- Para pembalap AHM selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan saat berkendara di jalanan umum.
- Perangkat keamanan seperti helm, jaket, dan sarung tangan selalu mereka pakai saat berkendara di jalan raya.
- Menghormati pengendara lain di jalan umum juga menjadi yang utama bagi pembalap binaan AHM.
SKOR.id – Pembalap binaan PT Astra Honda Motor (AHM) yang tergabung di Astra Honda Racing Team (AHRT) memegang teguh prinsip galak di sirkuit, sopan di jalanan umum.
Bagi mereka yang sudah cukup umur untuk berkendara di jalan raya, agresivitas di trek tak harus dibawa saat berada di jalan raya karena harus menjaga keselamatan pengendara lain.
Seperti Lucky Hendriansya,yang menjadi salah satu pembalap disegani di ajang Asia Road Racing Championship (ARRC).
Status yang dimiliki pria 20 tahun asal Pangkejene, Sulawesi Selatan, itu tidak membuatnya lupa diri. Ia dengan tegas menyatakan tak ingin berkendara ugal-ugalan di jalan raya.
“Di sirkuit kami dituntut selalu memacu motor dengan cepat karena sifatnya kompetisi. Itu pun menggunakan perangkat keamanan yang mendukung,” ujar Lucky Hendriansya.
“Berbeda dengan berkendara di jalanan umum, kami harus memikirkan pengendara lain dan diri kami sendiri.”
“Banyak juga rambu-rambu yang harus ditaati,” lanjut pembalap yang dalam aktivitas sehari-harinya menggunakan Honda Scoopy tersebut.
Motor Honda Scoopy yang merupakan hadiah dari salah satu kejuaraan balap lokal pada 2015 lalu, menjadi kendaraan favorit Lucky yang digunakan hingga sekarang.
7 Hal tentang European Premier League, Bakal Calon Pengganti Liga Champions https://t.co/rcULC5sjQg— SKOR Indonesia (@skorindonesia) October 24, 2020
Jaket, helm, sepatu, dan sarung tangan menjadi perangkat keamanan wajib yang selalu digunakan saat berkendara harian.
“Dinikmati saja berkendara hariannya. Jika memang hobi ngebut, silakan mendaftar di Astra Honda Racing School,” ujar Lucky Hendriansya.
Delvintor Alfarizi bersama AHRT yang menyandang status sebagai Juara Nasional Motocross MX2 dikenal tangguh dan ”galak” di sirkuit tanah.
Namun, pria yang akrab disapa Adel itu memiliki gaya berkendara harian yang berbanding terbalik dengan di trek. Ia lebih suka santai menggunakan Honda BeAT.
Pada akhir pekan, Adel kerap menyempatkan diri untuk menikmati waktu dengan berkendara santai. Helm, jaket, dan sepatu tak pernah lepas saat berkendara di jalan raya.
“Di sirkuit, kecepatan nomor satu. Di jalan raya, keselamatan yang utama. Jangan terburu-buru, nikmati perjalanan,” kata Adel.
Begitu juga dengan Rheza Danica Ahrens dan Irfan Ardiansyah, dua pembalap AHRT yang seharusnya berlaga di Asia Road Racing Championship kelas SS600 pada tahun ini.
Namun, akibat pandemi virus corona (Covid-19), mereka menghabiskan banyak waktunya di rumah dan mengendarai motor matic harian.
Keduanya adalah fan Honda Vario. Rheza Danica Ahrens menyukai Honda Vario 150, sementara Irfan Ardiansyah lebih memilih Honda Vario 125.
Rheza mengatakan saat melaju di jalan umum, kondisi sepeda motor dipastikan prima lebih dahulu. Badan sehat, dan selalu menggunakan perlengkapan keamanan.
Sedangkan Irfan menyatakan selalu berkendara harian dengan normal, dan terpenting saling respek terhadap pengguna jalain yang lain.
“Selalu berhati-hati, tetap waspada, karena banyak pengendara lain yang belum tentu mematuhi aturan,” ujar Irfan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Balap Lainnya:
AHRT Jelaskan Filosofi Desain Helm Pembalap Binaan Honda Indonesia
Mario Suryo Aji Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan Saat Latihan dan Balapan