lando, kami akan memiliki salah satu pasangan pembalap terkuat di paddock.”
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
5 Wishlist Pertarungan UFC 2021: Duel Nunes vs Shevchenko Hingga Laga Ulang McGregor
https://t.co/mhfeRnwNav— SKOR Indonesia (@skorindonesia) January 3, 2021
Berita F1 Lainnya:
Negosiasi Macet, Mercedes F1 dan Lewis Hamilton Terancam ''Bercerai''