- Fabio Quartararo mengaku sulit untuk memperjuangkan gelar juara dunia dengan kinerja Yamaha seperti saat ini.
- Pembalap Petronas Yamaha SRT itu berharap timnya melakukan peningkatan untuk bisa tampil baik dalam tiga balapan terakhir MotoGP 2020.
- Razlan Razali memastikan bakal melakukan peningkatan untuk Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli.
SKOR.id – Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, menegaskan bahwa dirinya sulit untuk memperebutkan titel juara dunia dengan kinerja motor YZR-M1 saat ini.
Fabio Quartararo saat ini tertinggal 14 angka dari Joan Mir (Suzuki Ecstar) yang berada di puncak klasemen sementara MotoGP 2020 dengan 137 poin.
Dengan MotoGP 2020 yang tinggal menyisakan tiga balapan, Fabio Quartararo tak berharap banyak dirinya bisa meraih gelar juara dunia.
Menurut Fabio Quartararo, akan sulit baginya menghadapi para rival yang mengalami peningkatan besar di setiap balapan.
“Kami terlihat sangat kesulitan pada dua balapan terakhir karena semua orang mengalami peningkatan besar sedangkan kami tertahan,” kata Quartararo seperti dilansir Crash.net.
“Kami tidak melakukan langkah maju. Lihatlah, semua orang bisa melakukan perubahan dan peningkatan. Motor mereka sudah siap sejak sesi awal,” ia melanjutkan.
Finis di depan Joan Mir pada tiga balapan tersisa menjadi misi wajib bagi Fabio Quartararo untuk bisa merebut kembali posisi puncak klasemen MotoGP 2020.
Namun, ia ingin memastikan bahwa timnya dan Yamaha melakukan peningkatan besar pada balapan berikutnya di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, pada 8 November mendatang.
“Hal positifnya adalah kami tidak lagi finis di urutan ke-18 seperti pada balapan pertama di Sirkuit Aragon. Jika itu terjadi, mungkin kami akan tertinggal 40 poin,” ujar Quartararo.
“Tertinggal 14 angka memang cukup banyak, tetapi masih ada tiga balapan tersisa yang harus kami lakoni,” ia melanjutkan.
Menurut Quartararo, Sirkuit Ricardo Tormo memiliki karakter yang cukup bersahabat dengan motor Yamaha YZR-M1. Namun, motor Suzuki GSX-RR bisa tampil cepat di semua trek.
Maka dari itu, pembalap berjuluk El Diablo ini harus mewaspadai kecepatan dua pembalap Suzuki Ecstar dengan tampil kuat sejak sesi awal.
“Sekarang kami akan melakoni dua balapan di Valencia. Saya yakin di sana treknya lebih baik untuk kami, dengan tingkat kehausan ban yang lebih sedikit,” ujar Quartararo.
“Pasalnya, dengan tingkat kehausan ban yang lebih tinggi, saya seperti lebih kesulitan dibanding yang lain. Saya rasa kami akan lebih cepat dan konsisten di sana,” katanya.
Sementara itu, seri penutup MotoGP 2020 akan digelar di Sirkuit Portimao, Portugal, pada 22 November mendatang.
Fabio Quartararo tak mengikuti sesi tes di Sirkuit Portimao pada awal Oktober, tetapi ia yakin bisa tampil cepat berdasarkan data yang diperoleh Yamaha.
“Portimao adalah trek favorit saya di masa lalu. Jadi, saya benar-benar tak sabar untuk merasakan sensasi mengendarai motor MotoGP di sana,” kata Quartararo.
Pada sisi lain, Razlan Razali selaku pimpinan Petronas Yamaha SRT menegaskan bahwa timnya akan terus berusaha meningkatkan performa motor YZR-M1.
Pria asal Malaysia itu ingin Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli tampil kuat di sisa balapan musim ini.
“Kami harus menganalisis balapan Fabio dan kami akan melihat apa yang perlu ditingkatkan. Tapi pembalap lain memiliki masalah yang sama seperti kami,” ujar Razali.
“Kami harus duduk bersama dan melihat apakan kami bisa membuatnya menjadi lebih baik lagi,” mantan CEO Sirkuit Sepang, Malaysia, itu memungkasi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca berita MotoGP lainnya:
Update Klasemen MotoGP 2020: Joan Mir Perlebar Jarak dengan Fabio Quartararo
Fabio Quartararo Tak Masalah jika Gagal Jadi Juara Dunia MotoGP 2020